🍁Happy Reading🍁
°°°°
@cerita sebelumnya
Sebelah tangan Perth terangkat mengusak gemas pucuk kepala Namtan. Semua itu tak luput dari pandangan Nana yang berada dikusi belakang. Dadanya berdenyut sakit, nana memilih mengalihkan tatapannya pada jendela mobil.
°°°
"Aku akan pulang kerumahmu nanti", Namtan memulai obrolan setelah selesai berkirim pesan.
"Dijemput Pin kan?", Perth menyaut tanpa menoleh, sedangkan Nana walaupun arah matanya menatap jalanan namun telinganya dipasang dengan sangat jeli.
"Kau tidak ikut pulang?", Perth menggeleng
"Mommy merindukanmu Perth", ini entah sejak kapan Namtan memanggil Perth tanpa embel-embel Kakak, tapi yang jelas Perth tak mempermasalahkan itu.
"Kan ada Pin", Namtan mendengus
"Mommy merindukanmu, bukan merindukan Kak Pin. Sudah 2 minggu loh"
"Aku akan pulang minggu depan"
"Kenapa harus nunggu minggu depan?" Seperti biasa Namtan tidak mau kalah dan Perth hanya menghela nafas, mengarahkan sebelah tangannya menarik pelan pipi Namtan
"Iya cantik, nanti aku akan pulang jika waktunya tepat. Tanpa menunggu minggu depan", dan Namtan pun tersenyum sedangkan Nana kembali berdenyut sakit.. Brengsek memang Perth, bisa-bisnya dia semanis itu.
Ingin rasanya Nana cepat-cepat keluar dari mobil berisikan Perth dan Namtan. Menyesal tidak menolak ajakan Namtan tadi. Melihat Perth semanis itu membuat Nana iri. Sial....kenapa jelek sekali hati Nana sekarang.
°°°°°°°°°°
Nana merebahkan tubuhnya diranjang setelah sampai dikamar. Pikirannya kembali melayang pada laki-laki bernama Perth.
Nana masih tidak mengerti dengan hatinya. Nana tidak pernah jatuh cinta. Apa ini yang namanya cinta? Tapi Nana rasa, tidak..ini mungkin hanya sebuah rasa yang entah apa itu tapi bukan cinta. Entah pikiran konyol macam apa yang kini hinggap diotak Nana.
Nana dengan jelas menentang kata cinta, tidak lama lagi juga pasti kembali kesemula. Lagi pula mendengar percakapan tadi sudah sangat jelas jika kedua orang tua mereka pasti sudah sangat setuju dengan hubungan mereka.
Guna mendinginkan otak Nana yang mungkin sedikit konslet, kakinya berjalan menuju lemari pendingin. Butuh sesuatu yang dingin dan segar agar otaknya kembali kejalan yang benar.
Namun naas, saat pintu kulkas terbuka tidak ada minuman apapun disana bahkan air putih dingin pun tidak ada.
Sial memang.....Kakinya kembali melangkah menuju kamar, mengganti seragam kampusnya dengan kaos putih longgar dengan motif garis pelangi dibagian depan, dipadukan dengan celana jeans panjang longgar, tak lupa bagian depan sedikit dimasukan kedalam celanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perth | what is love? (END)
FanfictionNana seorang mahasiswa pindahan korea, mempunyai tubuh mungil nan cantik sifatnya yang pendiam dan belum pernah merasakan jatuh cinta. Namun siapa sangka diawal kepindahannya, kedua mata Nana langsung tertuju pada laki2 yang menurut nana mempunyai p...