Di istana Lost eden, di ruangan Tiesta, Argenta duduk di pangkuan Tiesta, tangannya memegang gelas yang berisi cairan berwarna hitam.
"One-sama anda tidak boleh meminum itu, susu lebih baik dan juga bagus untuk pertumbuhan anda"
"Jangan menperlakukan aku seperti anak kecil, menurutmu sudah berapa abad aku hidup,..dan juga aku adalah kakakmu!"
"Reinkarnasi anda baru beberapa bulan, jadi anda belum cukup untuk meminum itu"
Tiesta berkata dengan tertawa, tetapi respon yang Argenta berikan melebihi harapannya.
"Sial! ada apa denganmu! aku adalah kakakmu, kau tau itu kan!"
"Kalau begitu cobalah bersikap layaknya seorang kakak! di dunia mana seorang kakak lebih kekanak-kanakan dari pada adiknya"
Di sisi lain, Adrea menatap kedua saudari yang sedang beradu mulut, Adrea sebenarnya ingin mengatakan "Apa yang Tiesta-sama katakan benar" tetapi ia ragu untuk mengatakannya....
Setelah beberapa saat memikirkannya Adrea membuka mulutnya dan mengatakan apa yang dia pikirkan.
"Argenta-sama, apa yang di katakan Tiesta-sama ada benarnya, cobalah untuk bersikap seperti seorang kakak untuk Tiesta-sama" Ruangan menjadi sunyi.
Dan suara gelas pecah memecahkan suasan sunyi tersebut.
Adrea menatap ke arah sumber suara, mengalihkan matanya untuk menatap wajah Argenta,...mengetahui apa yang terjadi alarm di dalam dirinya berdering sangat keras.
"Anda...apakah anda membela dirinya?! aku tuanmu! dan anda membela orang lain dari pada tuanmu sendiri?! katakan padaku bagaimana kau ingin aku membunuhnu?"
"Maafkan saya, Argenta-sama, saya tidak bermaksud seperti itu"
Adrea bersujud di depan Argenta. Tidak ada yang bisa dia lakukan, jika Argenta mengatakan akan membunuhnya itu tidak di ragukan lagi akan terjadi.
"Rendahan..." Meletakan kakinya pada kepala Adrea "pada akhirnya manusia akan menunjukan sifat aslinya jika nyawanya berada di ujung tanduk"
Adrea tidak lemah, hanya saja Argenta yang keterlaluan kuat, jika dia memilih untuk melawannya mungkin dia tidak akan bisa bertahan lebih dari 10 detik.
Di mata manusia mungkin Adrea sangat kuat, tetapi di mata tuannya dia tidak lebih dari manusia sampah lainnya.
"One-sama maafkan saya" Tiesta menambahkan kekuatan pada pelukan dan mencium pipi Argenta.
"Ahhh...lupakan soal itu, aku seorang kakak yang baik hati, jadi aku akan menganggap hal itu tidak pernah terjadi"
Argenta menjawab dengan riang. Sifatnya kejam dan dingin, perubahan emosinya begitu hebat sehingga orang menduga ia memiliki kepribadian ganda.
"Adrea.."
Adrea yang masih bersujud mengangkat kepalanya untuk menatap Argenta yang memiliki nada serius.
"Jika aku tidak salah, bukankah kau memiliki skill Repeattime"
"benar, saya adalah seorang dengan spesialis skill ruang dan waktu, apakah ada sesuatu Argenta-sama"
"Sekarang ikutlah denganku"
Argenta berdiri dari pangkuan Tiesta dan meraih tangan Adrea lalu berteleport menghilang.
Tiesta yang tidak mengerti memandang bekas tempat dimana Argenta berdiri dan mengangkat alisnya dengan kesal.
"Mengutuk! One-sama jangan tinggalkan aku!" [Great Teleportasi]
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in the game?!
AcţiuneYukina seorang progamer(otaku), dengan kepribadian yang dingin, karena sifatnya tersebut Yukina tidak memiliki teman di sekolah bahkan di game. Berusaha menjadi orang pertama yang menyelesaikan seluruh labyrin. Tetapi lantai 100 adalah sesuatu yang...