attention?

197 41 0
                                        

Entah kenapa mata Natha sangat berat. Ia buru-buru menyelesaikan belanjaannya lalu masuk dalam kereta.ia merasa aneh ditubuh ini, namun apa? Andai ia mempunyai sihir. Pasti ia akan cepat mengetahui ada bahaya apa yang menimpanya.

"Apa Anda baik-baik saja lady?" Anne bertanya padanya, muka nonanya itu terlihat sedikit pucat dan lemas.

"Aku hanya mengantuk" lalu menguap. Matanya tak sanggup menahan kantuk yang menyerangnya tiba-tiba.

Anne merasa aneh,padahal jaraknya sudah dekat dekan kastil, apa benar mau tidur?tapi ia menggelengkan kepalanya. Mungkin nonanya kelelahan.

. . .

"Nona.. Bangun" Kata Marie mengguncang pelan tubuh Natha. Namun tak kunjung mendapat respon dari nonanya.aneh, biasanya akan bangun dengan mudah

"Nona.." panggilnya lagi. Anne datang, melihat nonanya masih terlelap damai di kereta

"Masih belum bangun?" Tanyanya, Marie menggeleng,

"Ada yang tidak beres" riak wajah kedua pelayan itu tampak gusar, lalu Anne memanggil sir Luxio dan sir Jack untuk mengecek kondisinya.

"Apa kalian Yakin?"

Mereka berdua mengangguk,"tadi saat bersama anda, apa nona memakan sesuatu?" Tanya Marie pada sir Jack.

Jack menggeleng," tidak.ia tidak memakan apapun"

Luxio menuju ke kereta. Ia melihat Natha yang masih terlelap dengan damai.kepalanya berpangku di paha Chloe.

Mereka bertiga hanya melihat apa yang dilakukan oleh Luxio. Ia lalu mendekatkan hidungnya ke bibir Natha menghirup apa yang ia makan tadi, bisa tadi itu racun.

"Hei apa yang kau lakukan!" Geram Anne. Apa ia benar-benar tidak waras?

"Luxio sedang memeriksa apa yang tadi dimakan oleh Lady. Ia ahli dalam menganalisis racun" ucap Jack menjelaskan

Anne menutup mulutnya."nona diracuni?"

"Apa kata tuan Besar nanti?"ia mendadak lemas.

"Kita doakan semoga baik-baik saja".

Pria Pirang itu mulai memejamkan matanya, menghirup aroma dari bibir ranum itu.

"Pohon Khrue" gumamnya setelah melakukan analisisnya.

"Aku akan membawanya, kalian tolong bereskan ini semua lalu istirahatlah."

Ia berpesan lalu menggendong tubuh nonanya itu,sambil berlari kearah mansion utama.

"Panggilkan Dokter,Nona sedang tidak baik-baik saja" ia memerintah Alex lalu menaruh Natha di Kasur Empuknya.

Alex kepala pelayan mengangguk, dengan langkah seribu,ia segera memanggil dokter dan menyuruh Marie untuk memanggil Tuan Duke Agung untuk memberitahu nya

Sementara itu,

"Dia hampir sadar! Cepat ! Hampir sedikit lagi!" Teriak yang Natha tak tahu siapa mereka, namun samar-samar ia melihat lampu berbentuk bulat menerangi wajahnya.

Pandangan Gadis itu membuatmu,menangkap beberapa gambaran orang-orang berjubah hijau polos dan memakai masker...

....masker?

Apa itu dokter? Apa ia belum mati? Entahlah, dada nya begitu sesak.jika ia belum mati,kenapa malah ke dimensi lain? Dimensi yang begitu fantasi serta banyak bumbu percintaan di dalamnya.

Thalia hanya pasrah jika ia harus pergi,merelakan pekerjaan yang ia dambakan Selama kecil.

Terdengar suara melengking di sampingnya.ia menebak bahwa ia koma.tertembak dan jatuh ke jurang,lalu menyasar di dunia fantasi.

"Benar-benar tidak masuk akal."

Perlahan tubuhnya melayang,lalu tersedot sesuatu.

. . .

"Akhirnya kau sudah sadar"Gumam Seseorang yang Natha tebak seorang pria. Suaranya begitu serak dalam.

Ia merasakan tenggorokan nya yang kering. apa ia tertidur terlalu lama sampai begini? Ia merasa badan ini tinggal kulit dan tulang.

Menoleh kesisi ranjang. Betapa kagetnya pria yang dihormati seluruh kekaisaran duduk di sampingnya,dengan penampilan yang sedikit.....err...

"Berantakan" lirihnya dengan suara Serak. Sakit sekali tenggorokannya.

Oscar segera menuangkan air kedalam gelas lalu menyerahkannya ke mulutnya.
Hei...ada apa dengan pak tua ini? Huuu ini sangat mengerikan. Bersikap baik lebih mengerikan daripada ia membunuh musuhnya saat di Medan perang.

"Minumlah" titahnya. Natha meneguk habis air tersebut.Oscar lalu menaruhnya di atas nakas.

"Oke...jadi berapa lama aku tertidur?" Tanya Natha.

Terlihat lingkaran hitam tercetak jelas di wajah rupawan pak tua itu." Satu bulan".

Wajah Natha tak mampu menyembunyikan rasa terkejutnya.ia merasa hanya tertidur 5 menit saja.

"Benarkah?"

Oscar mengangguk lemas."jadi aku kenapa?" Natha menunjuk diri sendiri. Pak tua itu menghela nafas.

"Kau diracuni,racun pohon Khrue bisa membuat manusia tak bangun paling lama satu tahun,racun itu menyumbat jalan darah ke otak."

Jelas Oscar menatapnya dengan sendu. Bahkan ia masih terlihat tampan.. walau mukanya kusut

"Lalu bagaimana aku bisa bangun? Secepat ini?"

"Luxio mencari Obat penawar itu." Jawabnya.ini rekor panjangnya berbicara.oenghargaan yang sangat mengagumkan.

"Aku akan membalas jasanya" ucap Natha.

"Lalu siapa pelakunya?"kali ini raut mukanya sedikit serius

"Lady Osborne. Anak wanita sialan itu" jawab ya.

Hah? Tak mungkin jika Mourette."yang mana?"

"Kau tidak perlu tahu," ia lalu beranjak dari kursi lalu berjalan menuju pintu, sebelum ia menyentuh gagang pintu Oscar berpesan," Makanlah yang banyak.badanmu kurus dan bau"

Ucapan menohok itu ia tujukan pada Natha. Astaga! Natha ingin menjambak rambut pak tua itu lalu memukulnya dengan hiasan dinding dengan brutal

Ia berbalik. Namun seseorang memeluknya erat dari belakang

"Terimakasih! Aku sayang Ayah!" Ucap Nathalie lalu ambruk di lantai.

Oscar segera membopong lalu menaruhnya dalam kasurnya,Natha belum sepenuhnya pulih.ia baru sadar dari komanya.

"Aku juga"

Ujar pak tua itu disertai dengan lengkungan di bibirnya.

.....

Double Up say...:3 Jan lupa vote ya maniezz

NATHALIE'S WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang