Mimpi~

203 33 6
                                    

Setelah Author liat cerita yang diatas tadi banyak typo hehehe maklum,saya ngetik pas waktunya Sahur. Wkwkwkw

Oh Ya, gimana puasa kalian? Lancar ga? Hayoo yang cewe pasti satu bulan ga penuh Xixi. Sekali lagi author mau ngucapin terimakasih buat Readers. Tetep Stay disini padahal masih on going. Doain aja semoga otak author lancar ngehalu ya! Wkwk.

"Woy Buruan Thor!"/ Natha

"Bentar Napa tha.astagfirulloh" -author

"Reader udah nunggu kisah gue nih ! Cepet!"/ Natha

"Sabar Napa tha! Gue tendang jadi figuran mampus Lo"-author

"Siap Dhawuh kanjeng Ratu."

" Nah itu baru anak guehhh. Gw makin sayang sama lu Nat. Mwahh"-author

"Begitulah kelakuan almarhumah semasa hidupnya"/ Luxio ganteng my futur husben.

"Udah diem!!!" /Natha

                                                      

23:49

Crown prince castle,weisenburg.

"Richard,Apa kau sudah menemukan titik terangnya?" Tanya  Vicenzo sambil mengamati dokumen-dokumen yang menumpuk di mejanya.

Kini Richard,Jack,Vicenzo dan Jason berkumpul di sebuah meja yang berbentuk bundar.

"Hanya petunjuk kecil." Ucapnya. Jason nampak tertarik dengan itu.ia tersenyum," tidak apa, walau kecil.setidaknya kita menemukan titik terang"

Jack mengangguk mengiyakan."memangnya apa yang kau temukan?" Tanya vicen lagi.

"Hanya sobekan pakaian pelaku" ucapnya sambil mengambil sesuatu yang dibungkus kain lalu mengambilnya

"Saat kalian semua berada dibawah untuk mengecek ada atau tidaknya korban,aku merasakan hawa seseorang diatas...."

Ceritanya.jason dan Jack tampak tertarik mendengar cerita tersebut,"lalu?"

"Dia terlihat seorang...pria, tapi mempunyai rambut sedikit panjang, bertopi..lalu.....ah, entahlah karena diatas pencahayaan minim sekali.jadi aku langsung mengejarnya" Celotehnya sambil mengambil cemilat diatas meja tamu.

"Bau pria itu seperti tanah yang terkena air..lalu kulihat sepatunya agak kotor. Aku menduga bahwa ia mengubur mayat korban di suatu tempat.

Saat hendak mengepungnya, ia malah lompat ke jendela.tapi sebelum itu ia terluka di bagian lengan, sobekan bajunya tersangkut di besi pagar" ucapnya panjang lebar lalu membuka sesuatu yang ia simpan di balik kain itu.

"ES337"  terlihat sebuah tulisan di sobekan baju pelaku.

"Bagus!besok kita akan mendiskusikan ini bersama departemen penyelidikan." Final Jason. Semuanya mengangguk setuju

...

Duk Duk

Duk Duk.

Terdengar suara langkah kaki.

Natha yang saat itu menggambar sketsa mengerutkan keningnya. Menoleh ke jendela lalu ke pintu.suasana kamarnya begitu gelap dan sepi.

"Darah keturunan Dewi" sebuah bisikan terdengar melalui Indra pendengaran gadis itu.lalu mengusap kedua bahunya ngeri.

"Yang bener aja ada hantu di dunia fantasi. Haha" ia tertawa hambar.kelemahanya adalah hantu.ya walau ia sedikit percaya tidak percaya sih.

Satu kali itu mungkin hanya angin lewat, dua kali mungkin Natha telah lelah sehingga otaknya berimajinasi yang tidak-tidak. Namun, tiga kali.

Ia buru-buru berlari ke kasurnya lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.ia benar-benar takut.

Duk Duk

Duk Duk

Klang Klang Klang Klang

Langkah sepatu kulit itu kian terdengar dekat. Natha memejamkan kedua matanya dan berdoa dalam hati.suara besi yang diseret membuat bulu kuduknya meremang

" Gadis manis..." Ucap peneror itu suaranya yang ringan seperti angin itu membuat Natha kembali bergidik.

