Part yang kalian tunggu kan?
Typo tandai ⚠️
Happy reading prenn kuuu♥️---
Saat ini Zaska tengah menatap Ana datar, gadis itu duduk di sofa sudut ruangan bersama para temannya. Sedari tadi Ana dan kedua temannya tak bisa berhenti diam. Mereka terus saja berteriak sembari menyumpah serapahi Zaska dan teman-temannya.
"LEPAS ANJING!" Teriak Ana yang tak di hiraukan oleh mereka, Zaska dan lainnya malah asik makan-makan mengabaikan teriakan Ana.
"LEPASIN SIALAN!" Teriak Ana benar-benar kencang membuat Zaska bangkit dari duduknya
Zaska melangkahkan kakinya mendekati Ana yang terus meronta-ronta berbeda dengan kedua temannya yang sudah anteng lebih tepatnya pasrah dan lelah. Zaska mengambil pisau kecil berwarna emas yang tadi diselipkan di pinggang rampingnya. Syera yang melihat itu langsung berjalan ikut mendekat kearah Zaska.
"Wow masih kuat!" Gumam Syera menatap Ana yang terus berteriak meronta-ronta
Tiga jam yang lalu ketiganya digangbang oleh suruhan Aksa tanpa henti, sekitar limas belas orang yang menggunakan ketiganya tanpa henti. Kedua teman Ana bahkan sudah lelah sampai pingsan tapi Ana? Wanita itu masih tetap kuat, apa mungkin kurang? Zaska saja langsung berdecak kagum saat Ana masih bisa meronta-ronta padahal sudah di pakai oleh 10 orang sekaligus.
"Target gue tuh!" Ucap Syera menunjuk Ana
"AGHH!!! LEPASIN BANGSAT!" Teriak Ana membuat Syera kesal, gadis itu berjalan mendekati Ana. Syera mengeluarkan pisau kecilnya dan tanpa perasaan gadis itu menggores bibir Ana berbentuk silang.
"AGHHH!" Teriak Ana membuat Syera terkekeh, darah dari bibir Ana terus mengalir begitu deras. Syera menekan bibir Ana dengan sebuah jeruk nipis yang sudah di potong olehnya.
"MPHHH SWAKIT ANJWING!" Teriak Ana yang mengundang gelak tawa mereka terutama Syera.
"Belepotan amat lo ngomong!" Ucap Syera
"Sakit ya? Kasian," ucap Zaska kepada Ana sembari melirik Ghina yang masih pingsan, oh ayolah Zaska tak semudah itu melupakan kejadian di basecamp dan di kolam itu.
Syera mencengkeram kuat pipi Ana membuat darah dari bibir Ana semakin banyak keluar, kuku-kuku cantik Syera menembus kulit mulus Ana. Pisau kecil milik Syera menggores hidung pesek Ana berbentuk bulan. Ana bahkan tak bisa bersuara karna cengkraman tangan Syera begitu kuat.
"Gimana? Enak nggak?" Tanya Syera terkekeh geli
"Rasain tuh! Lo sering ngefitnah gue ngebully lo kan?! Nih rasain," ucap Syera membuat tulisan 'jalang' pada dahi Ana. Ya faktanya memang Syera sering di fitnah membully Ana membuat gadis itu geram dan berakhir dirinya benar-benar membully Ana dengan sadis saat itu.
"B-bajingan l-lo! Iblis!" Ucap Ana
"Ya" gumam Syera lalu menghempaskan pipi Ana dari cengkeraman tangannya
Syera mengambil sebuah tang besar lalu mencabut kuku Ana satu persatu dengan pelan, Ana berteriak dengan siksaan yang di berikan Syera membuat gadis itu tersenyum. Mesya dan Bila yang melihat itu bergidik ngeri betapa sadisnya Syera dengan seringai yang terus menghiasi wajah cantik itu. Bahkan Abi, Alvin, dan Ardan dibuat merinding seketika.
Dengan pelan Syera mencabut kuku kaki Ana dengan tang besar tanpa berperasaan, lalu mengambil sebuah jarum yang ukurannya lumayan besar, Syera menusuk-nusukan jarum itu pada kaki bagian tempat kuku yang sudah di buka olehnya. Ana terus berteriak dengan air mata yang mengalir.
"Lo nggak sekalian nangis darah? Biar lebih cantik keliatannya" ucap Zaska bersandar pada dinding, gadis itu terkekeh melihat Ana yang menangis dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Figuran
Teen Fiction[FOLLOW AKUN SEBELUM MEMBACA!] [KESINI DI BACA JANGAN DI PLAGIAT] Judul awal: Transmigrasi Figuran Azelia Sahira Ayunda, gadis pekerja keras yang selalu di tuntut untuk menjadi sempurna oleh orang tuanya. Gadis yang tumbuh tanpa kasih sayang orang t...