Keinginan Mama Aron.

65.4K 4.9K 36
                                    

Aron mendorong Hazel ke arah Wisnu.

"Muridmu sakit-sakitan kok dibiarin kerja, Dokternya sakit,gimana mau membantu pasien untuk sembuh?" ucap Aron.

"Kamu sakit?" tanya Wisnu.

"Ngga Dok," jawab Hazel berbohong.

"Hampir mau pingsan di dalam lift, masih aja berbohong,urus murid kamu dengan bener Nu," ucap Aron lalu meninggalkan Wisnu dan Hazel.

"Benar apa yang Aron katakan?" tanya Wisnu.

"Saya cuma sedikit pusing Dok, tidak sampai ingin pingsan," jelas Hazel.

"Sebantar lagi kamu pulang lah dan istirahat, apa yang dikatakan Aron benar, bagaimana mau membantu pasien kalau Dokternya sakit," ucap Wisnu.

"Baik Dok" ucap Hazel dan langsung menghilanh dari hadapan Wisnu.

Hazel langsung berlari mengejar Aron, dia masih merasa kesal dengan tindakan ikut campur nya, ternyata Aron sudah keluar dari Rumah Sakit, melihat itu Hazel mempercepat lari nya untuk menghampiri Aron.

"Heh Kapten sombong," teriak Hazel,  Aron memutar badan nya melihat ke arah siapa yang memanggil nya.

"Kamu ada dendam apasih sama saya?" tanya Hazel, namun Aron acuh dan melanjutkan langkahnya, sontak Hazel langsung menghadang jalan Aron.

"Emangnya kita pernah ketemu sebelumnya?kenapa kamu seperti benci sekali terhadap saya?jawab dong Kapten Aron!" bentak Hazel.

"Saya ngga ada waktu untuk bicara gak penting sama kamu," ucap Aron menepis lengan Hazel yang menghadangnya,tidak sampai disitu, Hazel tetap melanjutkan menghadang Aron.

"Gini ya Kapten Aron, aku ngga suka ada bermasalah dengan orang lain, kalau kamu merasa ada masalah sama aku, ayok kita selesaikan,jangan sampai berlarut," ucap Hazel.

"Gak penting," ucap Aron mendorong Hazel.

"Dasar Kapten sialan!" teriak Hazel kesal.

"Nak Aron," panggil Mama Aron yang ternyata ada di sana.

"Mama," ucap Aron kaget melihat kehadiran mama nya, apalagi seperti nya mama Aron menyaksikan kejadian barusan.

Mama Aron pun menghampiri Hazel, dan membantu nya untuk berdiri.

"Kamu gapapa nak" tanya Mama Aron.

"Gapapa tante" jawab Hazel.

"Aron! kamu ini keterlaluan, Mama lihat ya kamu mendorong gadis ini sampai jatuh, Tentara macam apa kamu, berprilaku kasar seperti itu," ucap mama Aron

"Tante, beneran gapapa kok ini," ucap Hazel menenangkan Mama Aron yang emosi.

"Kamu pacar Aron?" tanya Mama Aron tiba-tiba.

"Eh bukan Tante"

"Ya mana mungkin sih gadis cantik dan baik seperti kamu ini,mau berpacaran dengan Tentara kasar seperti ini,kamu harus hati-hati ya nak,ayok masuk ke Rumah Sakit,kaki mu seperti nya terluka," ajak Mama Aron.

"Ngga perlu tante, ini cuma luka kecil,diberi plaster aja udah sembuh,kalau begitu saya pamit dulu ya tante,silahkan lanjutkan," ucap Hazel berpamitan.

"Eh Nak,boleh tante minta antar ke dalam?Tante mau kontrol kesehatan, anak tante ini mana peduli dengan tante," ucap Mama Aron.

"Ma!" bentak Aron.

"Boleh tante, kebetulan saya Dokter disini nama saya Hazel, tante ada keluhan apa?"ucap Hazel sambil berjalan bersama Mama Aron masuk ke dalam Rumah Sakit.

"Wah ngga cuma cantik, kamu ternyata Dokter juga ya hebat kamu," ucap Mama Aron lalu mereka berdua pun mengobrol seperti orang yang sudah lama saling kenal.

"Ma, kontrol sama Wisnu aja," ucap Aron.

"Oh iya tante sama Dokter Wisnu lebih baik," ucap Hazel.

"Mama mau sama Hazel,kamu ngga liat tu Wisnu lagi sibuk banget," ucap Mama Aron.

"Gapapa tante,tunggu sebentar lagi Dokter Wisnu sudah beres,saya ngga bisa menangani pasien yang ragu dengan saya," ucap Hazel.

