"kalau boleh tau apa yang lebih menyakitkan selain kenyataan?"
-satya
----
pagi pagi sekali satya sudah sampai di sekolah dengan sepeda tua nya,satya menyenderkan sepedannya di balik pintu gerbang yang masih terkunci.matanya membuka dan melihat jalan dengan pandangan yang kosong,hatinya seolah sedang menjelajah yang entah kemana.
satya duduk di samping sepedanya,duduk lesehan sembari memedangi lengannya yang terasa sangat nyeri .ia sedikit menggulung lengan baju nya,terlihat banyak luka lebam yang sangat terlihat jelas di kanan nya.
"loh mas,kok datang nya pagi banget"
"iya nih pak,saya ada jadwal piket kelas hari ini jadi harus datang lebih awal." satya berbicara sambil berfikir,memang sudah tugas dia untuk piket kelas setiap hari,jika bukan dia mana ada murid di kelas nya yang mau piket,jika pun ada itupun hanya menerapkan-pura saja di depan guru.
"owalah kaya gitu ya mas?yauda masuk aja" pak satpam membukakan pintu gerbang.
"terimakasih mas"
Satya berjalan ke arah parkiran sepeda yang sudah tersedia.terlihat kelasnya pun masih terkunci.ia duduk di teras depan kelasnya.
matanya terpejam sembari menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya,lelah yang saat ini dirasakan,hembusan angin pagi menerpa wajahnya,air mata yang tiba-tiba mengalir deras tanpa di suruh.
"cape banget,tapi mau gimana lagi udah takdir aku kaya gini."
Pintu terbuka oleh para pemegang kunci,Dengan segera Satya masuk dan berjalan menuju kursinya.Satya langsung menyiapkan alat tempur kebersihannya,Dan mungkin untuk membersihkan kels selagi belum ada siwa yang datang.
Jam menunjukan pukul 7 pagi,Para siswa mulai bertandangan kelas pun mulai menjadi ramai.tapi Satya masih mengepel lantai yang sedari tadi kotir di karena kan siswa di keas nya mondar mandir tanpa meghiraukan Satya yang sedag mengepel lantai,
"minggir lo!'
Satya mengangkat laki-laki,menatap ke arah siswa-laki yang di hadapannya.siapa lagi kalau bukan Teo.tanpa fikir panjang dan malas untuk mencari di pagi hari Satya pun sidkit bergeres lantai yang masih basah-injak oleh teo dan kawan-kawan nya.
Mata Satya terbelalak kaget saat ember berisi air di tendang oleh Rama hingga air yag ada di dalamnya pun tumpah. "waduh sori bro gak keliatan",tawa dari mereka pun sontak pecah,Satya pun buru-buru gratis semuanya sebelum bel masuk berbunyi.
Satya bingung,kenapa dari cukup banyk nya siswa di kelas nya.tidak ada siswa yang mau membantunya saat ini,kenapa semuanya seolah-olah tidak melihat apa-apa?
Setelah semunya beres,Tak lama bel pun bunyi,guru pelajaran fisika pun sudah datang,semua siswa menegluarkan buku dan memulai pelajaran.
Jam istirahat pun sudah tiba,semuanya berhamburan keluar kelas utuk mencari makan,kecuali Satya, ia masih duduk di kursinya sembali mengeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya.
Baru saja Satya membuka kotak bekalnya,Teo datang di ikuti kedua teman nya di belakang.
"widih bawa bekal nih hahah,gak punya uang nih buat makan di kantin?atau lagi berhemat buat bayar uang SPP yang nunggak 3 bulan?"
"waduh serem banget tuh,lo gak ada niatan minjemin uang ke si miskin ini?" saut Rama sambil tertawa kecil.
Satya tidak mendengarkan ocehan mereka,ia membuka jendela hingga angin bertiup kencangkan wajah tampan Satya.saat Satya akan menyantap makanannya,Teo sudah lebih dulu merampas kotak bekal milik nya yayng sedari tadi ada di atas meja.
"waduh kok cuman roti coklat sama susu kotak,anak TK lo ya?". saat Satya akan merampas kotak bekalnya,Teo sudah lebih dulu melemar kotak bekal miliknya hingga isi nya pun berserakan.
"waduh sorry ya gak sengaja,abisnya makanannya keliatan murahan banget tuh" .sambil tertawa Teo dan yang lainnya pun melenggang pergi keluar kelas,Satya hanya bisa mengehela nafasnya dalam dalam,tak pernah sedikit pun bintang di fikiran Satya untuk membalas perlakuan mereka kepadanya, Menangis? bukan saat ini.
Satya mengambil kembali kotak bekalnya beserta Roti dan susu kotak milik nya yang berhamburan,"masih bersih keliatannya lagi pula belum 5 menit jatuh kan". Satya tertawa kecil sambil melahap roti milik sebari berjalan keluar menuju taman.
Taman selalu sepi,mungkin hanya ada dirinya yang sering ke taman,Satya duduk dengan nyaman di kursi taman.menatap bilang ke arah pepohonan yang rimbun tertiup angin.
Satya tersenyum melihat ada sepasang kupu-kupu yang terbang mengahampirinya."coba aja kalian berdua itu busa berubah jadi manusia aku pasti mau banget kalian berdua jadi teman aku", ucap Satya kepada kupu-kupu itu.
tbc.
Hallo semua !!!!semoga baik baik aja ya,gimana nih masih nunggu update'an cerita aku??
udah berapa bulan ya aku ga update :),nanti aku usahain lebih sering update ya, terimakasih ya yang udah support cerita aku dari awal:) ily kalian!!
KAMU SEDANG MEMBACA
hilang
Fanfiction❝ aku mau bertahan,tapi semesta melarang nya ca..❞ Ini tentang, Seorang anak laki-laki yang sedang menyembunyikan kepahitan yang dia rasakan dalam dirinya, anak laki-laki yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik baik saja padahal dia sendiri i...