Si cantik dengan rambut panjangnya yang saat ini diikat tinggi ala pony tail itu tengah berdiri di atas panggung dengan percaya diri.
Seluruh penonton yang terdiri dari para murid dan guru sekolah SMA swasta itu bertepuk tangan menyambut kehadirannya.
Menunggu dengan sabar untuk si cantik yang sebentar lagi akan membawakan persembahannya di depan semua orang.
"Hera!!! Come on let's get it!!!"
"Heraa!!! Semangattt!!!"
"Cantik!! Ayo semangat!!!"
"Akhirnya yang kita tunggu-tunggu!!!"
"Ya ampun, nggak sabar dengerin suaranya kak Hera!!!"
Begitulah kira-kira sorakan antusias semua murid pada sosok Hera, siswi 12 IPS 3, si cantik, begitu mereka memanggil Hera.
"Halo semuanyaaa..." Sapa Hera ceria.
"Halo, Cantik!!!!" Balas para murid dengan semangatnya.
Membuat Hera tersenyum manis dan sedikit terkekeh geli. Tidak bohong kalau dirinya tersipu setiap ada seseorang yang memanggilnya dengan panggilan 'Cantik'. Pipinya yang merona cantik itu mengembang karena senyuman manisnya.
"Ini lagu pertama yang bakal Hera bawakan untuk kalian. Mungkin sedikit mellow, tapi Hera jamin kalian nggak akan terlalu galau, karna yang bawain lagunya Hera, hehe." Ucap Hera percaya diri, dengan senyum merekahnya.
Cantik. Hera sangat cantik.
Para penonton ikut terkekeh mendengar kalimat Hera.
Intro lagu mulai terdengar perlahan, Hera juga memposisikan dirinya senyaman dan sebisa mungkin supaya tidak gugup.
Mengatur pernafasan dan menyiapkan pita suaranya.
"Hey, this is a story I hate
And telling it might make me break
But I'll tell it anyway..."Hera memulai.
"This chapter's about
How you said there was nobody else
Then you got up and went to her house
You guys always left me out.."Pandangannya jatuh pada seseorang yang berdiri jauh di belakang sana.
"I still have the letter you wrote
When you told me that I was the only girl
You'd ever want in your life."Senyumnya terukir.
"I guess my friends were right..."
Bukan, bukan senyuman yang menggambarkan kesedihan, bukan juga senyum yang menggambarkan betapa bahagia dirinya.
"Each day goes by and each night, I cry
Somebody saw you with her last night
You gave me your word, "Don't worry 'bout her"
You might love her now, but you loved me first.""Said you'd never hurt me, but here we are
Oh, you swore on every star
How could you be so reckless with my heart?"Tapi, senyuman yang menggambarkan betapa kecewanya ia pada seseorang yang tengah ia tatap tepat di kedua netranya saat ini.
"You check in and out
Of my heart like a hotel
And she must be perfect, oh well
I hope you both go to hell."Pandangannya sedikit mengkilat, kalimat yang ia katakan sebelum saat ia bernyanyi ia buktikan.
"I still have the letter you wrote
When you told me that I was the only girl
You'd ever want in your life...

KAMU SEDANG MEMBACA
B.W.Y
RomansaBelong With You. COMPLETED . . . . Warning! GS! Harshwords, curses and some mature content. 17+ DLDR! January, 2022. ©hyucken_thu