Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua kubu grup basket saling bertatapan sengit di tengah lapangan in-door yang di kelilingi para supporter. Kali ini tim basket SMA Kasmala melawan tim basket SMA khusus putra, Pranaja.
"Yakin, gak mau nyerah aja?" Kapten tim basket Pranaja, Hersa, maju satu langkah menantang.
Hita tertawa remeh. "Ngapain nyerah? Gak ada kamus nyerah di Kasmala."
"Gik idi kimis nyirih di kismili. Halah, bacot!" Sembur Ilham, si anak berkulit eksotis dari tim Hersa.
"Hilih bicit!" Ejek Sadewa dibelakang Hita.
"Apa lo?!"
"Lo yang apa?!"
"Maju sia! Kita gelut di tengah lapangan!"
"Bodo amat. Gak denger,"
Yah beginilah adu mulut antara dua rival debat dipanggung. Ada aja yang didebatin, ini itu onoh, semua.
Dua kapten masih bertatapan sengit. Yang satu matanya persis elang, yang satu mirip mata pedang samurai. Kombinasi haqiqi selain pertengkaran Hita-Asya.
"Hita! Lo kalo kalah, nggak jadi gua traktirin mekdi!"
Hita menoleh ke tribun penonton. Terlihat Jay, Asya, dan Mahesa membawa banner besar berisi tulisan penyemangat dan fotonya.