2. ─> TENGKAR

923 109 4
                                    

Sore-sore gini Hita disuruh emaknya nyuci baju buat di jemur besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore-sore gini Hita disuruh emaknya nyuci baju buat di jemur besok. Jarang-jarang ibunya bisa nyuruh Hita bantu-bantu rumah.

"Nah gini kan cakep." Bunda udah balik dari pasar. Hita cuman cemberut, mau marah tapi gabisa.

"Hita kan emang cakep, bun. Udah ah, Hita ada janji sama temen." Balas Hita sambil membawa keranjang bekas pakaian kotor.

Bunda mencekal tangan Hita. "Sama lilis?" Tanya bunda.

"Bukan. Ada deh," jawab Hita.

"Perempuan? Mau kemana?"

"Iya. Ketua cheerleader sekolah, kita mau beli perlengkapan besok buat turnamen sekolah."

"Siapa?" Tanya bunda lagi, kali ini pandangannya tajem.

Hita jadi ngeri. "I-itu... Ituloh bun, yang cakep. Yu-yuna!" Gagap Hita. Udah kek disidang di pengadilan.

Bunda mlengos pergi ke ruang makan. "Sebanyak-banyaknya cewek yang deket kamu, cuma Lilis yang paling cantik dimata bunda!"

Etdah buset. Ngambek nih ceritanya si bunda. Hita juga tau kalo yang paling cakep mah si Asya, tapi kelakuannya... Yaallah bikin Hita ngumpat tiap hari.

"Bunda kenapa sih, sensi amat." Gumam Hita, sembari menelisik arlojinya.

"Mampus telat!"

Hita dengan seribu bayangannya berganti baju kemudian cus ke rumah Yuna setelah pamit dengan bunda. Bunda masih sinis, tapi ya gimana. Besok turnamen, perlengkapannya perlu.

Di sebrang rumah, Asya terlihat juga sedang bersiap-siap pergi. Dirinya pamit kepada orangtuanya.

"Jake, maaf ye gue kayaknya telat dikit. Papa gue boker tadi lama banget."

"Gapapa. Film nya masih 2 jam lagi tayangnya, eh tapi beneran lo pengen nonton berbi?"

Asya naik ke taksinya dan membenarkan letak ponselnya juga. "Iyalah! Yaudah, gue otw. Bye~!"

"Ati-ati, sya."

Tut!

Asya memberitahu kepada pak driver kemana tujuannya, lalu dirinya fokus kembali ke ponsel untuk melihat update an terbaru idolnya di twit*ter.

☄️

DOR!!

DOR!!

"JAY GOBLOK! ITU BELAKANG LU!"

"Sabar kambing! Anjing gua ketembak, sini lu nyelametin gua!"

"HAHA!! SI ANJIR NOOB BANGET. GAK BECUS LU AH MAIN GINIAN!!"

Sadewa melempar sebongkah paku, nggak, kulit kuaci ke wajah Jay. Jendra fokus pada PC nya yang menampilkan visual hutan dari game yang dimainkannya bersama Jay.

FRIENDZONE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang