16. ─> PENYAKIT

332 42 1
                                    

Asya menatap Ratu dan Aya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asya menatap Ratu dan Aya tajam. Dia maksa dua orang itu buat ketemuan terus saling minta maaf. Asya juga mau minta maaf ke Ratu, dia ngerasa gak enak ke Ratu gara-gara kemarin.

"Ratu,"

"Ay,"

Kamp*rt! Kenapa mereka ngomongnya bareng! Batin Asya.

"Emm, maafin gue ra. Kemarin udah keterlaluan ke lo." Mulai Aya.

Ratu menghembuskan nafas panjang. "Udahlah. Gue gak apa-apa."

"Iya, ra. Maaf kemarin bikin mood lo jelek." Sahut Asya.

"Gue gak bermaksud nyeritain masa lalu lo ke Asya. Tapi dianya ngotot minta dikasih tau, ra. Maafin gue sekali lagi." Tambah Aya.

"Iya, udah. Gue gak ap─

Tunggu. Nyeritain masa lalu gue?"

B@ngs*t, keceplosan gue! Batin Aya.

Aya dan Asya saling melempar senyum. Ratu menatap mereka berdua dengan tajam. Enak aja main cerita cerita masa lalu orang sembarangan.

Tapi nasi udah jadi bubur. Ratu gak bisa marah.

"Yaudah, simpen aja buat koleksi cerita lo."

Suasana berubah jadi sepi. Ratu yang sadar, mulai buka suara.

"Ini kita mau hangout atau lebaran dah, maaf-maafan mulu!" Kesal Ratu.

"OH IYA. LUPA!" Pekik Asya.

Mereka rencananya mau jalan-jalan sebelum ujian. Biar otak lancar ngerjain soal gitu maksudnya, gak cuma belajar mulu. Bisa-bisa tambah bego yang ada.

☄️

"KANAN LO, WA!!"

"TEMBAK, MUD!!! KEMENANGAN DITANGAN LO!"

"EH, EH!! BR*NGSEK MELESET!!!"

"TEMBAK, JENN!!"

"GOLL!!!!"

Keributan gara-gara game PC mengglegar dirumah Mahesa. Syukur Mahesa anak tunggal kaya raya, jadi gak bakal ada yang keberisikan. Soal bonyok, keduanya lagi umroh.

"Yang noob gausah temenin." Sindir Riki.

Hita dan Jay merasa tersindir.

"Cuma tendangan gue yang meleset. Skill gue mah gak akan meleset kayak Jay." Balas Hita.

"Busuk banget lo mainnya, Jay." Timpal Mahesa.

Jay hanya tersenyum. Sudah biasa dirinya di buli oleh para anak anak setan ini.

Drrtt!

Ponsel Hita berbunyi. Memperlihatkan nomor tidak dikenal.

"Halo?" Mulai Hita.

Setelah mendengar apa yang dikatakan nomor asing itu, Hita bergegas pergi mengambil jaket dan keluar rumah Mahesa terburu buru.

"Mudya!" Teriak Jake.

"MUDYA!" Jay berteriak memanggil Hita lebih keras.

"HITA!!" Jendra terpaksa memanggil cowok itu dengan panggilan khas milik Asya.

Namun Hita tetap pergi dengan raut wajah yang sulit di mengerti.

"Songong amat dah tu bocah. Kesurupan setan budeg apa gimana?" Celetuk Riki.

"Rumah lo ada setan budeg nya ya, hes? Anjrit merinding!" Timpal Sadewa.

"Yang bener aja, b*ngsat! Rumah adem ayem tentram, suka buat shalat, gak mungkin ada setan jenis begituan!" Seru Jendra.

Riki dan Sadewa mepet mepet ke Mahesa. Disini yang imannya kuat cuma Mahesa, yang lain mah butiran debu juga bakal menang daripada imannya.

☄️

Hita berlari kencang masuk kedalam sebuah bangunan. Bau obat semerbak memasuki indera penciumannya.

"Pasien Kawasya Amarilis di bangsal apa ya, sus?!" Panik Hita.

"Kawasya... Bangsal Anggrek, nomor 4." Jawab suster tersebut.

Seperti orang kesetanan, Hita langsung berlarian mencari bangsal Anggrek yang disebutkan suster tadi.

"Asya!" Setelah sampai, dirinya membuka pintu kamar.

"Ck, suster kok baru hubungin lo pas Asya udah dipindahin sih! Rumah sakit apaan ini?!" Kesal Ratu. Matanya sembab seperti habis menangis.

"Asya..." lirih Aya. Matanya juga sembab sama seperti Ratu namun lebih parah.

Aya duduk dipinggir kasur Asya yang masih menutup mata, sama seperti saat mereka membawa tubuh ringkih Asya ke rumah sakit beberapa jam yang lalu.

"Asya, kenapa?" Tanya Hita sembari menetralkan nafasnya.

"Asya nge-drop. Penyakit dia kambuh lagi." Ucap Ratu, sambil duduk di samping kiri Asya.

Hita mendudukan diri di sofa kamar. Dia lupa, dirinya tadi pagi seharusnya mengantar Asya periksa ke dokter.

Hita mengacak rambutnya.

"Terus, kapan dia bakal siuman?" Tanya Hita.

Ratu menggeleng. "Gak tahu pastinya kapan, kata dokter kalo besok belum siuman, dia bakal di kirim ke rumah sakit pusat." Jelas Ratu.

Hita, Ratu, dan Aya hanya bisa berdoa. Memohon kepada Tuhan agar Asya segera siuman.

Hoho aku back lagi! Jangan lupa vote and comment nyaa 💞 nih aku kasih double up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoho aku back lagi! Jangan lupa vote and comment nyaa 💞 nih aku kasih double up

FRIENDZONE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang