Istirahat adalah waktu yang ditunggu-tunggu para murid di sekolah. Namun, ada pemandangan berbeda selama istirahat yang cukup singkat ini berlangsung. Pemandangan berbeda itu berada di kelas Reon. Kelas yang biasanya akan berisik dan gaduh kini menjadi diam tanpa suara. Semua itu dimulai ketika seorang gadis kecil bernama Nira memulai ceritanya.
"Itu bukan cerita bohong karena udah pernah ada yang ngalamin. Semuanya dimulai sejak dua tahun lalu, di sore hari waktu murid-murid di sekolah ini pulang dari wisata sekolah," kata Nira.
"NIRA, AKU PINJAM CATATAN KAMU." Tiba-tiba ada yang merusak suasana.
"Ck, ambil di tas-ku sana. Aku mau cerita," jawa Nira.
"Terus kelanjutannya gimana, Nir?"
"Cih, cuma anak-anak yang tertarik sama cerita dongeng kayak gitu. Kalau aku mending dengerin Ayah yang bacain buku sastra Inggris," gerutu Nao, tetapi dia daritadi juga ikut mendengarkan cerita Nira.
"Kalau gitu Nao keluar aja," kata Reon sembari tersenyum dan berusaha mendorong Nao keluar kelas.
"A-apa, sih?! Lepasin! Nggak mau!!" Nao meronta, ia berpengangan erat dengan mejanya. Pada akhirnya ia tidak jadi keluar kelas dan tetap mendengarkan cerita Nira.
"Kalian tahu nggak gudang lantai dua yang hadap-hadapan sama ruang musik?" tanya Nira. Semuanya mengangguk termasuk Reon dan Nao.
Nira melanjutkan ceritanya, "Katanya di dalam gudang itu ada boneka tua yang udah lama banget nggak dimainin. Boneka itu udah ada puluhan tahun yang lalu, katanya. Dulu, boneka itu masih dimainin anak-anak yang sekolah di sini, tapi tiba-tiba aja salah satu guru naruh boneka itu di dalam gudang, tepatnya di lemari tua dan sampai sekarang boneka itu masih ada di sana."
Reon bertanya, "Kenapa bonekanya ditaruh di gudang, Nira?"
"NAH!!" Nira memukul meja hingga membuat semuanya terkejut. "Sampai saat ini nggak ada yang tahu alasan kenapa boneka itu ditaruh di dalam gudang dan nggak boleh dimainin lagi. Tunggu, aku yakin pasti ada beberapa orang yang tahu, cuma mereka nggak mau bilang. Tapi ada yang berpendapat kalau boneka itu terkutuk."
Nao menyela, "Daritadi boneka ini boneka itu terus. Kamu tahu nggak bonekanya itu berbentuk apa?!!"
Nira menjawab, "ITU DIA!!! Boneka itu 'kan nggak pernah dikeluarin dari lemari, kebetulan aku juga penasaran sama wujudnya, gimana kalau kita coba lihat?" Seketika seisi kelas pun menjadi gaduh.
"K-kamu bercanda? A-aku n-nggak mau," jawab Nao dengan gemetaran.
"Nao takut, ya?" tanya Reon.
"SIAPA YANG TAKUT?!!" Suara Nao yang keras sontak membuat suasana menjadi hening. Teman-teman yang lain pun menatap Nao dengan pandangan jahil.
Nira angkat bicara, "Jadi kamu nggak takut? Bagus! Kalau gitu sepulang sekolah nanti kamu temenin aku ke gudang buat lihat bonekanya. Ada yang mau ikut?"
"T-tunggu—"
"REON IKUT!!!" Kata Reon sembari mengangkat tangannya.
"Sip, berarti yang pergi ke gudang nanti aku, Nao, sama Reon. Kalau kalian nggak nepatin janji, berarti kalian cemen."
Nao hanya bisa pasrah. Ia menatap Reon yang terlihat sangat bersemangat. Nao merasa bingung dengan anak itu, bisa-bisanya Reon malah senang, padahal mereka akan melihat boneka yang katanya terkutuk. Mungkin ini akan menjadi paranormal experience Nao yang pertama kalinya.
Kemudian, bel pulang pun berbunyi. Nira, Reon, dan Nao tidak langsung menuju ke gudang karena mereka menunggu agar sekolah menjadi sepi. Mereka memutuskan untuk menunggu di dalam kelas saja. Hingga dua jam pun berlalu, mereka langsung tancap gas untuk pergi ke gudang karena sekolah dirasa sudah sepi.
![](https://img.wattpad.com/cover/270728188-288-k805291.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Reon Gerald 2 (SELESAI) ✔
Fiksi RemajaReon bersedia untuk berangkat ke sekolah?!! Itu adalah sesuatu yang melegakan. Hanya saja, mampukah little mochi satu ini menghadapi teman-teman sekelasnya dengan tingkah luar biasa mereka? Lantas, bagaimana Reon akan mendapat teman? Apakah ada yang...