|||=#WIC

1.8K 370 95
                                    

"Kak Hee, ini masih jam empat pagi lho", Jake melihat bayangan Heeseung yang sedang menyiapkan dirinya untuk pergi ke tempat kerjanya. Jake tak bisa melihat dengan jelas karna matanya masih mengantuk.

Heeseung melihatnya sesaat, kemudian keluar ruangan itu dengan tergesa gesa.

Jake mengerutkan dahinya. Namun, ia tak fikir panjang. Ia langsung mengubah arah tidurnya ke sebelah kiri. Eh tapi...

"Lho, kok kak Hee masih tidur? Jadi tadi siapa?"

"Mungkin cuma salah liat, hoam mending lanjut bobo!"

Jake memeluk Heeseung dari belakang. Menyembunyikan wajahnya di punggung lebar Heeseung.

"Eh.. Apa tadi itu kak Ethan ya? Ahh ga mungkin"

.
.
.

"Kak nanti kayanya aku ga bisa makan siang bareng kaka deh, nanti disekolah ada acara makan bersama guru dan murid", Jake berbicara sambil menggunakan sweater abu abunya.

"Oh yaudah, kaka bawain bekal ya", Heeseung yang sedang menyiapkan sarapan langsung saja mengambil kotak bekal yang biasanya Jake gunakan.

"Hari ini dingin, kaka ga pakai jaket?", tanya Jake sambil membawakan Heeseung jaket kulit miliknya.

"Nanti kaka pakai kalau hujan, ayo makan dulu udah kesiangan ini"

Mereka melakukan aktifitas pagi seperti biasa. Heeseung yang selalu mengantar Jake ke tempatnya mengajar, kemudian pergi ke tempatnya berkerja.

"Laptop? Kacamata baca? Dompet? Sudah semua kan?", tanya Jake memastikan

"Sudahh, masuk sana keburu telat nanti"

Jake masuk kedalam taman kanak kanak itu. Daripada guru, ia lebih mirip salah satu murid disana. Sttt, tapi jangan bilang Jake ya nanti dia marah!

"Selamat pagi semuanyaa", sapa Jake kepada murid di kelasnya.

"Haloo kak Jake"

"How are you to day?"

"I'm fine thank you and you?", anak anak itu menjawab ala ala anak TK. Hal sederhana seperti itu sudah bisa membuat mood Jake meningkat di pagi hari.

"Bagaimana? Sudah hafal lagu yang kaka suruh hafalin?"

"Belom kakk", jawab semuanya serentak.

"Yahh kok belum, kalau belum kan kak Jake sedihh, gimana dong?", Jake membuat pose merajuk. Anak anak itu terlihat panik ketika melihat guru kesayangannya (pura pura) marah terhadap mereka.

"Kak Jake jangan sedihh, besok kita hafalin, janji!", ucap salah satu anak

"Janji ya? Janji ga boleh di ingkari lho", Jake menautkan salah satu jarinya pada kelingking anak itu.

Tiba tiba hujan turun. Tak lupa dengan angin kencang dan petirnya. Mereka semua terkejut, beberapa anak yang takut petir mulai menangis. Timbul rasa khawatir didalam hati Jake. Entah mengapa.

"Dengerin kaka ya, karna keadaannya ga memungkinkan buat senam di taman, gimana kalau kaka bacain cerita dongeng aja"

"Leggo!!"

Hujan semakin lama semakin deras. Padahal sudah mendekati jam pulang murid murid disekolah. Jake takut jika hujan tak kunjung reda.

"Sudah pada bawa bekal kan? Ayo cuci tangan dulu baru makan", kata salah satu guru perempuan disana yang kerap dipanggil "Bu Winter"

Anak anak disana berbaris dengan rapi menuju kamar mandi. Sedangkan Jake bingung. Kenapa bekalnya tiba tiba hilang?

"Jake, lagi cari apa?", tanya Winter yang bingung melihat Jake mengorek ngorek tasnya.

"Ini kak, bekal saya tiba tiba hilang gatau kemana", jawab Jake setelah menghentikan kegiatannya. Katanya Jake ga sopan kalau ngomong sama orang tapi sambil ngelakuin hal lain!

"Ohh ketinggalan dirumah kali, kalau gitu ambil nasi kotak di kantor aja, masih sisa banyak banget kok", tawarnya

"Gitu ya? Yaudah makasi ya kak nanti saya ambil disana", setelah Jake mengatakan itu. Winter langsung meninggalkannya berniat membantu guru lain mengurusi murid muridnya.

Salah satu anak perempuan disana menarik ujung baju Jake, "Kak Jake kak Jake, di depan ada om ganteng nyariin kak Jake"

"Om ganteng? Ohh kak Hee paling", Jake lupa mengatakan terimakasih kepada anak itu. Ia langsung berlari menuju kakanya. Jake tau Heeseung tak pernah membawa mantel. Pasti kakanya itu kehujanan saat ketempatnya.

"Jake, ini bekal mu, ketukar tadi malah masuk ke tas kaka", Heeseung memberikan kotak itu kepada Jake. Bukannya langsung mengambilnya, Jake malah meraba wajah Heeseung.

"Dingin banget, basah lagi, pasti tadi nerobos hujan ya!", Jake memasang wajah khawatir

"Udahh gapapa, kaka cuma bisa sebentar, kaka balik dulu ya", Jake menahan tangan Heeseung ketika akan pergi. Ia menggelengkan kepalanya. Melarang sang kaka untuk langsung pergi.

"Ganti baju dulu, aku bawa kok baju cadangan", mohonnya.

Heeseung terkekeh, "Ukuran mu itu lebih kecil dari pada ukuran kaka, lupa ya?"

Wajah Jake berubah menjadi marah, "Ihh, mentang mentang kaka lebih tinggi, malah ngatain aku kecil!"

"Kaka ga ada bilang gitu ya, lagian dikantor kaka juga punya baju cadangan"

Dan berakhir Heeseung kembali ke kantornya masih dengan keadaan basah. Sebenarnya bukan itu yang Heeseung permasalahkan tapi-

"Gue yakin banget tadi masukin ke tas Jake, ga mungkin ketuker tas kita beda jauh"

...

Halo halo saya up lagi nih hwhw. Apa kabar? Baik? Semoga saja.

Saya mau nambah utang cerita lagi, boleh ga? About taegyu tapi

Sekian terimakasih sudah membaca cerita ini, tetap semangat jaga kesehatan dan sampai jumpa.

Why I Can't?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang