Eps. 11 - Tak Terduga

450 43 0
                                    

TEMAN TAPI MENIKAH

Eps. 11 - Tak Terduga

===============

Dengan segenap kemampuannya, Arshen terus memaparkan penelitian yang telah ia lakukan beberapa bulan belakangan ini. Dengan percaya diri Arshen menjabarkan tulisan yang telah ia susun dengan sepenuh hati.

Beberapa dosen penguji terlihat memperhatikan pemaparan dan penjelasan Arshen dengan seksama. Sesekali mereka mencatat sesuatu di kertas notulen yang tersedia.

Setelah selesaikan memaparkan tulisannya, para dosen pembimbing beberapa kali melontarkan pertanyaan-pertanyaan terkait tesis yang sudah ditulis Arshen. Beruntung, karena menulis sendiri Arshen bisa menjawab seluruh pertanyaan meski rasa gugup meneylimutinya.

"Baik, saudara Arshen dimohon menunggu. Izinkan kami untuk berdiskusi terlebih dahulu." ucap salah satu dosen wanita di sana.

Arshen menunggu dengan perasaan cemas dan gugup, ia berharap dapat lulus hari ini. Karena, ia memiliki janji kepada kedua orang tuanya untuk lulus dan juga sebuah janji pada kekasihnya Ara.

Setelah kurang lebih 1 jam, terlihat dewan penguji sudah selesai berdiskuis. Rasa gugup di hati Arshen semakin menjadi-jadi.

"Baik, setelah kami selaku tim penguji berdiskusi. Kami akan mengumumkan hasil sidang hari ini. Jika belum lulus, ingatlah jangan berkecil hati. Masih ada kesempatan untuk mengulang." ucap salah seorang dosen penguji.

Mendengar kata-kata dari pengujinya, Arshen hanya harap-harap cemas. Entah sudah berapa banyak ludah yang ia telan sedari tadi.

"Jika berhasil lulus, ingat jangan berbesar diri. Hal ini merupakan awal perjalanan yang baru." ujar penguji tadi. "Baik, Arshenio Frederick Tarenda dengan nomor induk sekian-sekian dinyatakan lulus." sambungnya.

"Alhamdulillah." ucap Arshen dalam hatinya, ia bersyukur segala perjuangannya terbayar.

"Untuk revisi-revisi tadi bisa dikerjakan dengan segera ya, mas. Kalau bisa sekarang kenapa harus nanti-nanti, benar gak?" ucap salah satu dosen penguji.

"Baik, bu. Akan saya revisi sesegera mungkin." jawab Arshen.

Mereka melanjutkan perbincangan, segala macam topik mereka bicarakan. Mulai dari rencana kedepan dari Arshen hingga menanyakan apa Arshen sudah memiliki pacar.

*

*

*

Setelah selesai berbincang, Arshen keluar ruangan terlebih dahulu. Terdapat beberapa teman-teman kuliah Arshen. Mereka semua mengucapkan selamat dan turut berbangga pada pencapaian Arshen hari ini. 

Namun, sayang sekali Ara tidak bisa hadir hari ini. Tadi pagi Ara mengabari kalau ada urusan mendadak jadi tidak bisa datang. Arshen melangkahkan kakinya menuju parkiran, ia ingin pulang dan merayakan kelulusannya dengan keluarganya.

Saat menuju lobi, ia terkejut dengan siapa yang ia lihat. Yap, Ara. Ara datang dengan penampilan yang memukau dan memberikan sebuah buket bunga berwarna biru.

"Loh, katanya kamu gak bisa dateng?" tanya Arshen bingung melihat kehadiran kekasihnya itu.

"Hehehe, bohong..." ucap Ara sambil menyerahkan buket bunganya. "Gimana, lulus?" sambungnya.

"Lulus..." ucap Arshen, seketika Ara memeluk pria didepannya itu dan mengucapkan selamat.

"Selamat, aku turut bahagia.." kata Ara. Arshen pun membalas pelukan itu dengan perasaan yang amat bahagia.

"Makan, yuk?" ajak Arshen.

"Ayo.."

Mereka berjalan keluar dan akan pergi makan bersama, sekalian Arshen membelikan beberapa makanan untuk ia bawa pulang. Ia juga akan merayakan kelulusannya bersama keluarga.

TEMAN TAPI MENIKAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang