ORIGAMI (0)

5.5K 343 3
                                    

Sebuah mansion mewah yang terletak di kawasan elite, tiga orang gadis kecil terlihat sibuk melipat kertas-kertas origami menjadi berbagai bentuk. Mereka tampak begitu bersemangat menyiapkan kejutan untuk salah satu saudari mereka.

"Apa Jennie Unnie akan menyukainya?" tanya seorang gadis dengan poni yang menutupi keningnya.

"Eoh, tentu saja." jawab gadis yang memiliki pipi sedikit berisi.

Gadis berponi itu beralih pada kakak sulungnya yang juga sibuk melipat kertas menjadi origami burung.

"Jisoo Unnie, milikmu bagus."

Gadis dengan surai hitam itu tersenyum mendengar pujian adik bungsunya.

"Lalu kau membuat apa?" Jisoo balik bertanya pada Lisa. Kertas origami di hadapan adiknya itu tampak masih utuh.

"Molla, aku tidak pandai melipat-lipat." ucap si bungsu. Yah, sejak tadi dirinya memang tak membuat apapun selain memperhatikan kedua kakaknya.

"Gwenchana, kita sudah hampir selesai."

Hari ini putri kedua keluarga Kim akan berulang tahun. Biasanya keluarga terpandang itu akan mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun putri mereka. Tapi kali ini ketiga gadis Kim bernisiatif untuk menyiapkan kejutan sederhana. Kedua orang tua mereka pun hanya mengikuti keinginan putri-putri mereka.

"Sudah siap?" seorang wanita yang tak lain adalah Ibu dari ke empat gadis Kim. Shinhye terlihat masuk ke dalam kamar putri keduanya, di sana ia bisa melihat ketiga putrinya yang tengah sibuk mendekor kamar Jennie. Tak lupa hasil origami buatan mereka juga terlihat menghiasi kamar bernuansa biru laut itu.

"Eomma, apa Jennie Unnie masih lama?"

Shinhye tampak berjalan menghampiri putri bungsunya. Ia mendudukan dirinya di sisi tempat tidur, tepat di sebelah Lisa.

"Paman Jeon sedang menjemputnya. Mungkin sebentar lagi mereka pulang." ucap Shinhye seraya menuntun Lisa agar berbaring dan menjadikan pahanya sebagai bantal.

"Aigoo, mengapa putri Eomma sudah sebesar ini eoh?"

Shinhye mengusap kedua pipi Lisa gemas. Rasanya baru kemarin ia mengajari putrinya berjalan. Tapi sekarang putrinya itu sudah hampir menginjak bangku sekolah dasar.

"Aku ingin cepat besar Eomma, agar Rosè Unnie tidak mengataiku anak kecil."

"Kau kan memang anak kecil."

"Tapi kita hanya beda beberapa menit Unnie."

"Tetap saja aku lebih dewasa darimu."

Perdebatan itu terus berlanjut, Jisoo dan Shinhye hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua gadis kembar itu.

"Kalian berkumpul tanpa mengajak Appa eoh?"

Kim Woobin tampak datang dengan wajah dibuat semenyedihkan mungkin. Hal itu jelas membuat Shinhye memutar bola matanya jengah.

"Appa lihatlah, aku membuatnya sendiri."

Rosè berlari menghampiri sang Ayah lalu menunjukkan hasil karyanya.

"Putri Appa hebat, Unnie mu pasti senang." puji Woobin pada Rosè.

"Jisoo Unnie yang mengajariku. Tapi Lisa tidak membuatnya Appa, dia sangat payah."

Pria itu terkekeh mendengar ujaran Rosè. Tapi berbeda dengan Lisa yang mulai berkaca-kaca.

"Eomma..."

Tak ada yang bisa gadis berponi itu lakukan selain mengadu kepada sang Ibu. Shinhye pun segera menenangkan Lisa yang tampak akan menangis.

"Gwenchana, Lisa juga hebat. Bukankah kemarin Lisa sudah menyiapkan lukisan untuk Jennie Unnie?"

Lisa mengangguk, ia memang sudah menyiapkan kejutan lain untuk kakaknya.

Obrolan keluarga kecil itu terus berlanjut, kebahagiaan begitu terpancar di wajah mereka. Terlebih ketiga gadis Kim yang sudah tidak sabar menunggu kedatangan Jennie. Mereka ingin segera memberikan kejutan pada saudarinya itu.

"Tuan Kim."

Kehadiran salah seorang pria kepercayaan keluarga Kim mengalihkan perhatian mereka. Wajah pria itu terlihat gusar. Woobin yang melihat pun segera menghampiri.

"Taecyeon, ada apa?"

Menatap sejenak tuan besarnya, lalu beralih menatap istri dan ketiga anak Woobin. Taecyeon kembali menunduk, menimbang keraguan untuk menyampaikan kabar buruk pada keluarga yang tengah berbahagia itu.

"Maaf tuan, mobil tuan Jeon dan nona Jennie mengalami kecelakaan."

.

.

.

ORIGAMI
by : hafidzah1312

ORIGAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang