• Kejujuran memang sulit, tapi dengan Kejujuran semua akan merasa lebih tenang •
Setelah kejadian di atap, Rea jadi sering senyum-senyum sendiri. Bahkan mendengarkan musik di bus sambil tersenyum. Entah apa yang merasukinya, tapi diri Rea merasa senang akan hal itu.
Apakah Rea menyukai Rama?
Sampai Dirumah, Rea berniat ingin mendekatkan dirinya dengan Ayahnya. Karna bagi Rea Ayahnya itu tidak jauh beda dengan Rama, yang seorang pendiam tapi perhatian. Setelah ganti baju, Rea segera turun untuk makan bersama Ayahnya.
Disana terlihat Ayahnya sibuk dengan Laptopnya. Rea segera duduk didepan Ayahnya dengan penuh persiapan "Ayah! Jangan urusin kantor dulu dongg, liat! Ada Rea disini sama Ibu juga. Luangin lah waktunya" Ujar Rea dengan aktingnya yang entah akan berhasil atau tidak, entah akan dimarahi atau dituruti.
Ayah yang mendengar itu segera menghentikan aktifitasnya lalu menyimpan laptopnya. "Puas?" Tanya Ayahnya dan Rea mengangguk dengan tersenyum. Ibu yang sedang memasak tertawa pelan melihat itu.
Rea segera bertanya ke Ayah hal-hal yang membuat Ayahnya kesulitan menjawab.
"Kenapa Ayah suka sama Ibu? Sampai bisa menikah dengan Ibu?" Tanya Rea penasaran. Sungguh kenapa Rea menanyakan itu? Apa karna kejadian tadi dengan Rama?
Ayah Rea terdiam sebentar dengan itu. "Bisa ganti pertanyaan?" TanyabAyah yang sudah jelas Rea akan menolak. "Tidak Bisa. Ayo! Ayah harus jawab, apakah sesulit itu?" Tanya Rea.
"Ayahmu tidak bisa menjelaskannya, karna hal yang dia rasain sulit dikatakan, tapi, Ibu juga penasaran Yah, sudah 19 tahun aku nunggu jawaban ini" Ujar Ibu panjang lebar sambil meletakkan makanan di meja makan.
Ayah yang mendengar itu langsung menarik nafasnya dalam. "Baik Ayah jawab, Rea pernah merasakan hal semacam ketika terjatuh tapi tak ada yang menolong? Ayah merasakan itu berkali-kali tapi tak ada yang menolong Ayah, hingga akhirnya ketika kuliah, bertemu dengan Ibumu" Jelas Ayah membuat Rea berpikir keras.
"Ayah jatuh kenapa?" Tanya Rea polos.
"Astaga Rea, maksut Ayah kamu itu jatuh dalam banyak hal, seperti gagal mendapatkan nilai yang bagus, gagal mencoba hal baru. Paham?" Tanya Ibu kepada Rea. "Ohhh" Jawab Rea sambil mengangguk.
"Humm apakah Ibu seperti penolong bagi Ayah?" Tanya Rea.
Ayah meminum kopinya lalu meletakkannya lagi "Bisa dibilang gitu, seperti didalam ruangan yang gelap, tidak bisa melihat apapun, lalu Ibumu datang membawa lilin. Dab Ibumu juga membuat Hari-hari Ayah bermakna" Ujar Ayah sambil tertawa sendiri.
Sungguh Rea baru kali ini melihat Ayahnga tertawa.
"Ah! Jadi seperti ini rasanya mengobrol dengan Ayah. Dan Ayah tertawa ketika bercerita? Apakah sebenarnya seseorang yang sudah benar-benar mengenal Ayah akan tahu sifat asli Ayah dibalik sikapnya yang diam itu?" -Batin Rea
Ibu Rea menggelengkan kepalanya "Nih makan dulu... oiya Rea, jangab lupa tanya kesimpulan dari jawaban Ayahmu tadi, bukankah itu terlalu panjang?" Tanya Ibu sambil menatap Ayah dengan jail.
Rea segera bertanya ke Ayahnya "Iya Ayah, apa kesimpulannya?" Tanya Rea membuat Ayahnya menghembuskan nafas. "Jadi Ayah suka Ibumu bukan karna cantik atau pintarnya, tapi karna dia bisa membuat Ayah nyaman dengan kehadirannya itu" Jelas Ayah membuat Ibu terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
R2
Teen Fiction[ LENGKAP ] Di SMA NEGERI GARUDA kelas XI Mipa 3 terdapat seorang gadis bernama Reana Marie biasa sipanggil Rea. Dia sosok yang baik hati, ceria, pintar, dan aktif. Dikelas Rea memiliki murid baru, dan murid itu adalah Bramasta Becker yang lebih se...