"Jennie Unnie, sedang membuat apa?"
"Origami bangau."
"Woahh aku juga ingin membuatnya."
Yewon kecil tampak meraih satu lembar kertas origami. Ia lalu memperhatikan sang kakak. Jennie begitu serius saat tangannya melipat kertas origami menjadi bentuk bangau.
"Ini sangat sulit." keluh Yewon saat tak berhasil meniru kakaknya.
"Jika bersungguh-sungguh kau pasti berhasil."
Yewon menyerah, ia tak melanjutkan kegiatan melipatnya. Memilih memperhatikan sang kakak yang terus membuat banyak bentuk origami.
"Unnie sudah banyak membuatnya. Mau di apakan?"
Gadis mandu itu menatap sekilas sang adik.
"Unnie punya harapan. Jika kita membuat 1000 origami, maka harapan kita akan terkabul."
"Benarkah?"
Jennie mengangguk.
"Memangnya apa harapan Unnie?"
Jennie terdiam sejenak, ia menatap sang adik yang kini juga tengah menatapnya.
"Unnie berharap agar kita bersama selamanya. Aku, kau, Sowon Unnie, Eomma dan Appa."
.
.
.
Yewon membuka matanya perlahan, ia menatap origami di tangannya. Benda itu sangat di sukai Jennie. Yewon beralih menatap sekeliling kamar kakaknya. Kamar itu sudah lama di tinggalkan oleh pemiliknya. Ingatan Yewon berputar pada kenangan saat sang kakak masih bersamanya. Dirinya yang setiap malam akan mendatangi kamar Jennie. Meminta kakaknya itu untuk mendekapnya saat ia tak bisa tidur.
Yewon tersenyum lirih, kini tak ada lagi sosok yang selalu mendekapnya setiap malam.
Yewon kembali menyusuri setiap sudut kamar Jennie. Hanya itu yang bisa Yewon lakukan untuk mengobati rasa rindunya pada Jennie. Sekedar kembali mengingat kebersamaannya dengan sang kakak. Sebelas tahun, ia bahkan masih tak percaya jika semua akan berakhir seperti ini.
"Jennie Unnie, apa kau juga merindukanku?"
Yewon tersenyum tipis. Ia berbicara seolah Jennie mendengarnya.
"Kau tidak merindukan ku eoh, mengapa kau tidak mencariku Unnie?"
Sudah beberapa bulan sejak ia tak lagi mendatangi mansion Kim. Jennie tak datang berkunjung ke tempatnya seperti yang pernah gadis mandu itu katakan. Bahkan setelah Sowon sempat menemui Jennie.
Hal itu membuat Yewon menduga jika Jennie memang tak merindukan keluarga Lee.
"Secepat itu kau melupakan kami Unnie." lirih Yewon.
Bungsu Lee itu tampak menghela nafas panjang. Dengan begini, keputusannya untuk pergi sudah bulat. Ia semakin yakin untuk pergi menjauh dari Jennie.
"Kau di sini sayang, Eomma mencarimu."
Suzy tampak masuk ke dalam kamar Jennie, ia melangkah menghampiri putri bungsunya. Wanita itu tau, Yewon mendatangi kamar Jennie karna pasti putrinya itu merindukan kakaknya.
"Eomma tak melarangmu pergi. Tapi Eomma berharap kau membatalkan keputusanmu untuk pergi."
Entah sudah berapa kali Suzy membujuk Yewon. Tapi tampaknya hal itu tak membuat Yewon mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI
FanfictionDia menyukai origami. Seorang gadis yang harus terpisah dari keluarganya karna sebuah kecelakaan besar. Membuatnya harus kehilangan seluruh ingatannya. Semua kehidupannya berubah. Tapi satu hal yang tetap sama pada dirinya, ia tetap menyukai origami...