16. Elf(2)

132 20 3
                                    

"Aku tidak percaya Tiesta berpaling dariku!"

Kemarahan Argenta tidak mereda sedikitpun, malahan semakin bertambah kuat.

"Jika dia bukan adikku, akan kubunuh dia....ahh tidak tidak"

"Lakukanlah, bukankah itu tidak masalah? atau anda merasa takut?"

Sebuah suara asing membalas ocehannya, memang saat ini Argenta berada di kota manusia, namun sangat aneh jika ada orang yang berani mengatakan hal seperti ini padanya.

Saat Argenta menoleh kebelakang semua yang ada di sekitarnya menjadi gelap, cukup gelap untuk tidak bisa melihat apapun. Bahkan mata Argenta yang bisa melihat malam layaknya siang hari tidak bisa melihat apa-apa.

"Apa!! Hei sialan!!!" [Hell flame]

Hell flame di tembakan. Api tersebut terus menembus kegelapan tak berujung dengan lamanya.

"Jangan bermain-main denganku!"

[Killing Art]

Sebuah ledakan yang sangat keras terdengar. Ledakan tersebut tidak terjadi di dalam dimensi hitam yang aneh ini, melainkan di luar, di ibukota.

"Tiesta, apa ini ulahmu!!"

"Senang melihatmu, diriku....

"Suara ini!...

Argenta menoleh ke arah sumber suara, bersamaan dengan itu. Dimensi hitam tersebut membuat bentuknya menjadi sebuah ruangan yang mewah, pilar yang menjulang ke atas langit-langit, karpet merah selembut bulu dan beberapa barang mewah yang menghiasi ruangan.

Di ujung ruangan tersebut seseorang duduk di atas kursi yang terbuat dari cristal, sosok tersebut memandanginya dengan mata heterochromia'nya

"Huhhh!!!!...

"Putri, rasanya aneh memanggil diriku sendiri Putri, mungkin tidak...

Putri sepertinya skill yang anda gunakan telah membunuh banyak orang di luar sana"

"Aku tidak peduli dengan itu!, yang lebih penting siapa kau!"

"Aku? aku adalah dirimu, mungkin"

"Jangan bercanda denganku!!"

"Bukankah anda yang menciptakan saya selama masa kepimpinan anda? sang ratu membuat sebuah ego yang lebih kuat dan terpisah dengan tubuhnya, kurasa seperti itu"

Argenta menatap sosok yang ada di hadapannya seperti orang bodoh.

"Anda masih tidak mengerti? lihatlah..

Sosok tersebut menciptakan sebuah pedang pendek lalu memotong tangan kirinya, di saat itu juga tangan kiri Argenta juga ikut terpotong.

"Kita memiliki tubuh yang sama, namun ego kita berbeda. Saya berperan menyerap semua emosi yang anda buat, dan anda menerima apa yang saya hasilkan"

"Aku tidak mengerti..."

"Itu tidak masalah, Ahh ngomong-ngomong aku tidak akan membiarkanmu keluar dari dimensi ini, anda-

"Tidak apa, saat ini aku ingin sendiri, aku tidak ingin melihat melihat mereka berdua.

"................"

Di dalam sebuah ruangan, seorang wanita duduk di kursi penonton memandangi pembawa acara yang ada di atas panggung. Dia telah lama mengamati barang yang sedang di lelang, namun semua barang tersebut tidak ada yang menarik perhatiannya, sampai ketika pembawa acara tersebut membawa sesuatu yang berbeda.

Seorang gadis manusia di bawa dalam kandang. Jujur itu adalah kecantikan yang sangat menggoda, dengan rambut emasnya yang terurai di tambah pakaian yang dia gunakan sangat minim, hanya cukup untuk menutupi area yang tidak seharusnya di lihat.

I'm in the game?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang