CAHAYA lampu ruangan menelisik di setiap sudut mata laki-laki itu. Ia membuka matanya perlahan dan mengerjap beberapa kali, Jaden baru saja tersadar. Selama tiga hari lebih dirinya menjalani perawatan karena keracunan, akhirnya laki-laki itu tersadar jugaJaden menengok ke arah kanannya dan ia tidak dapat menemukan siapa pun. Laki-laki itu pun berusaha bangkit dan memposisikan tubuhnya menjadi posisi duduk. Laki-laki itu menggaruk kepalanya pelan
Ia mengecek ponsel yang berada di nakasnya dan melihat tanggal—Sial! Sudah lebih dari tiga hari ia tak sadarkan diri. Jaden berdecak pelan
Ngomong-ngomong, hari ini adalah hari Senin. Jaden ingat bahwa hari ini adalah hari dimana SMA Paramarta akan melaksanakan Ujian Pertengahan Semester yang sempat tertunda karena beberapa hal
Jaden berusaha menggerakkan kakinya perlahan dan mencoba memutar lehernya sesekali. Kondisi cederanya jauh membaik. Mungkin hari ini Jaden bisa kembali bersekolah?
Ia pun membuka ponselnya kembali dan menghubungi Stella. Tidak lama menunggu, perempuan itu langsung mengangkat panggilan telepon dari Jaden
"Halo Den, lo udah sadar?" tanya Stella to the point dari seberang sana
"Menurut ngana? Bawain seragam sama buku gua dong. Hari ini gua mau masuk—"
"Gila lo?! Lo baru juga sadar, mending lo istirahat dulu di rumah sakit. Emangnya cedera lu udah membaik?" tanya Stella lagi
Jaden berdeham, "Lumayan Stel, walaupun jalan kayanya masih pincang tapi udah bisa jalan dikit. Tolong ya, hari ini ada Ujian kan?" tanyanya
"Iya. Emangnya kenapa? Lagian lo bisa susulan juga, gak harus maksain hari ini."
"Bawain aja gua bilang, gak usah banyak nanya," decak Jaden pelan dan Stella pun mengiyakan permintaan laki-laki itu
Jaden langsung memutuskan sambungan teleponnya dan menatap ke arah sebuah tombol yang berfungsi untuk memanggil dokter. Ia menekan tombol tersebut karena Jaden ingin berkonsultasi dengan dokter dan ingin menanyakan apakah dirinya sudah bisa pulang atau masih harus di rawat inap.
ooOoo
Pagi-pagi buta, Rajendra melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. Namun, penampilan laki-laki itu sedikit berbeda karena rambut laki-laki itu yang sebelumnya selalu digerai ke atas, kini rambut tersebut sengaja diturunkan ke bawah hingga membentuk poni, tidak lupa terdapat beberapa plester yang menghiasi wajahnya.
Laki-laki itu mendudukkan dirinya di bangku tenpat biasa ia duduk dan mengeluarkan beberapa buku yang akan ia pakai untuk belajar. Bel masuk sekolah akan berbunyi sekitar satu jam lagi, maka menurut Rajendra waktu tersebut cukup bagi dirinya untuk belajar
Namun, ditengah-tengah kegiatannya, mata Rajendra menangkap seorang perempuan yang baru saja masuk ke dalam kelas. Itu Zea
Sementara perempuan itu pun menatap ke arah Rajendra dan mengernyit, "Tumben rambut lo diponi? Abis potong rambut?" tanya Zea
KAMU SEDANG MEMBACA
ELITE : Rule The World
Ficção Adolescente❝Yang kuat akan semakin kuat, yang lemah akan semakin lemah, yang berkuasa akan semakin berkuasa dan yang tertindas akan semakin ditindas.❞ Itulah hukum SMA Paramarta. Dua murid baru yang mendadak pindah ke SMA Paramarta di pertengahan semester dua...