LAKI-LAKI itu terbangun dari tidurnya. Matanya terasa silau saat merasakan cahaya matahari yang mencoba menelisik matanya. Rajendra membuka matanya perlahan dan mendudukkan badannya di atas kasurIa menatap jam dan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Laki-laki itu pun bangkit dan pergi menuju kamar mandi, namun langkahnya terhenti saat menatap sebuah cutter di atas nakasnya
Ia harus membuang alat itu.
Laki-laki itu langsung meraih benda itu dan melemparnya ke arah tong sampah yang berada di ujung kamarnya
Ia mengecek pergelangan tangannya yang sudah dipenuhi oleh luka sayatan yang ia ciptakan sendiri. Rajendra tersenyum tipis dan bergumam, "Enough! I think I don't need this stuff again. Leave me alone please!"
ooOoo
Ruby melangkah menyusuri sebuah gedung besar yang ada di hadapannya. Ia berjalan layaknya seorang ratu, gaun hitamnya yang melapisi bagian tubuhnya membuat perempuan itu berkali lipat lebih cantik dari biasanya
Ia mengecek ponselnya sesekali dan mematikannya kembali.
Hari ini ia harus menghadiri acara yang diselenggarakan oleh keluarganya, lebih tepatnya orang tuanya sendiri. Ayahnya baru saja berhasil berdelegasi dengan sebuah perusahaan tersohor di Arab Saudi, itu merupakan salah satu pencapaian terbesar di keluarganya
Tentu saja ayahnya tidak ingin melewatkan momen ini untuk merayakannya
Perempuan itu masuk ke dalam ballroom hotel dan ternyata sudah terdapat banyak orang disana, termasuk keempat temannya yang kebetulan juga diundang ke acara ini
"Oh my God, Ruby! You are so stunning. Udah lama kita gak ketemu," sapa salah satu sepupunya bernama Samantha
Ruby hanya tersenyum, "Baru balik dari Amerika?" tanya Ruby kepada sepupunya
Samantha pun mengangguk, "Tadi pagi gue baru nyampe hotel buat dateng kesini." Lalu Samantha tersadar akan satu hal, "Eh by the way, kenapa lu dateng sendirian? Gak bareng nyokap atau bokap?"
Ruby menggeleng, "Gue tadi ada urusan makanya gue baru nyusul sekarang. Belom telat kan ya?" tanya Ruby dan Samantha menatap sekeliling
"Belum belum. Yuk kita cari makanan," ajak Samantha yang langsung menarik tangan Ruby begitu saja. Ruby pun pasrah dan mengikuti sepupunya dari belakang
Namun, tak sengaja bahunya bertabrakan dengan seorang laki-laki asing membuat Ruby sedikit terkejut
Dug!
"Eh maaf mbak, saya gak senga—" laki-laki itu terdiam dan memasang ekspresi terkejut
Ruby juga tak kalah terkejut saat menatap laki-laki di hadapannya. Bagaimana bisa Jaden berada di pesta keluarganya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
ELITE : Rule The World
Teen Fiction❝Yang kuat akan semakin kuat, yang lemah akan semakin lemah, yang berkuasa akan semakin berkuasa dan yang tertindas akan semakin ditindas.❞ Itulah hukum SMA Paramarta. Dua murid baru yang mendadak pindah ke SMA Paramarta di pertengahan semester dua...