Part 8

2.3K 48 0
                                    

Zee tidak berani minum pakai dot di depan umum berbeda dengan Jessie dulu, Jessie lebih memilih minum daripada dihukum Velyn.

"Zee tidak bisa, mom. Zee malu minum pakai dot di sini," tolak Zee.

"Siapa yang menyuruhmu menolak keinginan ku, Hah!" bentak Jia.

Zee kaget saat dia dibentak bahkan orang yang berlalu lalang hanya melihat setelah itu mereka mengabaikan, Jia yang sudah emosi langsung menarik kasar Zee kembali ke apartemen.

Kenapa tidak ada satu orang pun yang menolong Zee ketika Zee ditarik kasar sambil menangis?

Jawabannya, mereka tahu Jia itu orang yang disegani dalam bisnis. Mencari masalah dengan Jia akan berakhir dengan kesengsaraan, jadi mereka memilih aman untuk tidak menolong daripada sengsara karena menolong.

Setibanya di kamar, Jia melucuti pakaian Zee dengan kasar. Ini pertama kalinya, pakaian baby di robek sama Jia bahkan Velyn saja tidak pernah melakukan itu.

Velyn tidak masalah baju bayi nya rusak karena dia bisa membeli baju bayi yang banyak untuk di simpan, balik ke Jia yang sudah merobek hingga Jia membuat Zee benar-benar naked.

Zee menangis ketakutan dengan sikap Jia seperti ini, dia tahu dia hanya baby sugar yang seharusnya tidak membantah perintah Jia selaku mommy sugar.

"Nungging dan buka kaki lebar menghadap tembok!" bentak Jia dikuasai emosi.

"Hiks ampun mom hiks, jangan hiks hukum Zee," lirih Zee.

"Cepat Zee! Apa perlu mommy menghukum kamu yang naked di jalan?" murka Jia.

Zee pasrah, dia menungging sesuai keinginan Jia. Dia tidak mau dihukum dalam keadaan naked di jalanan umum, Zee yang menuruti keinginan Jia membuat Jia melepaskan celana hingga dia half naked.

Jia mengarahkan juniornya ke vagina Zee tanpa pemanasan bahkan menyodokkan secara kasar, dia benar-benar menghukum Zee dengan sadis.

Zee meringis kesakitan bahkan dia masih menangis, Jia tidak peduli hal itu karena Jia ingin Zee tahu kalau dia tidak suka dibantah apa pun bentuknya.

"Hiks ampun mom hiks sakit hiks," lirih Zee.

Seakan tuli, Jia tidak mendengar isakan kesakitan Zee. Dia tetap menghukum Zee sesekali Zee mendesah di tengah-tengah menangis kesakitan.

Setelah Jia orgasme barulah dia mengeluarkan juniornya, Jia melihat vagina Zee sangat merah.

Dia sadar sudah kasar tapi balik lagi dia harus menghukum supaya Zee tidak terus membantah, dia tidak suka baby sugar yang suka melawan.

Zee yang tidak merasakan junior Jia langsung berbalik dan sujud di depan Jia, walaupun vagina dia sakit tapi dia lebih takut dengan Jia yang seperti ini.

"Ampun mom hiks," lirih Zee.

"Siapa yang menyuruhmu membantah, Zee? Jawab!" bentak Jia.

"Hiks, tidak ada mom, hiks, ampun mom," lirih Zee.

Jia jongkok dan memegang dagu Zee, mata mereka bertemu dan Jia menghapus air mata Zee.

"Mommy tidak suka baby sugar mommy membantah, apa pun yang mommy berikan harus kamu terima.

"Tidak peduli kamu malu, kamu harus tetap lakukan perintah mommy. Paham?" tegas Jia.

"Paham mom, maafin Zee," balas Zee.

"Mommy maafin, kamu di sini dulu," tegas Jia.

Jia ke kamar mandi untuk membersihkan orgasme dia yang masih menempel, sedangkan Zee memilih diam di tempat dia berada.

Setelah Jia selesai, dia langsung mengambil kompresan dan balik ke tempat Zee. Jia menyuruh Zee tiduran di sofa sambil mengangkang, tanpa disuruh dua kali, Zee langsung tiduran di sofa seperti keinginan Jia.

