19. Kepelukan Ibu

24 21 3
                                    

Jika kau berusaha, maka usaha itu tidak akan sia-sia. Kau akan beruntung •

Didekat Mall ada tempat berteduh, mereka berdua, Rea dan Rama, menunggu panggilan dari Rea diangkat oleh orang yang mereka cari.

"Duh, ga diangkat Ram!" Ujar Rea bingung. "Eh tapi aku tau mobil tante Jes, Pajero Hitam! Plat B **** **" Ujar Rea membuat Rama mengamati setiap mobil Pajero Hitam yang lewat.

"Mbak... Tolong keikhlasannya, saya belum makan 2 minggu" Ujar wanita Tua, seorang pengemis yang baru lewat.

Rea yang sedang ikut mengamati akhirnya tatapannya beralih ke pengemis tersebut, Rea mencari uang di dompet kecil yang Rea simpan di tas mini-nya, saat ingin mengambil uang, Rea tak sengaja melihat sebuah kartu nama.

Rea segera mengambil kartu tersebut. Betapa senangnya Rea, dengan cepat Rea memberikan uang kecil ke pengemis, lalu pergi menghampiri Rama.

"Ram! Lihat! Kartu nama Paman Roy!" Seru Rea. Namun dari tatapan Rama, ia seperti kebingungan "Maksut lo?" Tanya Rama.

"Ini Kartu nama Kakaknya tante Jes!" Seru Rea lagi.

"Gue baru tau, Ibu punya Kakak?" Batin Rama.

"Gue... Gatau" Ujar Rama pelan membuat Rea mengerutkan keningnya. "Lo gatau kalo Ibu lo punya kakak?" Tanya Rea dan Rama mengangguk pelan.

Rea mengembuskan nafasnya "Yaudah, ayo. Gue mau coba nelfon dulu" Ujar Rea lalu memasukkan nomor telepon ke HPnya.

Dengan kesabaran mereka menunggu telepon diangkat.

"Halo"

"Halo Paman! Ini Rea!"

"Oh Rea, ada apa telpon?"

"Paman lagi sama Tante Jes?"

"Ohh, cari Jes?. Ngga, tadi dia masuk ke Mall, ini paman nunggu di parkiran"

"Loh... Tadi Kita cari tante Jes ga ketemu, aku telpon juga ngga diangkat"

"Loh, kalian ada masalah apa?"

"Gaada Paman, cuma tadi Tante Jes ketemu Rama"

Mendengar itu perasaan Roy tak enak, segera Roy meminta Rea ke tempat Parkir Mobil.

"Rea, kamu temui Paman di tempat Parkir mobil, jelasin ke paman sambil cari Jes di jalan"

"Iya Paman"

Telepon dimatikan, Rea dan Rana segera ke tempat Parkir, tak lama ada lambaian tangan daei jauh, Pria paruh baya bertubuh tinggi tegap, walaupun sudah tua, tapi wajahnya tetap menawan.

"Itu Ram!" Seru Rea yang langsung lari menghampiri Paman Roy, disusul Rama. Saat Roy dan Rama salinh bertatapan, Roy tersenyun senang. "Wajahmu... Mirip Jes dulu" Ujar Roy sambil memegang pundak Rama.

Rama hanya terdiam, dia masih canggung, apalagi baru bertemu kali ini. "Ayo masuk" Ujar Roy mempersilakan. Dimobil, Rama dan Rea ada di belakang, sedangkan Roy didepan menyetir.

Mereka bertiga terasa canggung. Roy yang merasa tak enak pun segera membuka obrolan. "Lama ga ketemu ya, Rama" Ujar Roy.

"I-iya" Jawab Rama gugub. Terlihat senyuman terlukis di wajah Roy. "Dulu terakhir kali ketemu saat kamu masi Paud kalo gasalah" Ucap Roy.

R2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang