" Tidak mau".
Vicenzo mengusap wajah nya kasar,sedangkan Nathalie masih menampakkan wajah yang sama kusutnya.
"Nona,ini adalah kasus yang belakangan ini meresahkan para penduduk ibu kota" bujuk Jason agar Natha mau mendampingi mereka dalam menyelidiki kasus tersebut.
"Lalu? Apa anda ingin saya menjadi Umpan begitu. sir Jason?" Mata Natha memicing kearah Jason, dengan cepat ia menggeleng.
"Bukan Nona,tapi..."
"Tapi apa?" Potong Natha cepat.
"Tuan.." rengek Jason pada Vicenzo yang kini mendengus.
"Nathalie."
" Nona Nathalie " koreksi Natha dengan wajah yang ditekuk.
Vicenzo menghela nafas lelah,ia meraih kedua pundak Natha dan berusaha meyakinkan..
"Dengar, aku membutuhkanmu karena kau wanita yang cerdas.aku tidak menempatkan mu sebagai umpan agar mereka muncul lalu mengambil mu, aku berani bersumpah"
Mata Natha mengerjap pelan, menatap raut wajah Vicenzo saat ini sangat putus asa.
Hati Natha menjadi dilema, disatu sisi ia ingin membantu, disatu sisi ia malas harus membantu kasus yang tidak ia ketahui, andai saja disini ada alat pendeteksi sidik jari, laptop atau lainya, ia akan sangat mudah menemukan pelakunya.
Ayolah, dua jam lamanya ia di mansion agung milik Oscar,hanya menghabiskan waktu untuk membujuk Natha.
"Baiklah"
Satu kata keluar dari mulut gadis tersebut, Vicenzo bersorak senang ketika mendengar kata itu.
"Bagus" balasnya.
Deritan pintu terbuka mengalihkan perhatian Natha. Terlihat Marie sedang membawa sebuah surat berstempel bunga Lily bewarna ungu.
Marie membungkukan badan,lalu memberi salam pada tiga bangsawan didepannya.
"Ada apa Marie?" Natha beranjak dari tempat duduknya menghampiri Marie di daun pintu.
"Viscount Winterson mengadakan ulang tahun putri bungsunya yang ke enam belas nona" terangnya.
Natha mengambil undangan cantik itu lalu membukanya.ekor mata Vicenzo curi curi pandang ke lembaran kertas tersebut.
"Terimakasih,kau boleh pergi" ucapnya pada Marie disertai senyuman.
Ia kembali membaca undangan tersebut.
"Kalian tidak pergi?" Secara tidak langsung Natha mengusir mereka dengan halus.
Jason salah tingkah.
"Ya. Kami akan pergi Nona Nathalie" jawab Vicenzo malas.
Setelah mereka pergi, Natha segera menuju ke arah kasurnya yang tercinta.menjatuhkan dirinya dalam kasur yang empuk dan nyaman.
Mata gadis itu tak hentinya menerawang mimpi semalam ia alami.
Flashback on.
"Dahulu, Duchess Ysabelle mengandung anaknya yang ketiga." Mata gadis itu berubah menyendu saat menyebut nama Ysabelle.
Thalia mangut-mangut, "lalu?"
"Saat hendak pergi ke perjamuan kerajaan barat,ke rumah bangsawan Marquez. Duchess Ysabelle diserang oleh sekelompok pemberontak Duché Of Davinxon.
Kala itu,ia sedang mengandung tujuh bulan.ia membantu para penjaga menebas sekelompok pemberontak.keadaan semakin sulit ketika penjaga itu semua mati, hanya tinggal beberapa.Duchess Ysabelle juga tak kuasa menahan sakit dan lelah bersamaan.
Kemudian ia memilih melarikan diri secara diam-diam di tengah pertarungan.dia terus berjalan..berjalan sambil tertatih menahan sakit di area perutnya yang membuncit.
Ia juga belum makan sejak sore sebelum keberangkatan.ketika Duchess Ysabelle kehilangan kesadaran.seorang nenek yang entah darimana,membawa Ysabelle ke sebuah desa.
