Hallo pembaca setia LUBH sebelum membaca jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Happy reading..
Ziro memasuki rumahnya yang sepi, ia melihat seorang wanita dewasa yang sibuk berkutat di dapur, ia tersenyum melihat wanita itu lalu berjalan dengan cepat dan menghampiri wanita itu.
"Serius amat masaknya," ucap Ziro menyederkan tubuhnya dikulkas matanya melirik wanita itu tak lupa dengan memberikan senyum manisnya.
"Jangan gangguin wanita gue," kata seorang pria dewasa yang keluar dari kamar mandi dapur membuat Ziro menatapnya datar.
"Dih emang kak Kenzia, udah nerima Lo?" tanya Ziro melipat tangannya didepan dada.
Pria itu tersenyum lebar lalu memeluk Kenzia dari belakang, melihat tangan pria itu berada diatas perutnya membuat Kenzia langsung mencubitnya dengan kuat.
"Aww sakit sayang," ringis pria itu melepaskan pelukannya.
"Najis geli banget gue liatnya," ucap Ziro malas melihat tingkah alay Kakak iparnya.
"Inget ya Shaka kita bukan anak umur tujuh belas tahun lagi," omel Kenzia menunjuk Shaka dengan spatula ditangannya, membuat Shaka hanya tersenyum lebar.
Yah 6 tahun lalu Kenzia menerima lamaran Shaka menjadi suaminya.
PS: yang baca because ily pasti tau kisah Shaka dan Kenzia.
"Mommy ...Daddy... aku laper!" teriak anak laki-laki berlari dari pintu luar menuju dapur.
"Kevin jangan teriak!" teriak Kenzia membuat Shaka dan Ziro memutarkan bola matanya malas.
Yah saat putra pertama mereka lahir, Shaka dan Kenzia bersepakat memberi nama putra mereka Kevin.
"Udin... berisik!" omel Ziro melihat ponakannya yang penuh keringat ditubuhnya.
"Om jelek nama aku Kevin bukan Udin," ucap Kevin menginjak kaki Ziro dengan kuat, berharap pria itu mengaduh kesakitan.
"Iya dia jelek pantesan jomblo," sambung Shaka menggendong Kevin, anak kecil itupun mengangguk setuju dengan ucapan ayahnya.
Ziro membulatkan matanya mendengar ucapan kakak iparnya itu sedangkan Kevin memeletkan lidahnya membuat Ziro mendengus kesal.
"Awas ye udin kalau ada apa-apa jangan cari om, kita musuhan pokoknya," ujar Ziro membuat Kevin tertawa
...
"Aku gak mau tau kamu harus cari uang! Aku mau beli kalung terbaru!" teriak seorang wanita paruh baya menunjuk suaminya.
"Kamu gak liat? Usaha kita lagi turun!" jawab sang suami dengan nada tinggi.
Beezya yang mendengar itu hanya menarik nafasnya panjang, keluarganya sungguh sangat aneh, terkadang mereka bisa menjadi keluarga yang harmonis hingga membuat orang iri, terkadang keluarga mereka juga bisa menjadi keluarga yang tidak pernah Beezya inginkan, ia melihat kerah pintu,seorang pria masuk dengan muka kusutnya ia adalah adik Beezya.
"Tumben lu pulang?" tanya Beezya pada adik laki-lakinya.
"Emang kenapa?" tanyanya dengan nada tak suka.
"Ya engga kenapa-napa, cuma kalo lu disini siapa yang jagain Oma? Kak Vero kerja kan?"tanya Beezya membuat adiknya menatapnya tak suka.
"Lo aja sana."
"Apasi Van gue kan gak bisa jaga hari ini, lagian kan hari ini emang lu yang jagain Omah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LET US BE HAPPY
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang beberapa remaja yang ingin mendapatkan kebahagian. Mereka berteman karena memiliki luka yang sama luka yang buat oleh keluarga mereka sendiri, serta penghianatan dari mantan sahabat, siapa yang tau dibalik wajah yang m...