Jia mengkompres vagina Zee guna mengurangi rasa sakitnya, sesekali Zee meringis kesakitan walaupun vagina Zee sudah dimasuki berkali-kali tetap saja sakit apalagi tanpa pemanasan.

"Mommy tidak mau menyakiti kamu seperti ini lagi, jadi turuti kata mommy tanpa ada bantahan. Paham?" tegas Jia.

"Paham, mom," balas Zee.

Setelah mengompres vagina Zee, Jia membiarkan vagina Zee diterpa angin. Dia membiarkan selama 5 menit sebelum Jia memakaikan Zee popok lagi.

Jia duduk di sofa kosong sambil menghubungi Velyn karena dia ingin meminta saran lagi, jujur saja Jia pusing menghadapi sifat Zee.

Baru 2 hari sudah melawan apalagi hari-hari berikutnya, setelah beberapa kali berdering akhirnya panggilan Jia diangkat.

"Halo pi, apa papi di mansion?"

"Halo sayang, papi di manison. Kenapa?"

"Aku dan Zee akan ke sana sebentar lagi karena aku ingin minta saran, papi,"

"Ya sudah, mau dibuatkan makan siapa apa? Biar mami yang buat,"

"Tidak pi, apa pun yang mami masak akan aku makan lagipula masakan mami 'kan selalu enak,"

"Kamu benar, masakan mami mu sangat enak bahkan pipi mami sangat merah mendengar kamu bicara gitu, sayang kamu tidak melihatnya,"

"Benar, sayang sekali. Kalau gitu aku tutup dulu ya, pi,"

Jia memutuskan panggilan dan menatap Zee yang masih sama di posisinya tanpa berpindah sekalipun, dia menunggu perintah Jia barulah dia lakukan.

Setelah 5 menit, Jia ke kamar khusus Zee untuk mengambil popok. Dia kembali ke ruang tamu dan memakaikan Zee popok, setelah itu Jia menyuruh Zee memakai pakaian dan mengikutinya.

Sementara di mansion, Velyn dan Jessie bagun agak siang karena mereka kelelahan sehabis melakukan sex seharian.

Mereka mandi bersama supaya cepat dan tidak ada sex selama mandi, setelah itu Jessie membuat sarapan untuk Velyn sedangkan Velyn membuat sarapan untuk Jessie.

Jika Jessie bangun kesiangan, anak-anak mereka akan makan roti atau cereal karena anak-anak mereka tidak suka dimasakkan pembantu kecuali mereka makan diluar.

Sehabis membuat sarapan, Jessie menuju baby sugar room. Jessie mengunci pintu lalu melepaskan pakaiannya dan menaruh nampan di meja.

Velyn makan dulu seperti biasa setelah itu Velyn memakaikan Jessie celemek barulah Velyn menyuapini Jessie, Jessie menerima suapan dari Velyn hingga makanan dia habis.

Tiba-tiba ponsel Velyn berbunyi membuat Jessie bertanya siapa yang menelepon Velyn dan Velyn memberitahu kalau anaknya yang telepon lalu Velyn meloud speaker supaya Jessie bisa mendengar juga.

"Halo pi, apa papi di mansion?"

"Halo sayang, papi di manison. Kenapa?"

"Aku dan Zee akan ke sana sebentar lagi karena aku ingin minta saran, papi,"

Mereka kaget apalagi Jessie sudah yakin kemarin Velyn sudah memberikan arahan ke Jia jadi apa yang harus diminta pendapat?

Velyn sama bingungnya dengan Jessie, Velyn yakin terjadi sesuatu hingga Jia memutuskan untuk datang ke mansion hanya meminta pendapat saja.

"Ya sudah, mau dibuatkan makan siapa apa? Biar mami yang buat,"

"Tidak pi, apa pun yang mami masak akan aku makan lagipula masakan mami 'kan selalu enak,"

Velyn melihat Jessie, Jessie yang dipuji anaknya hanya tersipu malu membuat Velyn terkekeh karena Jessie sangat lucu saat ini.

TBC...

4. Next Generation (Squel Sugar Mommy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang