part 19

3.1K 232 46
                                    

"Bagaimana keadaan suami saya, dok" tanya krist saat melihat dokter keluar dari ruangan singto di rawat.

"Tubuhnya sangat lemah saat ini, di lambungnya terdapat banyak bakteri mungkin dia mengkonsumsi makanan yang tidak bersih dan air yang kotor, kami telah membersihkan lambungnya dan janinnya juga lemah karna selama satu minggu ia tak mendapatkan nutrisi dari sang ayah" ucap dokter.

"Hah... J-janin dok" ucap krist terkejut.

"Ya, suami anda sedang hamil 5 minggu" ucap dokter.

"Bagaimana bisa? Bukankah dia pria?" Ucap krist yang masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Saya sudah memeriksanya, sepertinya dia pria istimewa dan ada rahim didalam perutnya" ucap dokter.

"Apa saya boleh masuk menjenguknya, dok" tanya krist.

"Silahkan, saat ini pasien masih dalam pengaruh obat bius dan belum sadarkan diri" ucap dokter.

Krist masuk ke dalam ruangan singto, terlihat singto dengan tubuh kurusnya terbaring diatas ranjang rumah sakit.

Hati krist terasa sangat sakit melihatnya, dia duduk di kursi dekat ranjang singto dan menggengam tangan singto sesekali mencium punggung tangan tersebut.

"Maafkan aku" gumam krist.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hampir 3 hari singto tak sadarkan diri, dia bukan koma hanya saja dokter sengaja menyuntikan obat bius agar tubuhnya dapat beristirahat total.

Selama tiga hari ini krist dengan setia menemani singto, ia selalu tidur di kursi dekat ranjang singto dengan menggengam tangan singto.

Jam 3 pagi singto terbangun dari tidur panjangnya, dia melihat krist memegang tangannya, apa dia tengah bermimpi sekarang?

"Phi" lirih singto dengan suara paraunya.

Krist terbangun saat mendengar singto memanggilnya.

"K-kamu sudah bangun, sing? Apa ada yang sakit, aku akan memanggil dokter" ucap krist sembari melepas tangan singto yang di pegangnya, lalu berjalan dengan cepat keluar dari ruangan singto di rawat.

Dokter memeriksa tubuh singto, sepertinya tubuh singto mulai membaik sekarang, dokter juga memberikan suntikan vitamin pada singto.

"Jangan lupa makan, tuan" ucap dokter sebelum dia pergi dari sana.

Krist mengambil bubur yang di bawa oleh suster tadi sedangkan singto duduk bersandar di kepala ranjang.

"Biar ku suapi" ucap krist.

Krist dengan telaten menyuapi singto makanan dan singto juga dengan senang hati menerima suapan dari krist.

"Sudah phi, aku kenyang" ucap singto.

"Kamu makan bukan hanya untuk dirimu sendiri sing, tapi untuk anakku juga, makan lagi" ucap krist.

"Anak?" Ucap singto bingung.

"Iya, kamu sedang hamil saat ini" ucap krist.

"B-benarkah?" Ucap singto terkejut.

"Untuk apa aku berbohong, sebaiknya kamu makan lagi" ucap krist sambil menyodorkan sesendok makanan didekat mulut singto.

Singto menerima suapan dari krist, dia sangat bahagia mendengar kabar kehamilan itu, jika ada anak krist di dalam perutnya dia pasti tidak akan di ceraikan oleh krist 'kan?

"Phi, malam itu aku tidak berbuat apapun, aku tak pernah selingkuh, aku juga tak mengenal pria itu" ucap singto.

"Hmm, tidak perlu dijelaskan, aku sudah tahu itu" ucap krist.

Possessive Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang