Happy Reading
°°°°°°°
Jam menunjukan pukul 15.00. Mereka sedang bersantai menikmati laut sore di depan villa, tepatnya bersantai di gazebo
"Game yuk", Prim yang sedang tiduran dipaha Mean nyeletuk
Tidak ada yang menyaut, Yatch yang sedang bermanjaan dengan kekasihnya malas untuk menanggapi. Sedangkan Perth dan Jane terlarut dengan pikirannya masing-masing.
"Mean", rengek Prim, ia ingin mengadu betapa menyebalkan teman-temannya. Mean tersenyum, mengelus sayang kepalanya.
"Memangnya mau main apa sih?", Prim beranjak duduk menatap Mean senang
"Bola", Mean mengernyit.
"Ish...lempar tangkap bola"
"Nanti yang kalah pertama bagian memasak, yang kalah kedua bagian belanja, yang kalah ketiga bagian cuci piring. dari pada delivery lagi. Buat seru-seruan juga", lanjut Prim antusias
Mean mengangguk
"Yatch kau dengar kan?", Mean bertanya
"Y boleh-boleh aja sih"
"Perth, Jane bagaimana denganmu"
Tidak ada yang menyaut, liburan yang harusnya diisi happy-happy malah dibuat galau mereka berdua.
"Perth!!!", Teriak Mean. Perth menatap malas kearah Mean.
"Apa?", tanya Perth dengan santainya.
"Ck..permainan lempar tangkap bola!!", Prim menyaut kesal,
"dari pada mukamu kusut gitu mending main permainan kan"
"Terserah kalian saja", ucap Perth kembali menatap lurus kearah laut.
"Kau juga harus ikut Jane", Jane mengangguk
"Dimana Nana dan Blue?", Ucap Prim saat sadar tidak ada Nana dan Blue.
Perth yang juga baru menyadarinya, matanya menelisik mencari-cari Nana. Hingga gelak tawa Nana terdengar dari arah pintu villa.
Nyeri sampe ulu hati, itulah yang Perth rasakan. Ia tak pernah melihat Nana tertawa lepas begitu. Entah candaan apa yang Blue lontarkan hingga Nana sampai tertawa seperti itu.
Melihat Blue dan Nana berjalan berdua dengan senyum mengembang, mereka terlihat sangat serasi.
Tak beda jauh dengan Perth, Jane pun sama saja. Merasakan denyutan sakit dihatinya.
"Blue, Nana, ayo bermain", ucap Prim setelah mereka berdua sampai.
"Main apa?", Tanya Nana
"Lempar, tangkap bola"
"Aku dengan Nana", Blue menyaut menarik pelan pundak Nana,
Mereka terdiam, Nana juga kaget.
Menatap Blue yang kini tengah tersenyum hangat, Nana hanya bisa membalas tersenyum canggung. Sejak kejadian Blue yang jujur atas perasaannya, Nana belum sempat menolak. Waktu itu ia kaget ditambah hatinya terlanjur sakit oleh Perth jadi ia hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Blue. Ia jadi tak menyangka jika Blue benar-benar akan mendekatinya seperti sekarang.
Perth hanya menatap datar interaksi Blue dan Nana, ia ingin marah tapi tidak ada hak apapun. Hingga netra Perth dan Nana saling bertemu. Entah kenpa Nana merasa bersalah kepada Perth.
Perth menarik pelan tangan Jane, membuat Jane yang sedang menunduk kini menatap Perth.
"Kau dengan ku", ucap Perth tersenyum hangat, meremas pelan jemari Jane guna memberi kekuatan. Perth tahu wanita disampingnya kini tengah menahan sakitnya. Ia tak habis pikir Blue bisa seenaknya mempermainkan wanita yang jelas-jelas sabar menunggu bertahun-tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perth | what is love? (END)
FanfictionNana seorang mahasiswa pindahan korea, mempunyai tubuh mungil nan cantik sifatnya yang pendiam dan belum pernah merasakan jatuh cinta. Namun siapa sangka diawal kepindahannya, kedua mata Nana langsung tertuju pada laki2 yang menurut nana mempunyai p...