"Tante gak ragu kok sama kamu,yok periksa anggap aja Aron ngga ada," ucap Mama Aron lalu masuk ke ruang periksa.

"Bagaimana Kapten Aron yang terhormat? apa Mama nya boleh saya periksa?" tanya Hazel.

"Terserah," jawab Acuh Aron.

Hazel memulai memerikasa Mama Aron, sampai beberapa menit kemudian selesai.

Hazel dan Mama Aron keluar dengan berbicara sambil tersenyum bahagia,Aron sudah lama sekali tidak melihat Mama nya seceria itu, dan mata nya juga tak sengaja melirik ke arah Hazel yang tersenyum lepas juga, kebetulan dia melihat juga darah yang masih menetes di lutut Hazel oleh ulah nya yang mendorong Hazel tadi.

"Kalau begitu nanti tante boleh hubungi kamu kan untuk tanya-tanya," ucap Mama Aron.

"Boleh banget tante dengan senang hati," ucap Hazel.

"Tante pulang dulu ya," pamit  Mama Aron.

"Hati-hati tante dan Kapten Aron," ucap Hazel tersenyum kepada Mama Aron,lalu merubah ekspersi nya jadi judes ketika melihat ke arah Aron . 

"Huh berbeda sekali mama dan anak nya, mama nya super ramah murah senyum, anaknya malah kasar, sombong,dan cuek banget, kenapasih aku bertemu laki-laki seperti itu,semoga tidak bertemu dia lagi."

Hazel bersiap pulang, dan tak luma ia mengobati kaki nya terlebih dahulu. 

Di dalam mobil Aron

"Jadi gimana? Hazel bukan pacar kamu?" tanya mama Aron.

"Bukanlah Ma," jawab Aron.

"Terus kapan dong kamu mau nikah?Udah umur 32 tahun loh kamu, Mama Papa udah tua, kapan kamu kasih menantu untuk kita?" tanya mama Aron.

"Nanti lah Ma, belum mikir kesana" ucap Aron.

"Mau sampe kapan? sampe Mama dan Papa gak bisa mendampingi kamu menikah, mau gitu kamu?"

"Ya ngga lah Ma, belum nemu yang cocok aja"

"Udah berapa kali Mama kenalkan anak perempuan temen-temen mama ke kamu, tapi gak ada satupun yang kamu suka, mau sampai kapan?" 

"Nanti bakalan nikah juga kok Ma," ucap Aron.

"Besok Mama mau ngenalin kamu sama anak tante Farah, gak ada penolakan, pokoknya kamu harus datang" ucap mama Aron.

"Ya ngga bisalah Ma, kan Aron juga harus nugas gak bisa mendadak gitu"

"Mama ngga mau tau,kalau kamu belum juga punya pilihan sendiri, Mama akan atur pertunangan mu dengan Syela anaknya Tante Farah " ancam mama Aron

"Pertunangan? ada-ada aja Mama ini" ucap Aron tak percaya.

Aron pun sampai di depan Rumah orang tuanya.

"Kamu ngga tidur dirumah?" tanaya Mama Aron.

"Aron pulang ke rumah sendiri ma"

"Nak nak, mau sampai kapan kamu dan Ayahmu tidak akur seperti ini"

"Aron pulang ma," pamit Aron lalu melajukan mobilnya.

Kenapa Mama selalu membahas tentang pernikahan setiap bertemu, itulah alasanku tidak ingin menemui nya, mama selalu memintaku untuk segera menikah, padahal umurku juga masih 32 tahun, masih tergolong muda, dikira membina rumah tangga itu mudah.

Di sisi lain Hazel sedang berbelanja di super market terdekat, dia berbelanja bahan-bahan makanan, karna stock di kulkas nya habis, sudah tiga hari Hazel tidak pulang kerumahnya, dia memasuki rumah nya dan melihat ada yang aneh dirumahnya, dari mulai membuka pintu rumah, Hazel melihat sepasang sepatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya, lalu melihat ruangan tengah dan dapur yang sangat rapi,seingat  Hazel rumahnya tak pernah sebersih ini, dan ingantannya masih sangat jelas ada panci yang belum ia bereskan di atas kompor, namun sekarang panci tersebut sudah rapi dan bersih, Hazel masih tak percaya dengan keadaan aneh rumahnya,ia menjadi takut, namun tetap berusaha menenangkan diri dengan menyusun bahan makanan nya di kulkas,saat menyusun bahan makananya di kulkas tiba-tiba sebuah pistol tertodong tepat di belakang kepala Hazel.

"Siapa kamu?" tanyanya.

 Aron(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang