Miss You Jake

1.5K 241 29
                                    

Saya gatau masih ada ga yang simpan cerita ini.

Maaf ya sepertinya iman saya lemah sekali. Jadi seperti yang kalian tau, saya anti membangkitkan karakter yang sudah meninggal seperti yeen. Tapi tapi, saya kangen Jake. Saya sempat berfikir untuk buat episode ini versi Jaeyun. Tapu saya maunya Jake! Bukan Jaeyun, bukan siapa siapa. Jadi munculah episode ini.

Anggap saja ini mengenang masa2 saat Jake masih ada.

Selamat membaca!
...

Hari itu, sepuluh hari setelah Heeseung dan Jake berbaikan. Suasana masih agak canggung. Yah seperti yang kalian tau, Heeseung bukan lah orang yang pandai memperlihatkan rasa kepeduliannya. Jadi Jake harus memulai sebuah percakapan jika ingin mendengar suara Heeseung.

"Kak aku mau ajak Layla ke taman, Kaka ikut?", ajaknya

Heeseung tak mengalihkan pandangannya dari laptop, "Kerjaan Kaka masih banyak"

"Yasudah, semangat kerjanya Kaka!"

Jake sedih. Kakanya seakan akan belum menerima dirinya sepenuhnya. Ia selalu mencoba berfikir baik. Tapi tetap saja hatinya sedih.

"Layla, menurut Layla Kak Hee sayang ga sama Kak Jake?", tanya nya sambil memegangi tali leher Layla.

"Guk"

Perjalanan dari rumah menuju taman cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki. Namun, Jake sudah terbiasa. Ya walaupun tetap terasa lelahnya.

"Akhirnya sampai, duduk disini dulu ya Layla", Jake menduduki salah satu bangku kosong. Napasnya terengah engah. Tangan kanannya menggenggam tali, dan tangan kirinya terasa kosong.

"Lho, makanan Layla sama Botol airnya ketinggalan? Aduhh", Jake menggaruk kepalanya kesal. Hari yang sungguh menyebalkan.

Ia menatap Layla yang tak acuh padanya, "Layla Kaka harus gimana? Masa harus balik lagi? Cape dong"

Pemuda itu menyenderkan kepalanya sambil mentup mata. Ia fikir ia akan bersandar pada tiang atau apa, ternyata ia bersandar pada tubuh seseorang. Pipinya terkena sesuatu yang dingin, seperti kaleng minuman? Entah lah itu terasa menyegarkan.

Si pemilik anjing membuka matanya terkejut, melihat penampakan Kaka laki lakinya yang katanya tidak mau ikut dengannya.

"Kak Hee kok disini? Kerjaannya udah selesai?"

"Belum, disini free wifi jadi mau ngerjain disini aja"

Padahal mah Heeseung tau barang barang adik manisnya tertinggal.

"Nih minum, cape kan habis jalan? Untung Kaka naik motor", ia menyodorkan sekaleng soda.

"Iii Makasi banyak, sayang Kak Hee banyak banyak!", serunya. Dan tak dibalas oleh Heeseung.

"Kok ga dibalas?"

"Sama sama"

"Ngga gitu balasnya, Kak Ethan ngebalesnya ga kaya gitu..."

"Ethan ngebalesnya kaya gimana biasanya?"

"Sama sama, sayang Jake juga. Gitu tau!"

Bukannya membalas seperti yang Jake minta. Heeseung malah membuat versinya sendiri, "My pleasure, love you more"

Apa ini definisi minta ginjal dikasi jantung?

Tahan Jake agar wajahnya tidak memerah tolong...

Ia memutuskan untuk menghabiskan minumannya, "A-aku mau ajak Layla keliling dulu, papai Kak Hee"

Heeseung memperhatikan Jake yang menjauh. Ia tertawa kecil sambil bergumam, "Anak sama ibu sama aja. Sama sama mudah di rayu"

.
.
.

"Kak Hee..", panggil Jake pelan sambil memilin ujung bajunya.

"Kenapa lagi?"

"Mau bobo"

"Tidur ya tidur aja sih, ribet"

Heeseung masih asik menonton pertandingan bola di televisi. Sedangkan Jake paling tidak suka tidur sendiri.

"Ga mau tidur sendiri, pengen tidur bareng Kak Hee"

Heeseung memutar matanya malas. Membernarkan posisi duduknya lalu menepuk pahanya. "Tidur disini dulu, Kaka belum mau ke kamar"

Ya siapa yang akan menolak? Dengan cepat Jake tiduran di sofa dengan paha Heeseung sebagai bantal.

Tangan Heeseung mengelus pelan kepala Jake dengan sayang. Jake mulai memejamkan matanya perlahan.

"You are my sunshine, my only sunshine"

"You make me happy, when skies so grey"

"You never know dear, how much i love you"

"Please don't take, my sunshine away"

Heeseung mengalihkan pandangannya sesaat kepada wajah damai Jake. Adiknya terlihat sudah terlelap. Dengan cepat ia mengecup dahinya.

"Jangan pergi ya, Kaka masih belajar buat sayang sama kamu. Bisa kamu ajarin ke Kaka gimana caranya?", ucap Heeseung pelan.

Namun tetap saja Jake bisa mendengarnya.

Dan tetap saja. Jake pergi darinya.

...

Woww, akhirnya kangen saya terobati. Bagaimana? Aneh ga sih? Ya terimakasih sudah baca. Semoga hari2 kalian menyenangkan.

-Yvan

Why I Can't?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang