Sudah berjalan beberapa Minggu, ujian pun sudah berakhir. Hari ini sekolah disibukkan dengan tugas-tugas untuk persiapan hari kelulusan besok beserta dengan acara-acara yang akan diadakan sekolah.
Jasmine dan salah satu kakak kelasnya mengambil peran di hari kelulusan besok. Jasmine mengambil peran untuk berpidato bagi kakak kelas yang akan lulus, sedangkan salah satu kakak kelasnya yang tidak ia ketahui akan berpidato untuk memberi wejangan kepada adik-adik kelasnya.
Mereka bukan sembarangan dipilih, hal itu karena siswa yang dipilih merupakan juara umum saat itu. Jasmine gugup? Jelas, bahkan dia jarang sekali untuk muncul di panggung-panggung besar.
Pembagian rapot akan dilaksanakan setelah hari kelulusan, begitu pun dengan urusan-urusan yang lainnya.
“Assalamualaikum Jas.” Sapa Vero menghampiri Jasmine yang tengah sibuk untuk membuat pidatonya.
“Waallaikumussalam.” Salamnya balik.
“Kenapa lo manggil gue? Ada masalah?”
“Emm, aku boleh minta tolong?”
“Boleh dong, dengan senang hati. Tapi minta tolong apa?”
Jasmine mendekat sedikit ke Vero, tidak terlalu dekat namun sanggup membuat jantung laki-laki itu berpacu cukup kencang. Keningnya berkeringat, tangannya pun kaku dan gemetar. Sungguh damage Jasmine begitu besar untuknya, padahal perempuan itu berdiri cukup jauh darinya.
Jasmine membisikkan sesuatu kepadanya, kata-kata perempuan itu langsung membuatnya tersenyum.
“I-iya boleh, apa sih yang nggak buat lo.”
××××××
Aleo hanya berdiam diri saat melihat Jasmine berdekatan dengan Vero. Ia semakin geram saat perempuan itu berbincang dengan Vero.
Apa-apaan ini?!
Berusaha bersabar karena Aleo gengsi untuk menunjukkan rasa kecemburuannya. Mereka haha hihi disana, sedangkan disini ia sedang mati-matian menahan diri untuk tidak meluap.
Apa karena ia mengatakan cinta ke Jasmine kemarin, perempuan itu jadi besar kepala seperti ini? Lihat saja nanti.
“Wah, wah, ada yang cembokor!” Seru Viko bertepuk tangan keras, sembari tertawa terbahak-bahak.
Lio, laki-laki itu pun ikut berkumpul bersama mereka. Namun pandangan laki-laki itu tetap pada gadis yang sedang duduk menyendiri di pojok lapangan, melihat sekitarnya yang sedang bersiap-siap untuk acara besok.
Para OSIS bertugas untuk mempersiapkan panggung, serta yang lainnya menyusun dan menata beberapa meja dan kursi-kursi.
Setiap tahunnya sekolah ini pasti akan mengadakan hari kelulusan dengan meriah, itung-itung memberikan refreshing kepada para siswanya yang akan lulus.
Viona hanya menunduk sembari menatap para siswa yang sedang bergotong royong itu. Gadis itu memilih untuk tidak mengambil peran apapun disini. Menatap satu laki-laki saja membuatnya bisa terbunuh oleh Lio.
“Viona,” panggil seseorang membuat gadis itu menoleh.
Seorang cowok dengan jaket OSIS berwarna merah memanggil dirinya. Namanya Ryan, wakil ketua OSIS yang cukup dekat dengannya.
Viona sangat mengenalnya, sejauh ini laki-laki itu sangat baik padanya, jika ada kesulitan, biasanya Ryan akan membantunya walau itu hanya bantuan kecil.
“Ke-kenapa?” Laki-laki itu mencoba tersenyum.
“Gue mau minta maaf soal yang kemarin.” Ucap Ryan.
![](https://img.wattpad.com/cover/277692446-288-k985692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
RomanceJasmine itu gadis lemah lembut dan tertutup. Namun berbeda dengan pandangan Aleo dan teman-temannya, yang menganggap Jasmine hanya sok alim. Semua berawal dari kejadian saat mereka melihat Jasmine menghasut Viona agar menolak berpacaran dengan Lio...