Woobin dan keluarganya tampak melangkah keluar dari gedung rumah sakit. Kehadiran mereka yang justru memperkeruh keadaan membuat mereka memutuskan untuk pergi dari sana. Terlebih saat dengan jelas mereka mendengar Jennie menyuruh mereka pergi. Dan itu cukup menyakitkan untuk mereka.
Dari arah berlawanan, Yewon tampak berjalan seorang diri. Bungsu Lee itu menghentikan langkahnya saat akan berpapasan dengan keluarga Kim. Tatapan Yewon langsung tertuju pada gadis bersurai hitam. Yewon tau kronologi kecelakaan yang menimpa kakak sulungnya. Dan itu berawal dari Jisoo.
Tak bisa di pungkiri jika Yewon juga marah pada keluarga Kim, terlebih Jisoo. Gadis itu mungkin bisa memaafkan orang yang berkali-kali mengganggunya, tapi ia tak akan terima jika seseorang membuat salah satu saudarinya terluka.
Yewon berusaha menahan diri agar tak meledakkan amarahnya di depan keluarga Kim. Memilih berlalu begitu saja tanpa mempedulikan tatapan keluarga terpandang itu.
Pria paruh baya itu tampak menghela nafas, ia kembali melangkah di ikuti istri dan anak-anaknya. Woobin berniat akan menemui Jongsuk kembali untuk ikut memastikan keadaan putri sulung sahabatnya itu.
"Eomma, pulanglah lebih dulu. Aku akan meminta Kang Ahjussi menjemputku nanti." ucap Rosè pada Ibunya.
"Kau mau kemana Rosè-ya?"
"Ada urusan sebentar, setelah selesai aku akan segera pulang."
Gadis blonde itu berbalik arah lalu melangkah meninggalkan tatapan kebingungan dari Shinhye. Putrinya itu tampak kembali memasuki gedung rumah sakit. Entah apa yang akan Rosè lakukan, namun Shinhye berharap jika putrinya tak membuat keributan dengan kembali menemui Jennie.
Setelah berpamitan dengan sang Ibu, Rosè kembali menyusuri koridor rumah sakit. Ia mempercepat langkahnya saat atensinya menangkap seorang gadis yang melangkah di depan sana.
"Yewon!"
Rosè segera menghampiri Yewon yang kini menoleh dengan tatapan datar padanya.
Mendadak Rosè menjadi gugup. Yewon menatapnya begitu datar dan dingin. Sangat berbeda dengan Yewon yang ia temui pertama kali.
"Ada apa?"
Walau marah, Yewon masih menghargai Rosè sebagai orang yang lebih tua darinya. Meski ia sendiri merasa enggan untuk berhadapan dengan sunbae nya itu.
"B-bisakah kita bicara?" tanya Rosè dengan tatapan memohon. Berharap Yewon tak menolak permintaannya.
Bungsu Lee itu terdiam sejenak, ia sedang malas namun ia juga tak bisa menolak. Melihat tatapan memohon seorang Rosè membuatnya tak tega. Hati Yewon terlalu lembut.
Dan di sinilah mereka sekarang, duduk di salah satu bangku taman rumah sakit. Sudah beberapa menit mereka di sana, namun hanya keheningan yang menyelimuti keduanya. Rosè yang tadi mengajak Yewon bicara pun belum mengatakan apapun. Hal itu tentu membuat Yewon bertanya lebih dulu.
"Kau ingin bicara apa sunbae?" tanya Yewon dengan nada sedikit kesal. Jika begini lebih baik ia segera melihat kakak sulungnya.
Terdengar hela nafas dari mulut Rosè. Ia menoleh pada Yewon, menatap gadis yang lebih muda darinya itu.
"Bagaimana keadaan Sowon?"
Rosè sedikit takut melontarkan pertanyaan itu pada Yewon. Tapi sungguh ia ingin tau keadaan putri sulung keluarga Lee. Melihat respon Jennie saat mereka datang membuat Rosè menyimpulkan jika kecelakaan yang berawal dari kecerobohan kakaknya itu berakibat fatal pada Sowon. Mereka belum sempat melihatnya karna Jennie menyuruh mereka pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI
FanfictionDia menyukai origami. Seorang gadis yang harus terpisah dari keluarganya karna sebuah kecelakaan besar. Membuatnya harus kehilangan seluruh ingatannya. Semua kehidupannya berubah. Tapi satu hal yang tetap sama pada dirinya, ia tetap menyukai origami...