Desa yang terpencil,bahkan seluruh kekaisaran tidak ada yang tahu.nenek itu juga yang merawatnya sampai ia siuman.
keesokanya ia melahirkan seorang diri dibantu nenek tersebut. Ysabelle melahirkan seorang putri Yang cantik.ia mewarisi seluruh Gen milik ibunya.mata abu abu serta rambut segelap malam sangat mirip dengan ramalan para tetua.
Tetua mengatakan bahwa dikekaisaran ini,ia akan diburu sebagai tumbal oleh Roh patung abadi untuk dijadikan pengantin. Barang siapa saja yang menemukan ciri mata seperti itu, maka ia akan mendapatkan kekuasaan,harta yang tak membuat nya habis.
Setelah satu Minggu berada di desa terpencil tersebut, Ysabelle ingin membawa bayi ke rumah besarnya, berharap suaminya bahagia melihat putri semata wayangnya telah lahir.namun, nenek itu melarang nya kembali.
Seseorang telah menyebarkan bahwa Dirinya telah mati bersama janin di kandungnya.Ysabelle mendengar itu pun kaget,siapa yang berani mengatakan bahwa dirinya telah mati? Entahlah, sampai sekarang ia pun belum tahu.
Berhari hari, berbulan-bulan.bayi cantik itu kini sudah mulai mengoceh ria.semakin hari,semakin pula aura sucinya bertambah,hal itu bisa membuat para pemuja patung abadi tahu bahwa bayi inilah yang mereka cari.
Sampai di suatu malam.para pemuja patung abadi menyerang desa kecil tersebut.sang nenek dan para tetua lainya sangat terkejut oleh kedatangan pemuja patung abadi.
Mereka merangsek semua rumah penduduk lalu merampas, menebas serta memporak porandakan rumah itu.
Dengan berani nenek itu bertanya dengan suara lantang oleh salah satu dari mereka.
"Ada apa kalian para pengecut datang kemari!!?" Teriaknya pada sosok yang didepannya ini.
"Kami mencari darah keturunan Dewi yang suci. Roh patung Dewi mengatakan bahwa penggantinya telah lahir."
"Enyahlah! Dia tak berada disini!"
Lalu Pria berjubah hitam menggumamkan sesuatu—entah apa itu tetapi, sebuah gerombolan serangga terbang berada di sekitarnya.
Serangga-serangga tadi menyerang nenek itu dengan brutal.
Nenek itu yang ternyata penyihir langsung mengeluarkan kekuatan sucinya untuk mengahalau serangan tersebut. Sedangkan Ysabelle di dalam rumahnya dengan keadaan ketakutan. Bayinya juga sedari tadi menangis karena mendengar berkali kali ledakan di luar sana.
Tanpa pikir panjang, Ysabelle diam diam memberikan bayinya kepada menantu nenek penyihir suci tersebut. Sebut saja Aliya, ia juga keturunan langsung dari penyihir suci.
"Bawa bayi ini menjauh dari sini. Aku akan membantu ibumu" ucap Ysabelle pada Aliya. Mata hijaunya menyorot tajam pada sosok berjubah yang tak hentinya menyeringai.
Aliya mengangguk, lalu diam diam keluar melalui pintu belakang.
. . .
"Nona? Gaun mana yang akan anda pakai di pesta malam nanti?" Tanya Marie yang sedang mengeluarkan beberapa gaun dari lemari Natha.
"Terserah." Jawabnya singkat membuat ke tiga pelayanya yang sedari tadi heboh langsung keheranan.
"Nona! Ayolah bersemangat!!!" Teriak Lui membuat Nathalie berdecak. "Apa aku harus menghadirinya?" Tanyanya yang sudah kesepuluh kalinya.
"Tentu saja Nona, sudah tiga bulan lamanya anda tak pergi berpesta !." Sungut Anne sembari mencebikkan bibirnya gemas.
"Ck, yasudahlah." Jawab Nathan pasrah, kemudian beranjak ke kamar mandi untuk bersiap siap.
Up? Lunas! Maaf ya nunggu lama :'(
Badan nya agak gak enakk:'(
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHALIE'S WORLD
Fantasy"Dunia lain? Isekai? Dunia fantasi?" itu cuma hal konyol yang Thalia ivanka yang ia ketahui, sejauh ini ia tidak pernah menangani kasus itu atau memang tidak mungkin hahahaha!!! thalia adalah salah satu seorang tim detektif dari kota metropolitan .i...