3.melihatmu

253 81 82
                                    

Semoga kalian suka cerita aku😻
Happy Reading❤
°°°

Debug...debug.....
suara bola basket terjatuh meleset dari ring

"Aiiii SAT.....kenapa dari tadi tidak ada yang masuk, Brengsek, Sial..", sumpah serapah keluar saat lagi-lagi bola yang ia lemparkan meleset dari ring.

Ketiga temannya hanya bisa menggeleng dengan sudut bibir terangkat, memang teman satunya ini lumayan payah dalam bermain basket.

"Bruukk......", Sebuah bolah mendarat sempurna ditangannya sebelum sempat mengenai perutnya.

"Oii SAT, bisakah pelan sedikit Mean brengsek", umpatnya lagi, sedangkan yang diumpat lagi-lagi menggeleng tersenyum

"Kau bermain menggunakan mulutmu dari awal, pantas jika bolanya tidak ada yang masuk", ejek Mean. Yang lain masih dengan setianya tersenyum miring.

"Mau berkumpul ditempat biasa?", Tanya Blue setelah meneguk setengah botol air mineral miliknya.

"Ide bagus" Yacht. Oorang yang sedari tadi mengumpat karna selalu gagal memasukan bola menyahut pertama.

"Aku ikut saja", Mean. Seorang pria yang santai dan tidak neko-neko menyahut kedua. Tinggal satu orang yang masih sibuk menatap lurus keatas, entah apa yang dilihat.

Brakkk...... Sebuah handuk kecil mendarat sempurna mengenai tubuh Perth

"Eih..SAT...", Sikorban mengumpat marah melemparkan balik kepada Yacht si pelaku yang sedang cengengesan tanpa salah

"He.he.he..lagian kenapa melamun? Kebanyakan utang?" Yacht masih terkekeh

"Sudahlah, bagaimana Perth? Mau ikut?" Blue mengulang, dan Perth menjawab dengan anggukan kepala tanda setuju

°°°°°°

Dilain tempat nampak seorang wanita tengah duduk manis dipinggiran lapangan basket, menatap segerombolan laki-laki yang masih setia bersenda gurau setelah aktivitas yang mereka lakukan. Fokusnya hanya pada satu orang disana. Entah kenapa laki-laki itu terlihat berbeda dimatanya, seperti ada sesuatu yang membuatnya penasaran. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya

"Namanya Blue", seorang wanita tanpa dikenal kini duduk disampingnya, tersenyum hangat.

"Tampan ya? Banyak wanita yang mengantri padanya. Tapi menurutku, kekasihku paling tampan", wanita tak dikenal masih berceloteh penuh senyum, sehingga mendapat tatapan heran dari wanita satunya. Mereka berdua baru bertemu sekarang tapi kenapa sok tahu dan sok akrab sekali

"Oih, jangan menatapku seperti itu, aku Prim dari Fakultas Seni tingkat 3. Kau orang baru itu kan?", Prim memastikan, karena dia mendengar ada orang baru masuk tingkat 3

"Aku Nana, Fakultas Kedokteran tingkat 3"

"Kudengar kau dari Korea? Kenapa pindah, Universitas Korea bukannya bagus?", Mereka mulai berbicara satu sama lain dengan mata kembali lurus melihat obyek didepan.

"Hanya ingin suasana baru", jawab Nana, netranya masih mengunci satu laki-laki didepan sana yang kini tengah tertawa

"Mau berkenalan dengannya?",

Pertanyaan Prim sukses mengalihkan tatapan Nana hingga kini menatap penuh tanya pada wanita berambut sebahu itu.

"Kekasihku juga disana, yang kebetulan salah satu dari mereka. Jika kau Mau, ayok kukenalkan. Daripada dilihat saja", Nana menggeleng, sebelah tangan menatap jam dilengan kirinya

"Sekarang aku ada kelas"

"Yah,, kalau begitu kapan-kapan deh aku kenalin", Prim tersemyum

"Terimakasih, aku kekelas dulu ya", Nana berdiri dan mulai melangkah pergi sedangkan Prim berjalan kearah lapangan basket guna menemui kekasih tercintanya

Perth |  what is love?  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang