"Kaka makan dulu!!", Jake menyendokan makan malam Heeseung kepada si kaka yang sedang sibuk dengan game nya.
"Nanti kaka pasti makan, taruh aja dulu dimeja"
"Heeseung, dengerin tuh kata adik kamu, kalau waktunya makan ya makan", ucap Taehyung yang tiba tiba ikut duduk diruang tamu.
"Apasih pah, orang cuma makan doang, nanti juga biaa"
"Jake, tolong buatin mamah teh dong", pinta sang ibu tiba tiba
"Iyaa mahh", Jake menaruh makanan Heeseung dimeja. Baru saja ia mau berdiri tapi pinggangnya sudah ditahan Heeseung.
"Jake nya aku pinjem dulu ya tante, ayo suapin kaka makan"
Jake mengerutkan dahinya, "Tadi katanya ga mau makan, gimana sih"
"Ga jadi, ayo suapin gue"
Dan berakhir Jake yang tidak jadi menolong ibunya dan menyuapi kakanya itu.
Ibu Jake sedang berada dikamarnya, sedangkan di ruang tamu hanya ada Taehyung dan anak anaknya.
"Manja banget", cibir Taehyung kepada anak sulungnya.
"Makanya jangan jadi anak bontot, ga punya adek kan", cibir balik si sulung
"Mau papah coret dari kartu keluarga kamu?"
"Coret ya coret aja sih, lagian kita kan udah beda kartu keluarga"
"Kak Hee besok kan weekend, mau jalan jalan ga?", ajak Jake tiba tiba
"Berdua aja? Ayo"
"Engga, bareng bareng sama Papah Mamah, ikut yaa pweasee", mohon Jake dengan sedikit... Memaksa
"Pergi kemana dulu?"
"Kerumah kakek mu, ikut ya?", jawab Taehyung
"Wadoh, udah bareng sama papah, ke rumah kakek lagi, pasti ketemu om tante"
"Ngga dulu, males nanti ketemu om tante", tolak Heeseung mentah mentah
"Siapa bilang? Orang kita kesana cuma mau ngeberesin rumah itu doang, kan udah kosong disana, nah nanti Papah sama Mamah yang nempatin rumah itu", jelas si kepala keluarga
"Liat besok aja ya, kalau ga mager"
.
.
.Sekarang sedang bulan purnama. Ketika semua orang dirumah itu sudah tertidur. Heeseung masih menatap bulan dari balkon, menikmati ke overthinking-annya sendirian.
"Nak, lagi mikirin apa?", Taehyung menepuk bahu anak sulungnya. Ikut duduk disebelahnya dengan secangkir kopi hitam
"Eh Papah, masih belum tidur ya ternyata"
"Tadi sudah tidur, tapi tiba tiba sakit kepala, baru inget kalau belum ngopi"
Angin berhembus menerpa wajah tenang orang orang itu. Heeseung menutup matanya kemudian menghela napas berat. Taehyung yang menyadari tingkah laku anaknya itupun sadar. Anaknya sedang tidak baik baik saja.
Heeseung iseng menanyakan bayangan milik Taehyung, "Papah, waktu Victory keluar dari dunianya dan kembali ke kaca, apa dia sempat kembali lagi ke dunia ini?"
Taehyung menyeruput kopinya, "Dia ga kembali untungnya, lagi pula kalau dia kembali siapa yang mau dia bunuh? Papah kan ga benci sama satupun orang di dunia"
"Bunda, papah benci kan sama bunda?"
"Kamu tau apa soal Papah? Sudah lah lagi pula untuk apa kamu tanyain soal hal itu? Ethan sudah keluar ya?"
Heeseung terdiam. Dirinya mengeluarkan kaca kecil di sakunya. Kini, jantungnya selalu berdetak lebih kencang ketika melihat cermin.
Dirinya tidak dapat melihat bayangannya. Heeseung yakin, Ethan sudah keluar kembali dengan kepribadian yang berbeda.
Inilah yang ditakuti Heeseung ketika Ethan keluar. Karna, ketika Ethan sudah menjadi bayangan biasa. Ia akan dikeluarkan lagi dari tempatnya dengan tujuan yang cukup gila.
Yaitu membunuh semua orang yang di benci oleh pemiliknya.
Heeseung takut. Jake akan terluka karna hal itu. Entah fisiknya yang terluka atau hatinya yang terluka karna kehilangan sang ibu sebab nanti ibunya akan dibunuh Ethan. Sejujurnya Heeseung sangat benci dengan ibunya Jake.
"Lagi pula untuk apa kamu takut Seung? Kan kamu punya Jake?"
"Apa hubungannya dengan Jake pah?!"
...
Halo halo apa kabar? Karna tadi saya sudah sedikit menyapa di sebelah jadi disini tidak perlu menyapa ya:D
Terimakasih sudah baca cerita ini ya.
Stay healthy and stay with me:p
KAMU SEDANG MEMBACA
Why I Can't?
Non-Fiction[Sequel of Maze In Mirror] Jake yang sadar bahwa semua orang dari garis keturunan ayahnya memiliki kemampuan yang sama untuk berbicara dengan bayangannya, membuatnya penasaran. mengapa hanya dirinya saja yang tidak bisa?