7.

144 95 282
                                    

Happy weekend guys, sebelum baca jangan lupa untuk vote dan komen ya ☺️🙏.

Happy reading!

"Ziro aku boleh nebeng ga?"tanya Feli berdiri disamping mobil Ziro.

"Gak,"jawab Ziro memasuki mobilnya lalu menutup pintu mobil itu dengan kasar membuat Feli menggeram menahan kesal.

Ziro menghiraukan Feli ia langsung menancapkan gas mobilnya lalu meninggalkannya area parkiran, namun saat hendak keluar gerbang ia malah menyerempet motor Beezya dan juga Aistara untung saja kedua gadis itu tidak mengendarainya.

Brak..

Suara motor matic yang Beezya gunakan jatuh ke tanah, membuat Ziro langsung keluar dari mobil dan melihat mobil depannya.

"PIPI!!!!"teriak Aistara saat melihat motor kesayangannya jatuh ke tanah membuat gadis itu langsung berlari kearah motor.

Mendengar itu Beezya dan teman-temannya langsung mengikuti Aistara.

"Sorry," ucap Ziro saat melihat Aistara berjongkok mengelus motornya.

"Woi lu bisa bawa mobil ga sih?"tanya Beezya dengan sinis.

"Gue gak sengaja."

Deral membantu Aistara mengangkat motor kesayangan gadis itu lalu melirik ke arah Ziro.

"Lain kali kalo naek mobil tuh tiati bang,"kata Deral membuat Ziro mengangguk pelan.

"Kalo gak bisa bawa mobil mending ga usah dibanding--"

"Kalo gak tau gak usah sok tau!"potong Ziro saat Naka berbicara.

"Untung aja Aistara lagi gak duduk diatas motor kalo enggak temen gue kan bisa lecet!"omel Beezya.

"Berapa kerugiannya biar gue ganti," ucap Ziro membuat Aistara menggeleng dengan cepat.

Gadis itu menghapus air matanya akibat melihat motor kesayangannya terjatuh ke tanah.

"Hiks gak apa-apa kak, Hiks kenapa kakak ganteng hueee,"ucap Aistara disela tangisnya dan  membuat teman-temannya menatapnya dengan datar.

"Kalian ngapain masih diarea sekolah?"tanya Ziro membuat mereka menatap satu sama lain.

"Emang kenapa? Masalah buat Lo?"sarkas Naka membuat Ziro melihatnya dengan sinis.

"Anak IPS udah pulang dari tadi,"

"Lah bebas dong kita mau ngapain disini,"sambung Beezya yang diangguki oleh Deral.

"Kak Lo jangan kepo deh, mending lu pulang dah abis itu belajar, udah kelas dua belas kan?"tanya Zoeya membuat Ziro menatapnya tak suka.

"Hue...Beezya kita pulang gimana? Stang motornya penyok,"adu Aistara pada Beezya.

Beezya menatap kearah Ziro dengan tajam.

"Pokoknya lu harus ganti rugi terus anterin kita pulang!"ucap Beezya menunjuk tepat didepan wajah Ziro.

"Woi kalian anak buangan! Gak sopan banget kalian kaya gitu sama kakak kelas!"teriak Yumi dari arah belakang ia berjalan bersama Feli disampingnya.

"Dih kakel modelan gini mau disopanin?"tanya Zoeya dengan remeh.

"Oh lu Zoeya yah? Yang bokapnya ketauan selingkuh lagi, ups... keceplosan,"ucap Yumi dengan raut kecewa yang dibuat-buat lalu ia tertawa bersama dengan Feli.

"Widih gabut lu ya? Ampe tau kalo bokap gue selingkuh ahahaha, Jan bilang lu salah satu jalang bokap gue?"tanya Zoeya menatap Yumi dengan remeh membuat gadis itu mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Lo kira gue bakalan nangis pas lu bilang gitu? Sorry say.. gak mempan," sambung Zoeya dengan smirk.

Beezya menggenggam tangan kiri Zoeya, Beezya tau jika Zoeya saat ini sedang berpura-pura tidak peduli dengan prilaku ayahnya.

"Ziro kamu gak apa-apa kan?"tanya Feli memegang lengan tangan Ziro.

Dengan kasar Ziro menyentak tangan gadis itu.

"Gue gak apa-apa,"ucap Ziro dengan datar membuat Feli mempout bibirnya kesal lalu ia menatap kearah Beezya dengan nyalang.

"Lu kan yang buat mobil Ziro jadi penyok kaya gitu!"ucap Feli menatap nyalang Beezya lalu menunjuk ujung mobil Ziro yang penyok akibat menabrak motor Aistara.

"Dih...gak usah nuduh ya kak!"

"Eh cabe mending lu pulang dah,"usir Deral membuat Feli menatapnya tak percaya.

"Lu ngatain gue apa tadi?"tanya Feli menatap Deral dengan kesal.

"Cabe! Nyesel dulu gue pernah ngejer lu,"kata Deral membuat teman-temannya menahan tawa.

"Lo--"

"Lu berdua masuk mobil gue,"ucap Zir memotong ucapan Deral, ia menunjuk kearah Beezya dan Aistara.

"Gak! mereka gue yang anter!"jawab Naka dengan cepat membuat Beezya melirik kearahnya.

Ziro mengangkat bahunya acuh.

"Ziro mending kamu anterin aku pulang,"kata Feli yang diangguki oleh Yumi, namun Ziro tak memperdulikannya.

"Pftt.."Zoeya dan Beezya menahan tawa melihat reaksi Ziro dan membuat Feli menghentakkan kakinya lalu pergi dengan kesal, melihat itu Yumi ikut pergi mengajar Feli.

"Yaudah kalo gitu,nanti orang suruhan gue bakal dateng ngambil motor Lo,"kata Ziro menunjuk Aistara lalu ia berbalik masuk kemobilnya.

"Gue duluan,"pamit Ziro saat menurunkan kaca mobilnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Songong banget anjir!"kesal Beezya melihat mobil Ziro yang mulai menjauh.

"Ih tadi kak Ziro ngomong nya panjang, aturan tadi Aku rekam aja ya suaranya," ucap Aistara membuat mereka memutar bola matanya malas.

"Woi pasti ini ulah kalian kan!"teriak siswa berkaca mata dengan kaca spion ditangannya, panggil saja dia David anak IPA satu musuh bebuyutan IPS tiga.

David mendekati mereka dengan muka yang merah akibat emosi.

"Fitnah Lo!!"ucap Zoeya yang diangguki oleh Beezya dan Deral.

"Kalo bukan kalian siapa lagi!"

"Dih ngarepin banget si lu, dikerjain sama kita,"kata Zoeya dengan nada remeh.

"Yuk guys mending kita pulang aja,"ajak Deral membuat teman-temannya mengangguk.

"Ral pake mobil gue aja nih,"kata Naka memberikan kunci mobilnya kepada Deral.

Deral menerima kunci mobil Naka lalu memberikan dua jempol pada sahabat nya itu.

"Ya udah kalian nunggu depan gerbang aja," ucap Deral membuat mereka mengangguk lalu pergi meninggalkan Deral dan David sendirian.

"Kalo mau nuduh, cari dulu buktinya! Katanya pinter,"bisik Deral pada David lalu pergi meninggalkan pria itu.

"Sial!"umpat David menendang batu krikil dengan kesal.

Sedangkan Deral terkikik geli mendengar umpatan David.

.•
.•
.•
•TBC•

SEE U NEXT TIME GUYS!

LET US BE HAPPY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang