17. Cocok

26 23 4
                                    

• Jangan memaksakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Itu sakit! •

Tak terasa PTS akan dilaksanakan minggu depan, karena itulah dikelas Rea sangat feustasi, takut nilainya akan jelek. Namun hal itu berusaha dikesampingkan, sehingga dapat memeperhatikan materi yang diberikan dengan baik.

Pulang Sekolah Clara dan Martin bertemu di halte bis, mereka menunggu teman mereka masing-masing. Clara-Rea sedangkan Martin-Rama.

Karena terlalu lama akhirnya mereka memutuskan untuk ke sekolah mencari mereka "Lama ish!" Sebel Clara sambil menghentakkan kakinya. "Yodah ah kita cari mereka" Ujar Martin. "Ayok dah" Jawab Clara setuju.

Mereka mencari ke seluruh penjuru kelas, namun hasilnya nihil. "Aaaa!! Capek.." Rengek Clara sambil duduk di kursi dekat mading. Martin menghembuskan nafasnya "Lu tunggu sini, gue beliin minuman dulu" Ujar Martin lalu lari meninggalkan Clara sendirian.

Karena bosan, Clara berjalan ke Rofftop dekat sana, ia mencari udara segar karena tadi panas. Namun saat sedang menikmatinya, Clara tak sengaja melihat keatas. Disana ada 2 orang remaja yang saling berhadapan "Loh... Itukan" Ucap Clara yang belum percaya

Clara menyusul 2 remaja tersebut, ditengah jalan Clara tak lupa mengabari Martin, sampai diatas, Clara mengendap-endap lalu mengintip ke 2 remaja tersebut.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya membuat Clara hampir terjungkal "Anjir! Ngagetin aja lu!" Sentak Clara sambil memegang dadanya.

"Sstt! Sini! Lu liat deh Mar" Ujar Clara sambil menarik Msrtin ke dekatnya. Martin ikut menjongkok, lalu melihat kearah yang ditunjuk Clara. Melihat itu Martin terkejut, "Rekam-rekam!" Seru Martin sambil berbisik. Clara segera mengeluarkan HPnya yang ada di saku lalu mengarahkan ke 2 remaja tersebut.

Namun rekaman itu hanya puluhan detik karena lagu yang dinyanyikan sudah selesai "Yah..." Keluh Clara lalu mengembalikan HPnya ke saku. "Baru juga sebentar!" Omel Clara lalu mengambil minuman kaleng yang ada di tangan Martin dari tadi.

Karena masih kesal, Clara secara tak sadar melempar kaleng ke depannya membuat sebuah suara yang lumayan nyaring. "Ra!!" Tegur Martin sambil menatap Clara lalu ke 2 remaja sambil memastikan.

"Eh! Tololl!" Amuk Clara pada diri sendiri "Pelan-pelan kita keluar, ayok!" Ajak Martin lalu mengendap-endap berbalik arah.

"KALIAN?!" Sahut seorang cewe yang tak lain adalah Rea, tak lama datang laki-laki dibelakangnya "Lo?! Ngapain?!" Tanya laki-laki tersebut.

Namun bukannya menjawab, Clara dan Martin malah mengeluarkan senyumannya membuat Rea curiga. "Lo ngintip ya!" Tebak Rea sambil menunjuk mereka berdua.

"Nggak!" Jawab Martin dan Clara bersamaan.

"Terus?" Tanya Rama sewot.

"Hehe, gasengaja aja liat dari Rofftop, yodah deh kesini" Jelas Clara sambil berusaha menahan kegugupannya.

Namun Rea dan Rama masih menatap Clara dan Martin seperti mengintimidasi "Iyakan Mar?!" Tanya Clara sedikit kencang. Karena Martin tau Clara berbohong, agar tidak terjadi masalah, Martin mengangguk.

"Yodah, Yok pulang, capek gue" Ujar Rea sambil menarik Clara agar mengikutinya, tersisa Rama dan Martin yang saling memandang satu sama lain, namun Rama menatap Martin jengkel sambil menatap atas sampai bawah lalu pergi meninggalkan Martin begitu saja

"Suara lo lumayann!" Teriak Martin sebelum Rama jauh. Mendengar itu Rama menutup kepalanya dengan Hoodie yang ia kenakan. Dari jauh terlihat Martin yang terkekeh puas.

R2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang