[B1] Big Shot Little Jiaojiao Menghancurkan Personanya Lagi

355-356

Bab 355: Saudara Quan, Pikiranmu Ini Sangat Berbahaya

Adegan ini menyebabkan tubuh Quan Jue menegang.

Ia turun dari ranjang untuk mengambil ponselnya.

ID penelepon menunjukkan nama Quan Jingzhou.

Quan Jue hanya meliriknya sejenak sebelum menutup panggilan dan mematikan teleponnya.

Kemudian, dia berjalan ke tempat tidur dan mengangkat Chi Jiao.

"Aku akan membawamu untuk mencuci muka."

Chi Jiao membenamkan wajahnya di dadanya. Ketika dia memikirkan adegan berapi-api sebelumnya dan reaksi fisik yang ditunjukkan Quan Jue, wajahnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mendidih karena malu.

Quan Jue membawanya ke kamar mandi dan membuatnya duduk di wastafel.

Kemudian, dia mencelupkan handuk ke dalam air panas dan membantu Chi Jiao menyeka wajahnya.

Kulit gadis itu sehalus kelopak bunga. Sebuah tekan sederhana yang sedikit terlalu keras akan meninggalkan tanda merah, jadi tindakan Quan Jue sangat lembut.

Setelah menyeka wajahnya, Chi Jiao menjadi jauh lebih energik.

"Saudara Quan, Anda akan memanjakan saya seperti ini," kata Chi Jiao genit sambil melingkarkan lengannya di lehernya.

Dia bisa merasakan bahwa Quan Jue semakin menyayanginya.

Beruntung dia tidak memiliki temperamen dari kehidupan sebelumnya. Kalau tidak, dia akan dengan mudah dimanjakan oleh Quan Jue.

Dalam kehidupan sebelumnya, dia terlalu dimanjakan. Dia benar-benar manja, dan itu telah mengembangkan temperamennya yang manja dan disengaja.

Setelah menghidupkan kembali hidupnya sekali lagi, dia mengerti bahwa bukan kewajiban bagi orang lain untuk memanjakannya. Itu karena mereka peduli padanya.

Dia harus menghargai hubungannya alih-alih menerima begitu saja.

“Aku tidak takut memanjakanmu. Itulah yang ingin saya lakukan,” kata Quan Jue sambil tersenyum lembut.

Dia benar-benar ingin memanjakannya.

Dia memiliki terlalu banyak pria di sisinya.

Dia akan memanjakannya sampai dia dimanjakan dan mudah marah. Akan lebih baik jika dia adalah satu-satunya yang bisa menahannya.

Chi Jiao mengangkat alisnya. "Saudara Quan, pemikiranmu ini sangat berbahaya."

Quan Jue tidak setuju. "Kaulah yang selalu membuatku memiliki segala macam pikiran berbahaya."

Dia sengaja menekankan kata "berbahaya".

Chi Jiao berkedip kosong dan menatapnya dengan bingung. "Pikiran berbahaya apa?"

Quan Jue melihat ekspresi bingungnya dan tersenyum. "Kamu akan mengerti ketika kamu dewasa."

Dengan itu, dia mengangkatnya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Ketika mereka sampai di lemari sepatu di dekat pintu, Quan Jue menempatkan Chi Jiao di bangku sepatu. Dia kemudian mengeluarkan sepatu bot kecilnya dan membantunya memakainya.

Melihat apa yang dia coba lakukan, Chi Jiao menarik kakinya. "Saudara Quan, saya bisa melakukannya sendiri."

Quan Jue memegangi kaki kecilnya erat-erat untuk mencegahnya melepaskan diri.

"Aku akan melakukannya. Duduk di sini dengan patuh. ”

Ini adalah pertama kalinya Chi Jiao disentuh oleh lawan jenis, dan dia merasakan sesuatu yang aneh di hatinya.