NATHALIE'S WORLD

MAAF

luxio mengerjap pelan saat cahaya matahari menusuk melalui kelopak matanya,ia menatap sekeliling, tempat ini.... bukan kamarnya, seingat Luxio,kamarnya dominan sedikit lebih kecil dan tidak ada berlian atau emas, warnanya oun dominan warna hitam-abuabu, tapi ini bernuansa birupastel-putih. ia pun mencoba bangun, tetapi badanya seperti remuk dan nyeri.

tak lama bunyi pintu terbuka menampilkan gadis yang lebih muda satu tahun darinya, mengenakan gaun sederhana-birupastel senada dengan matanya itu membuka gorden biru tersebut, dengan riang ia berkata," Selamat pagi, luxio! apa tidurmu nyenyak?"tanya natha dengan memiringkan kepalanya.

luxio yang masih loading itu bergeming," nona?" begonya," ya?" jawab natha sambil mengambil wadah berisi air hangat serta handuk putih itu di nampan yang dibawakan lui."baiklah, mari kita cek suhu tubuhmu" ia mulai menaruh telapak tangan kananya di dahi luxio,satu lagi didahinya,"lumayan" gumamnya sambil mangut-mangut.

natha mencelupkan handuk ke air hangat lalu memerasnya. ia lalu menempelkan di dahi luxio,namun sebelum benar-benar menempel, ia menepis tangan natha membuat lui geram," tidak sopan sekali! nona natha ingin mengobatimu!" ia memarahi luxio dengan melotot," me......rawat?" begonya namun tidak digubris oleh lui.

"tidak baik marah-marah di pagi hari lui, kau akan cepat tua nanti.sebaiknya kau makanlah dulu,semalam kau tidak makan sama sekali kan?" ujarnya membuat lui memberenggut tak suka," nona....." . " cepat menurut atau aku akan menendang mu oh, jangan lupa suruh alex bawakan makanan ke kamar" titahnya dan tentu lui berjalan mencak-mencak keluar. hal itu membuat natha tertawa tanpa suara.

"semalam kau muntah darah," ucapnya sambil menempelkan handuk kecil di dahi luxio."hal itu membuatku bersalah karena menghajarmu semalam" ia menunduk, sedangkan luxio bingung mau berkata apa."maaf" ia menjeda," maafkan aku" ia memandang kearah luxio," sir luxio, apa anda memaafkanku?" ia menatap nya dengan penuh binar membuat luxio kebingungan.

"jangan meminta maaf pada saya nona,itu tidak pantas" katanya serak."tapi ini salahku" tukasnya,"tidak ada penolakan,paham?" ia menuding luxio,membuat luxio tertawa." ah,nona...". natha terperangah sekejap,luxio pun berdehem, menetralisir hal konyol apa yang tadi ia lakukan.

natha berucap," apa anda bisa duduk, sir?" Luxio mengangguk,lalu mencoba merubah posisinya," biar aku bantu " sergah natha saat luxio hampir meremukan tulangnya lagi, membuat luxio mengangguk kaku." aku akan mengoleskan salep di punggungmu,kata dokter john,ini agak perih dan panas,jadi anda boleh berteriak sepuasnya" ia lalu duduk di belakang punggung luxio, membuat jantungnya berdisko.

"sir?" tanya natha sambil mengoleskan salep di punggung luxio," apa ini luka lama?". pertanyaan itu membuat luxio bergeming, mengingat ayahnya mendidiknya sangat keras agar ia bisa menjadi ajudan duke, hingga ia selalu mendapat perlakuan kasar. "hm,itu.....sudah lama" katanya lirih."kenapa tidak anda obati?" tanya natha lagi, luxio tersenyum tipis dan menjawab," karena kami di didik dengan keras, dan tidak boleh lemah.luka ini hanya luka kecil bagiku".

"jika aku diposisimu, pasti aku akan menangis tujuh malam tujuh hari"gerutunya,dan dibalas kekehan olehnya,"apa sakit?jika perih kau bisa berteriak"tanya natha kepo,luxio menggeleng,"tidak nona" jawabnya.tepat saat itu, alex datang membawa troli makanan yang diminta tadi, ada banyak sayur dan buah-buahan juga

setelah melakukan tugasnya, alex membungkuk dan undur diri.," terima kasih alex" kata natha tulus membuat alex salahtingkah.

"ayo buka mulutmu" titah natha, luxio pun mengerutkan dahi lalu menggeleng," saya bisa sendiri nona anda tidak perlu-".

"apa anda mau makan dengan tangan kiri? itu tidak sopan, sir" potongnya cepat," sebaiknya anda menurut pada saya" kata-kata itu membuat luxio ingat kalau ia selalu mengatakanya kepada natha.