Sosok itu membuka selimut. Mencekam pipinya dengan kuat. Seolah-olah memaksanya untuk menatap dirinya.

"Lwpwskn!"Natha mencoba tak gentar dengan sosok itu.

Sosok itu menghirup pipi natha.mengendusnya seolah-olah serigala yang sedang menghirup daging domba

"Aroma tubuhmu sangat wangi"

Ketika sosok itu hendak mengangkat besinya Natha segera tersadar.

"AYAH!!" lalu berlari keluar kamar.

                   

"Berhentilah menangis Nathalie" Oscar mencoba menenangkan anak gadisnya.namun Natha malah semakin kencang.entahlah, karena ia sering merawat anak laki-laki jadi ia tidak tahu bagaimana cara merawat anak perempuan.

"Aku melihatnya!" Ia meracau tak jelas dan masih menangis.oscar menghela nafas lelah, sebenarnya ada apa?

"Kau melihat apa?" Tanyanya sambil menepuk lembut punggung anak itu.

"Dia akan membunuhku! Membunuhku kedua kalinya!" Mata gadis itu merah menyala,bukan biru seperti biasanya.oscar sangat terkejut.

"Dia membunuhku,menyiksaku dalam kegelapan.aku terkurung dan aku tersesat!" Lalu ia membanting semua barang yang ada di kantor ayahnya.

"Pergi!" Ia berteriak sambil membanting beberapa hiasan yang sangat murah itu.

"Dia kembali! Dia kembali ! Hahahaha! Kembali" Lalu wajahnya ketakutan sambil menekuk kedua lututnya. Lalu tidak lama ia tertawa lalu menangis lagi. Nathalie benar-benar menjadi orang gila sekarang.

Pria itu segera menghampiri Natha. Lalu meletakkan ujung telunjuknya di dahi gadis tersebut. Perlahan,Gadis itu terlelap meskipun bibirnya tak berhenti menggunakan sesuatu.

. . .

"Ya! Gadis bodoh!" Terdengar suara dengusan dari gadis cantik itu.

Natha membuka mata perlahan. Yang ia pertama kali lihat adalah.....

"N-Nathalie?" Ia menghosokan kedua matanya, lalu menampar pipinya dengan keras. Ia masih tak percaya menemui jiwa asli Nathalie.

"Ini sakit.aku tidak mimpi kan?"

Sedangkan gadis yang mirip denganya berdecih, lalu menatap kloninganya tajam.

"Bodoh. Kau tidak mimpi"ucapnya ogah ogahan.

Thalia melihat badannya sejenak. Ternyata ia berubah menjadi thalia Ivanka seutuhnya, masih memakai jas hitam dengan celana senada. Rambutnya juga masih bewarna hitam pekat namun hanya sebatas bahu.

"Sopanlah padaku! Aku lebih tua darimu Nathalie" omel thalia padanya.

"Tch.tidak mau" ia menggelengkan kepalanya. Lalu menatap thalia dari atas kebawah

"Jadi di masa depan aku menjadi polisi?" Monolognya yang masih didengar oleh thalia.

"Apa? Masadepan' 'aku?' maksudmu?" Ia belum mencerna seutuhnya.

Nathalie asli menghela nafas.

"Maaf aku mengambil alih tubuh ini tadi" gadis itu menunduk.

"Hah? Apa yang kau bicarakan Nat?kenapa kau meminta maaf? Dan Dimana ini!!"

"Duduklah. Akan ku ceritakan semua".

Thalia menurut lalu duduk berhadapan dengan jiwa Nathalie asli.

"Aku juga ingin bertanya banyak padamu"

"Iya,kau bisa bertanya sekarang."

"Kenapa aku bisa masuk ke dalam Tubuhmu?apa yang sebenarnya terjadi?"

Pertanyaan Thalia membuat Nathalie menyeringai.

. . . . . . . .

Up lagiiii! Kalo rame lanjut part selanjutnya cekidot>>

NATHALIE'S WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang