11 tahun kemudian.
.
.
.
Seorang gadis berambut blonde tampak menatap jengah pemandangan di hadapannya. Bukan hal asing baginya saat mendapati sang adik kembar terlibat aksi bullying di sekolah. Bahkan seluruh penjuru sekolah elite itu sangat hapal dengan sikap urakan seorang Lalisa Kim.
Siapa yang tak kenal putri pemilik sekolah paling bergengsi di Korea?
Lalisa Kim dan Rosèanne Kim, dua gadis yang tak lain adalah putri dari salah satu orang paling berpengaruh di Korea, sekaligus pemilik sekolah elite di pusat kota Seoul. Terlahir dari keluarga konglomerat membuat mereka begitu di hormati semua kalangan. Bahkan tak ada satu pun yang berani melawan kekuasaan mereka.
Jika Rosè mungkin bisa memanfaatkan kekuasaannya pada hal-hal yang berbau positif. Tapi tidak dengan adik kembarnya. Lisa terkenal sebagai murid berandalan. Sering kali bungsu Kim itu membully semua murid di sekolah. Bahkan gadis itu tak segan membuat korbannya tak betah hingga memilih keluar dari sekolah keluarganya.
Aksi bullying yang sudah melewati batas wajar itu harus terhenti, Lisa menatap jengah pada gadis yang selalu saja mengganggu kesenangannya.
"Cepat pergi dan bersihkan tubuhmu." ucap Rosè pada seorang siswi yang menjadi korban bullying adiknya.
Gadis dengan name tag 'Kwon Eunbi', penampilannya terlihat berantakan dengan aroma busuk yang begitu menyengat. Tentu saja itu semua karna ulah Lisa.
Gadis blonde itu kini beralih menatap Lisa, adiknya itu bahkan sama sekali tak menunjukkan raut bersalahnya setelah mengganggu murid lain.
"Bisa kau hentikan kegiatan tak berguna mu itu?" ucap Rosè tajam, membuat dua orang teman Lisa yang juga ikut membully gadis tadi ketakutan.
"Sebaiknya jangan ikut campur, urus saja urusanmu sendiri." ucap Lisa seraya mengambil langkah. Hal itu tentu membuat Rosè geram. Sehari saja sang adik tak membuat onar di sekolah. Tapi Lisa benar-benar pembangkang.
"Kau lupa dengan ucapan Appa, dia tak segan mengirim mu ke sekolah asrama."
Langkah gadis berponi itu terhenti, ia tersenyum miring mendengar ucapan Rosè.
"Kau pikir aku peduli? Jika perlu kirim aku planet lain."
Rosè hanya diam seraya menatap punggung sang adik yang perlahan menjauh. Entah harus bagaimana lagi ia memperingatkan adiknya. Semakin hari sikap Lisa semakin tak bisa di atur.
Rosè menoleh saat dua teman adiknya masih berdiri di sana.
"Kalian, jangan memberi pengaruh buruk pada adikku." ucap Rosè dengan nada yang terdengar menakutkan.
"K-kami hanya mengikuti Lisa." ucap salah satu dari mereka, Jung Eunha.
Rosè hanya mendengus kemudian berlalu. Tugasnya hari ini cukup banyak, di tambah ia harus menghadapi adiknya yang kembali berulah. Entah kapan Lisa akan berubah, Rosè hanya tidak ingin adiknya kembali mendapat amarah dari sang Ayah.
Rosè terlihat berjalan menuju ruang osis. Hari ini ia akan mengadakan rapat anggota osis dalam rangka persiapan penyambutan murid baru. Yah, Rosè adalah ketua osis di Hanlim Multi Art School.
Selain pintar, putri ketiga keluarga Kim itu cukup di segani semua penghuni sekolah. Berbeda dengan kembarannya yang terkenal karna sikap urakannya, Rosè justru terkenal karna prestasi juga sikapnya yang berbanding terbalik dengan sang adik kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI
ФанфикDia menyukai origami. Seorang gadis yang harus terpisah dari keluarganya karna sebuah kecelakaan besar. Membuatnya harus kehilangan seluruh ingatannya. Semua kehidupannya berubah. Tapi satu hal yang tetap sama pada dirinya, ia tetap menyukai origami...