Menjadi Pacar

63.7K 4.9K 24
                                    

"Jangan bunuh saya," ucap Hazel penuh ketakutan.

"Dokter Hazel?" ucap Pria itu.

Hazel yang mengenali suara ini,
langsung berbalik untuk melihat siapa yang masuk ke rumahnya.

"Kapten Aron," ucapnya terkejut.

Aron langsung menurunkan pistolnya.

"Kamu ngapain disini?" tanya mereka serempak.

"Ini rumahku," ucap Hazel.

"Jelas aku sudah membeli rumah ini  enam bulan lalu," ucap Aron.

"Enam bulan lalu? melalui siapa? aku pemilik rumah ini," ucap Hazel tak percaya.

Aron mengambil berkas jual beli dan memperlihatkan semuanya kepada Hazel, ternyata adik ayah Hazel yang serakah itu diam-diam menjual rumah satu-satunya yang Hazel punya.

"Kamu masih punya nomor kontak penjualnya,?" tanya Hazel.

"Masih," jawab Aron.

"Boleh aku menumpang untuk menelepon,"

"Cepat selesaikan urusanmu, dan segera keluar dari rumah ini secepatnya," ucap Aron.

Hazel melirik jam di dinding, menunjukan pukul 11 malam, ia berpikir sejenak dimana ia harus tidur malam ini.

Hazel pun menelepon nomor penjual tersebut dan langsung di angkat.

"Halo om Septian, belum cukup seluruh harta ayah dan perusahaan yang kamu ambil,kenapa rumahku juga om jual, kenapa?" ucap Hazel ditelepon.

"Urus saja hidupmu sendiri," Jawab om nya lalu mematikan telepon, Hazel mencoba menelpon lagi namun nomor Aron langsung di blokir oleh om Hazel.

Hazel menarik napasnya, ia menahan sedihnya, satu-satunya rumah peninggalan orang tuanya tidak bisa ia pertahankan lagi.

"Sudah jelaskan, rumah ini milik ku, silahkan keluar sekarang," ucap Aron.

"Hm, sekarang udah jam 11 malam, aku juga ngga tau harus mencari tempat dimana, boleh ngga malam ini saja aku menginap disini, aku juga butuh waktu beres-beres semua barangku untuk dibawa," ucap Hazel.

"Itu urusanmu, bukan urusanku cepat keluar dari rumahku "ucap Aron tak ada belas kasihan sama sekali.

Hazel pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia langsung mengemasi barang-barangnya, tiba-tiba perutnya berbunyi,ah benar saja Hazel belum makan seharian,ia pun menghentikan kegiatannya,dan langsung kedapur untuk memasak makanan.

Yang benar saja,rumah ini dihuni olehnya selama ini?dan sekotor itu, benar kan dugaanku dia ini bukan Dokter yang kompeten, mana ada Dokter yang sejorok ini, tapi kalo dipikir-pikir ini memang sudah larut malam, membiarkanya semalam disini tidak buruk juga.

Aron keluar kamar, langsung mencium aroma masakan yang harum dan lezat sekali, terlihat Hazel yang sedang masak.

"Maaf, sebentar lagi aku akan segera pergi kok tapi aku pinjam dapurnya dulu sebentar saja aku sudah membeli bahan makanan, sayang sekali kalau tidak dimasak" ucap Hazel.

"Kamu boleh menginap malam ini," ucap Aron.

"Ha?Serius? Makasih banget," ucap Hazel sangat senang.

"Kapten Aron mau makan bersama?" tanya Hazel.

"Ngga," jawab jutek Aron.

Kruyuk

Suara perut Aron terdengar jelas.

"Tapi sepertinya kapten Aron laper deh," ucap Hazel tertawa kecil.

Aron memang sedang lapar juga, akhirnya membuang rasa gengsi nya dan ikut makan bersama Hazel, tidak banyak obrolan, mereka hanya fokus kepada piring mereka masing-masing,makan pun selesai.

 Aron(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang