Tugas Pertama Bersama

61.2K 4.6K 18
                                    

Dengan santainya Hazel menghampiri Aron.

"Kapten Aron, kenapa tidak bilang kalau bertugas ke Daerah B juga, kunci rumah mau aku yang pegang atau kamu?" bisik Hazel kepada Aron yang mengundang perhatian semua orang disana, diketahui bahwa Aron paling tidak suka didekati oleh perempuan,melihat itu Raza mengambil inisiatif.

"Dokter Hazel ikut juga ya?" tanya Raza memecah suasana mencekam antara Aron dan Hazel.

"Raza, kamu sudah bertugas lagi?tubuhmu sudah membaik ya," ucap Hazel.

"Iya nih berkat Dokter Hazel," ucap Raza.

Tak lama kemudian tenaga medis dan tentara pun menaiki bus untuk pergi ke Daerah B.

"Zel kamu ngapain sih tadi nyamperin Tentara itu? kamu ngga nyadar semua orang ngeliatin kamu, apalagi Dokter Wisnu, udah masem banget wajah nya liat kamu kesana, takut kamu nyari masalah lagi," ucap Nomi.

"Aku cuma menyapa emang nya salah?" ucap Hazel.

"Kamu ngga sadar orang yang kamu sapa aja ngga peduli denganmu, dia sama sekali gak anggep kamu ada Zel, aku yang liat nya aja malu banget, kamu kaya ngomong sendiri tadi haha," ucap Nomi.

"Iyakah?" ucap Hazel.

Iya jugasih dia bilang tidak ada hubungan apapun kalo diluar, tapi bukan berarti gak saling kenal gitu gak sih?dasar Kapten sombong, kalo butuh aja mau ngomong.

Dua jam perjalanan ke Daerah B, akhirnya sampai, gempa kali ini benar-benar dahsyat,menghancurkan hampir seluruh bangunan di sana.

Hazel dan tim medis lain langsung membagi tugas tugas mereka, kali ini Hazel tidak sempat untuk bermalasan, banyak sekali korban yang terluka, mulai dari luka ringan hingga luka berat.

Hazel sebenarnya anak yang pintar dan teliti, ia melihat di pojokan dekat hutan sana terdengar ada yang minta tolong, dengan berani nya Hazel menghampiri hutan itu sendirian, tak sengaja Aron melihat gerak gerik Hazel yang menuju hutan sendirian.

"Pencari masalah, mau ngapain kesana sendirian," gumam Aron lalu melangkah mengikuti Hazel.

Hazel mencari suara korban yang minta tolong,namun tak menemukan nya, tiba-tiba...

BRUK!

Ia didorong oleh pria yang penuh luka mencekek leher Hazel dengan penuh amarah.

"Kami semua terluka kenapa kalian sehat dan tak terluka, kenapa?kalian harus terluka juga!" teriak pria gila itu sambil mencekek kuat leher Hazel.

"Saya akan mengobati luka bapak, to to long lepaskan," ucap Hazel terbata-bata karena lehernya yang dicekek keras oleh pria itu.

Beruntung Aron mengikuti Hazel, dan langsung menolong Hazel, menyingkirkan Pria itu,namun pria gila ini masih tetap ingin menyerang Hazel,tidak ada cara lain Aron memukul pria itu agar segera sadar, namun malah semakin ingin mengila, Aron sudah siap ingin memukul lagi,namun Hazel langsung menahan lengan Aron.

"Jangan, luka nya sudah cukup parah," ucap Hazel lalu dengan cepat menyuntikan penenang untuk pria itu, seketika ia langsung terpingsan.

Aron melihat marah ke arah Hazel.

"Merepotkan, kenapa sok jagoan sekali masuk ke dalam hutan sendiri, beruntung tidak mati dibunuhnya" ucap Aron kesal.

"Aku cuma menjalankan tugasku sebagai Dokter, mendengar ada korban yang minta tolong ya naluruki langsung ingin kesini, yang ada dalam pikiranku cuma untuk menolongnya," ucap Hazel.

"Tanpa memikirkan keselamatanmu?kamu hampir mati olehnya, ceroboh sekali" oceh Aron.

Hazel tak bisa membantah lagi, tak lama kemudian Raza datang untuk membawa pria itu.

 Aron(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang