Natha menguap lebar diatas kasur empuknya.ia merasa lapar sekarang,namun ini sudah tengah malam,pasti para pelayan sudah tidur. menghela nafas,ia akhirnya beranjak dari tempat tidur dan berjalan mengendap-endap keluar.
kaki kecilnya melangkah ringan menuju dapur.untungnya ia sudah hafal denah istana Duchy dorm. kalau tidak?....mesti ia akan merepotkan orang lagi.
ia menyembulkan kepalanya ke dapur.
sepi.
baguslah.
kemudian berjalan menyusuri ruang dapur yang luas,serta peralatan masak yang lengkap. bahkan kebutuhan disini lebih dari cukup. tapi....ia akan membuat apa? kue? nasi goreng?
"nasi goreng ajalah,gampang" monolognya.ia segera mengupas bawang merah dan putih serta bumbu bumbu lainya. tak lupa ia membuat lalapan juga.
Koki disini sudah kembali ke asrama pelayan.hanya para penjaga serta Oscar yang masih belum terlelap, mungkin.
"Dimana pematik apinya?" tanya Natha yang celingak-celinguk mencari pematik api untuk menyalakan kompor gas ini.
"Mencari ini nona?" terlihat siluet yang menjulang tinggi memegang sebuah pematik api.mata merah menyala dalam remang remang cahaya itu sedikit membuat Natha gentar.
lelaki itu berteleportasi tepat di depan wajah Natha,dengan badan yang bergetar, Natha mendongak. mata merah seperti kelopak mawar itu sejenak menyita kesadarannya.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya lelaki itu sambil menyentuh dagu natha dengan ujung pematik api.mengurungnya dengan satu tangan diletakkan di meja.
"S-siapa kau?" meskipun sedikit gemetar,Natha tetap memberanikan diri menatap objek didepannya ini.
"Richard.." panggil Oscar yang sudah diambang pintu dengan tangan dilipat.memperingati putra ke-dua nya yang suka menjahili orang.
Natha mengernyit ketika mendengar Oscar menyebut nama Richard.
'Richard......
Richard?apa ia anak kedua dari pak tua itu?-batin Natha
"Oh ayolah ayah—"Rengek Richard pada Oscar yang mengganggu acara menjaili Natha.
Oscar mengangkat tangan menyuruh Richard agar diam. ia lalu duduk di meja makan."Sangat jarang sekali melihat nona bangsawan menginjak dapur" monolognya.natha menatap ayahnya dengan jengah.sementara Richard mulai mengelilingi Natha. ia menulusuri Nathalie dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Tidak buruk"Gumamnya.
Rambut hitam bergelombang,mata biru jernihnya berkilau saat cahaya menerpanya.hal itu membuat Natha risih,ia lalu mengacuhkan mereka berdua dan mengambil pematik api yang Richard taruh di meja tadi.
Richard lalu duduk di samping Oscar,sambil menatap Natha yang sepertinya sudah lihai dalam memasak.
Ai, punggung Natha serasa mau berlubang saat mereka menatap nya.
setelah selesai, Natha mengambil tiga piring dari rak dan menyajikan nasi goreng buatannya.lalu menaruhnya diatas nampan.
"Aku tahu kalian lapar.makanlah" ucap Natha sambil meletakkan dua porsi didepan dua manusia berhati batu itu. satunya buat Natha sendiri.
Richard memandang oscar,namun Oscar masih menatap Natha,sementara Natha?
makanlah.
bodo amat pada dua manusia pengganggu ini. perutnya benar-benar keroncongan dan minta diisi.
"Sejak kapan kau bisa memasak makanan aneh ini?" akhirnya kata-kata itu keluar dari bibir Oscar. Natha yang saat mengunyah makanan dengan khusyuk itu menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
NATHALIE'S WORLD
Fantasy"Dunia lain? Isekai? Dunia fantasi?" itu cuma hal konyol yang Thalia ivanka yang ia ketahui, sejauh ini ia tidak pernah menangani kasus itu atau memang tidak mungkin hahahaha!!! thalia adalah salah satu seorang tim detektif dari kota metropolitan .i...