|||||||||=#WIC

1.4K 299 50
                                    

"Haloo Om Joshua, salam kenal ya ini Jake anak bungsunya Papah", Jake memperkenalkan diri kepada Joshua saat sarapan bersama.

Joshua menyeruput kuah sup buatan Heeseung, "Salam kenal juga, ini pertama kali kita ketemu ya?"

"Iyaa! Tapi Jake tau Om Shua kok, sering lihat fotonya di handphone papah, ga kalah ganteng sama yang aslinya!", puji Jake

"Iya Om tau itu, Jake udah pernah ketemu Ethan?"

Jake terpaku. Dia bingung, harus jawab jujur atau bagaimana. Karna ia takut Heeseung ingin bahwa tak ada yang tau kalau Ethan sudah pernah keluar dari dunianya.

"Sudah kok Om, Ethan sudah pernah ketemu Jake", potong Heeseung yang datang sehabis mandi.

"Oalah ga heran sih, sini tos dulu sama Om", tangan Joshua terangkat. Mengajak ponakan keduanya itu untuk melakukan high five.

Jake membalas perlakuan sang paman, "Memang kenapa om?"

"Gapapa, kita sama aja"
.
.
.

"Gue udah expect sih lu minta gue balik gara gara ini kan?", Joshua melepas kacamata bacanya. Mengistirahatkan matanya sesaat sebelum kembali menatap kembarannya.

"Ga juga, gue juga lumayan kangen sama lu, sini peluk dulu sama abang", Taehyung langsung bergerak ingin memeluk sang adik kembar. Namun, Joshua menghindar.

"Ngomong ngomong soal abang adek, gue jadi baru inget kalau yang sebenernya abang kan elu bukan gue", ucap Joshua sambil mengusap usap dagunya.

"Iyaa, tapi karna sifat lu yang jauh lebih dewasa daripada gue, gue selalu kenalan dengan lu sebagai abang dan gue sebagai adek", balas Taehyung

"Yayaya i don't give a-", belum selesai Joshua mengumpat, jari Taehyung sudah bertengger dihadapan bibirnya.

"Lo masih inget kan cara ngebunuh victory dulu?", tanya Taehyung to the point

"Udah agak lupa sih, tapi sisa baca bukunya ulang, lagian kenapa lu ga minta Jake aja yang ngebunuh Ethan? Kan dia bisa"

"Ya lo bayangin aja bego, anak gue yang kicik piyik lo suruh ngebunuh Ethan, yakali dia tega!"

Joshua merolling matanya, "Ya lo bayangin juga, shadow selalu terlahir sepasang sama chosen nya. Jadi apapun keadaannya, harus Jake yang ambil tangan bukan gue"

"Yah masa lo tega sih Josh, kaga Jos elu mah"

Joshua membuat pose berfikir, "Eumm... Kira kira siapa aja yang masuk ke catatan Ethan?"

"Paling bini gue, gue, sama Jake"

"Kalo begitu... Gimana kalo untuk sementara waktu, Jake di pisahin dulu sama Heeseung?"

"Lo gila? Lo tau ga sih seberapa bucinnya Heeseung ke Jake dan sebaliknya? Yakali bisa di pisahin"

"Demi kebaikan bersama ngab"

.
.
.

"Om jadi nginep disini? Ga dirumah Papah kan?", tanya Heeseung memastikan.

"Iyaaa, sekalian ngelepas kangen sama ponakan ponakan Om", jawab Joshua sambil memotong kuku di tangan kiri Jake

Jake menatap Joshua yang fokus memotong kukunya, "Om kesini sendiri? Om ga bawa pacarnya Om?"

"Om ga punya pacar nak, Om kan udah mutusin diri buat ga nikah"

"Um.. Sorry", ucap Jake tak enak hati

"It's okay dear, Om sengaja ga nikah lagian kan Om sudah punya dua anak", balas Joshua sambil mengusap kepala Jake dan Heeseung bergantian.

Jake tersenyum hingga menunjukan deretan gigi rapinya, "Om Joshua soft banget, beda sama Papah, padahal Om kan kembarannya Papah"

"Eh Jake, tolong ambilin laptop nya Kaka dong", pinta Heeseung tiba tiba

"Siap!!", yang di pinta segera lari, menuju ruang kerja Heeseung.

"Ayah..", panggil Heeseung kepada Joshua dengan pelan.

"Iyaa sayang? Ada apa?"

"Hee takut, Ethan kemarin sudah ngelakuin hal yang ngga ngga ke Jake", adunya

"Udahh gapapa, Jake anak hebat kok pasti dia ga bakal kenapa napa, lagi pula kan ada Ayah"

"Janji ya Ayah jangan ninggalin Hee sebelum semuanya beres, jangan kaya Bunda yang suka tiba tiba main petak umpet di tanah!"

"Di usahakan"

...

Haloo, maaf baru up
Apa kabar? Kalau saya Alhamdulillah baik baik saja.

Mohon maaf jika ada kesalahan. Terimakasih sudah membaca halaman ini dan semoga suka. Mohon maaf juga karna saya tidak bisa menyapa panjang panjabg karna saya sangat mengantuk. Selamat malam, tetap semangat dan jaga kesehatan


Why I Can't?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang