"Satu ... dua ... ti ...." Taehyung menangkap momen dengan kamera ponsel. Hyunji menghampiri Taehyung setelahnya untuk memeriksa hasil foto. Lucu, kesan pertama tatkala Hyunji melihat potret dirinya berlatar belakang pepohonan sakura yang bunganya bermekaran dihiasi lampu-lampu terang. Foto yang cantik.
Sesaat kemudian Taehyung menghimpitkan tubuhnya kepada sang rekan, tercekat mengubah mode kamera menjadi kamera depan. Lengan panjang Sang Letnan dijulurkan demi mendapat satu frame indah. Namun, panjang tangannya tidak cukup untuk mencakup kedua insan beserta pemandangan di belakang. Baik Hyunji maupun Taehyung sama-sama tidak puas dengan gambar yang tampil pada layar gawai.
"Tidak bagus!" decak Hyunji. "Sebaiknya minta bantuan orang lain saja."
Taehyung mengangguk setuju. Kebetulan ada seorang pria lewat di dekatnya, tanpa pikir panjang Taehyung mencegat langkah orang itu. "Um, permisi. Boleh minta tolong?"
Pria pejalan kaki itu menyimak dengan saksama.
"Bisa tolong fotokan kami berdua?"
Si pria melihat Hyunji dan Taehyung bergantian. "Tentu," jawabnya singkat lantas mengambil alih ponsel dari tangan Taehyung.
"Tolong ambil gambar yang bagus. Buat pemandangannya terlihat," jelas Taehyung sambil membuat pola dengan gerakan tangan.
Si fotografer dadakan mengacungkan ibu jari tanda mengerti kemudian melangkah lebih jauh untuk mencari sudut yang pas. Ia berhenti pada titik di mana seluruh latar bertabur sakura dan dua sejoli berada di tengah-tengah frame terlihat pas. Tetapi masih ada satu hal yang kurang pas. "Berposelah lebih akrab! Tuan, rangkul kekasihmu!" perintahnya setengah teriak.
Hyunji dan Taehyung saling melempar tatapan canggung. Kekasih apanya? Meski diksi itu tidak tepat, tapi Taehyung melakukan hal yang diperintahkan. Pose itu malah membuat Hyunji menjadi kaku dan terlihat tidak sedap di kamera.
Si fotografer membuat ekspresi tidak puas. "Sekali lagi!" katanya bertekad untuk menghasilkan foto yang bagus. "Coba buat pose lucu."
"Sudahlah, Tae. Kita sudah dapat satu foto." Hyunji garuk-garuk kepala.
Namun, rupanya Taehyung sepemikiran dengan pria di hadapan mereka. Tangannya membentuk setengah hati besar di atas kepala, "Detektif Bae, ayo lengkapi sisi satunya! Jangan biarkan cintaku bertepuk sebelah tangan."
Hyunji tahu Taehyung hanya berkata asal, tapi ucapan itu bisa mengakibatkan kesalahpahaman di telinga orang lain. Tanpa berkomentar, Hyunji menurutinya. Melengkapi hati yang dibuat Taehyung, membuatnya jadi sempurna. Dan satu, dua, tiga, momen terabadikan dengan sempurna.
***
"Aigoo, ada yang baru kembali sehabis kencan." Kedatangan Hyunji dan Taehyung mendapat sambutan bernada sinis dari Yoongi.
Letnan Min menyambut mereka sambil duduk malas dengan kaki terjulur ke meja. Hyunji pikir seniornya hanya iri karena ia pergi lama berdua dengan Taehyung. Tidak ada yang tahu kalau mereka pergi ke festival, bukan? Hyunji memang tidak berpikir sampai ke sana sebab Taehyung sudah berjanji untuk tidak memberitahu rekan-rekan mereka bahwa keduanya pergi bersama di luar tugas. Namun, hal itu seketika terbantahkan tatkala Namjoon menunjukkan layar ponsel berisi foto imut Hyunji dengan Taehyung membentuk hati bersama. Taehyung mengunggah foto tersebut di story-nya lengkap dengan emoticon hati menyertai foto mereka.
Mata Hyunji mendelik hampir keluar. "Letnan Kim!" pekik Hyunji.
"Seingatku, aku tidak pernah saling follow akun rekan kepolisian di Instagram." Taehyung menanggapi santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODY BLOSSOM
FanfictionKasus-kasus bermekaran di musim semi dan Hyunji tidak bisa menikmati keindahan musim berbunga itu seperti mandat Hoseok, sang ayah. Namun, kasus kali ini justru menggiringnya mengungkap insiden yang membuat sang ayah gugur. Bersama para rekan satu t...