12

59 44 200
                                    

Haii readers tersayang aing up lagi nih 🌝seneng gak? Seneng gak??? Jawab dong masa diem doang , eh jawabny di komen aja Deng wkwkw.

Inget sebelum baca kita harus apa??? Harus baca doa , vote dan komenn

Happy reading!

"Serius nih , ini rumah si Abim?"tanya Beezya melihat rumah minimalis didepan mereka.

"Menurut alamatnya sih ini," jawab Zoeya melihat alamat di hp nya lalu melihat sekitaran rumah.

"Tapi sepi ya?"tanya Aistara pada teman-temannya.

"Coba kita tanya aja sama tetangga daerah sini," usul Deral dan diangguki oleh teman-temannya.

"Nah itu ada yang jualan Pop es, coba tanya ka," suruh Beezya pada Naka,sedangkan Naka yang terkejut langsung menunjuk pada dirinya sendiri.

"Iye lu, emang mau siapa lagi kan lu ketua kelas," sambung Zoeya mendorong Naka pergi ke arah bapak-bapak yang sedang berjualan pop ice.

Lelaki itu hanya berdecih lalu berjalan ke arah bapak-bapak itu dan di ikuti oleh teman-temannya dari belakang.

"Permisi," ucap Naka membuat pria paruh baya itu berdiri dari duduknya.

"Iya mau beli pop es apa?"

"Saya mau nan--"

"Pop es  mangga pak, pake keju nya yang  banyak yak,"potong Deral dengan menyengir sedangkan Naka yang melihat itu memutarkan bola matanya malas.

"Maaf pak boleh nanya?" tanya Beezya saat pria paruh baya itu menggunting saset pop es mangga pesanan Deral.

"Iya neng mau tanya apa ya?" tanyanya melirik ke arah Beezya lalu menaruh secangkir batu es pada blender dan juga bubuk pop es mangga pesanan Deral.

"Bapak tau gak rumahnya Abimanyu biasanya dipanggil Abim."

"Kalian siapanya nak Abim."

"Kita teman sekelasnya Abim pak," jawab Beezya dengan sopan.

"Mang Pop es coklat satu ya gak pake keju," ucap seorang ibu-ibu dengan balutan daster dan kipas ditangannya, ia melirik ke arah Beezya dan temen-temennya dengan tatapan sinis.

"Siap," jawab bapak penjual pop es.

"Oh jadi kalian temennya nak Abim?, Kalo  rumah nak Abim, itu neng yang warna ijo."sambung si bapak penjual es membuat mereka melirik satu sama lain.

"Nah kan bener itu rumahnya si Abim!"celetuk Aistara dengan semangat.

"Tapi kok kelihatan gak ada penghuninya  yah pak?"

"Mamahnya masuk rumah sakit-"

"Biasa lah setres lagi kelilit utang, mungkin kabur Karena gak bisa bayar utang, kalian jangan deh main sama Abim nanti malah minjem duit, keluarga mereka tuh suka ngutang tapi susah bayar hih lagian punya Bapak kok doyan mabuk untungnya udah mati tapi sayang dia ninggalin utang banyak sama anak istrinya gak kebayang deh saya kalo di posisi mereka," jawab ibu-ibu tadi membuat semuanya terdiam.

"Heh! si ibu gak boleh ngomongin orang yang udah meninggal, kasian keluarga nak Abim lagi ketimpa musibah."

"Eh bener atuh mang, utang saya aja gak dibayar," jawab ibu-ibu itu dengan ketus.

LET US BE HAPPY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang