❝Yang kuat akan semakin kuat, yang lemah akan semakin lemah, yang berkuasa akan semakin berkuasa dan yang tertindas akan semakin ditindas.❞
Itulah hukum SMA Paramarta.
Dua murid baru yang mendadak pindah ke SMA Paramarta di pertengahan semester dua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ TW // a bit adult scene ⚠️
SEMINGGU setelah kematian Pratama. Sekolah dipaksakan untuk kembali melakukan aktivitas pembelajaran secara normal.
Walaupun suasana belum kembali kondusif karena berita kematian Pratama ternyata sudah menyebar di seluruh media—yang dimana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya
Biasanya SMA Paramarta selalu berhasil membungkam para media untuk tidak menyebarkan kasus kematian di sekolah itu. Terlebih banyak media yang mempertanyakan siapa yang akan menggantikan posisi Pratama sebagai kepala sekolah
Padahal bulan ini sudah memasuki pertengahan semester dimana seluruh siswa SMA Paramarta akan menghadapi High Critical Thinking Test atau disingkat dengan HCTT, tes yang selalu diselenggarakan sekolah untuk menguji kemampuan berpikir para siswa
Sebenarnya ini hanya menggunakan logika saja dan jawaban pun bisa relatif. Tetapi yang membuat siswa takut menghadapi ujian ini karena ujian ini menyumbang 40% dari kriteria kenaikan kelas
Dimana tes ini mirip dengan tes IQ atau dalam bahasa Indonesia, disebut kecerdasan intelektual. Sekolah pun memberikan beberapa ketentuan penting bagi siswa yang akan menghadapi HCTT
Minimal skor IQ yang harus didapat oleh siswa agar siswa dapat dipastikan naik kelas adalah 120. Dimana skor itu sudah masuk kategori superior untuk ukuran manusia normal
"Pengumuman, untuk seluruh siswa SMA Paramarta diharapkan untuk berkumpul di auditorium lantai 5. Pengumuman akan disampaikan lima menit lagi, mohon kerja samanya agar para siswa dapat hadir tepat pada waktunya,"
"Ada apaan sih?" tanya Raka yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena suara speaker yang cukup keras sehingga tidurnya terganggu
"Ke aula, gue juga gak tau mau ngapain," jawab Alaska yang langsung berdiri dan menyusul teman-temannya untuk pergi ke auditorium
"Nyusahin aja si anjing," umpat Raka dan mau tak mau ia harus bangkit berdiri dari mejanya lalu menyusul teman-temannya keluar meninggalkan kelas
Setelah lima menit para siswa diberikan waktu untuk berkumpul. Tidak lama kemudian, sosok perempuan berusia sekitar tiga puluh tahunan menaiki podium
Sontak atensi seluruh siswa teralihkan menatap ke arah perempuan tersebut
"Selamat pagi semuanya. Maaf menganggu waktu kalian sebentar, saya disini ingin menyampaikan beberapa informasi penting tentang keberlangsungan kegiatan pembelajaran SMA Paramarta."
Perempuan itu tersenyum ramah, "Sebelumnya perkenalkan saya Zanitha Kamala selaku kepala sekolah untuk sementara waktu karena yang kita tahu sendiri, kabar duka yang baru saja kita dengar seminggu yang lalu."
"Saya disini sebagai anak pemilik Yayasan Paramarta akan menggantikan Bapak Pratama sebagai kepala sekolah sementara atas izin para anggota dewan serta petinggi yayasan."
