24. Sins & His Death

936 87 22
                                    

KASTARA menghela nafasnya kasar setelah kepergian Stella, dirinya seolah menjadi kaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KASTARA menghela nafasnya kasar setelah kepergian Stella, dirinya seolah menjadi kaku. Pikirannya melayang begitu saja—tentu saja ia kembali mengingat mantan kekasihnya itu. Kenyataan pahit yang harus ia terima bahwa sang pujaan hatinya telah meninggal dunia

Sejujurnya laki-laki itu sudah sangat lelah. Apalagi ia harus mengaku akan kesalahan yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan. Walaupun berat, tetapi itu demi kebaikan dirinya sendiri—Ah bukan, tetapi demi kebaikan nama baik keluarganya

Laki-laki itu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menghubungi seseorang. Tidak lama kemudian Kastara menghela nafasnya sangat pelan, "Jemput gue sekarang!"

Laki-laki itu langsung memutuskan sambungannnya sepihak.

ooOoo

Perempuan berkuncir kuda itu mengerjapkan matanya sesekali. Ruby meregangkan otot-otot lehernya yang terasa pegal

Ia baru saja menyelesaikan aktivitas olahraganya setelah pulang sekolah. Perempuan itu meraih botol besar yang ada di dekatnya dan Ruby langsung meneguknya perlahan

Hari yang cukup melelahkan. Ruby pun meraih ponselnya untuk sekedar membuka beberapa sosial media yang ia miliki

"Udahan olahraganya?"

Suara berat menyeruak ke seluruh gymnastic room yang ada di kediaman keluarga Dirwantara tersebut, membuat Ruby tersentak dan menatap ke arah sumber suara

Ah, Rajendra

Mata Ruby mengernyit bingung, "Ngapain kesini?" tanyanya pelan

"Kenapa? Gak ada orang tua lo juga," jawab Rajendra yang menaikkan alisnya menatap netra perempuan yang ada di hadapannya itu

"Ya gua tau. Tapi tumben banget," sahut Ruby lagi. Perempuan itu meraih handuk yang ada di sampingnya lalu menghampiri Rajendra yang sedang bersandar di depan pintu

Perempuan melewati Rajendra begitu saja membuat sang laki-laki mengikutinya dari belakang, "Cuma mau maen aja sih. Gak betah gua di rumah."

Ruby mendengus, "Kenapa? Dikatain tolol lagi sama bokap lo?" tanyanya dengan nada yang sedikit meledek

"Kagak. Sodara dari Jepang lagi mampir, gue males nanti jadi ajang lomba pamer prestasi lagi," jawab Rajendra malas

Perempuan itu mengangguk saja. Mereka berdua pun berakhir duduk di ruang tengah yang sangat luas itu

"Lo gak ganti baju?" tanya Rajendra yang menatap tank top Ruby yang terlihat sangat basah karena olahraga perempuan itu yang seperti cukup berat

"Entaran aja."

"Denger-denger kata bokap, keluarga lo masih nyari pelaku teror bom itu ya?" tanya Rajendra mulai membuka topik percakapan. Laki-laki itu bersandar di sofa dan bersedekap dada

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELITE : Rule The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang