❝ aku mau bertahan,tapi semesta melarang nya ca..❞
Ini tentang,
Seorang anak laki-laki yang sedang menyembunyikan kepahitan yang dia rasakan dalam dirinya, anak laki-laki yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik baik saja padahal dia sendiri i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hidup itu seperti sebuah kompetisi siapa yang bisa bertahan sampai akhir dialah pemenangnya.tapi apakah aku akan menjadi pemenangnya?"
-----
"Abang udah sembuh nih?" Goda ku ketika melihat bang Regan dengan wajah yang cerah tidak seperti sebelumnya.
"Udah dong nih buktinya udah ganteng lagi"
"Iya sih ganteng tapi kok di ghosting terus" aku pun tertawa lepas hingga membuat Bang Regan langsung menjitak kepala ku.
"Kamu gak sekolah? Udh jam berapa ini.."
"Sekarang hari Minggu bang masa iya sekolah terus"
"Kok Abang bisa lupa ya hahaha kayanya kelamaan di kamar jadi Abang gak tau"
Aku berjalan menuju meja makan di susul bang Regan di belakang ku.terlihat di meja makan sudah ada mama dan papa dengan senyum manis terpancar dari wajah mereka di kala aku dan bang Regan duduk.
"Selamat pagi anak mama",Sapa mama ke arah ku.
"Loh mah,anak mama cuman Eca doang?kok aku gak di sapa sih?" Dengan raut wajah kesal,Bang Regan merasa tak terima jika aku saja yang di sapa oleh mama.
Mama pun terkekeh geli di imbangi dengan suara berat ayah yang ikut menimbrung,"yauda biar papa aja yang sapa kamu.selamat pagi anak papa yang paling ganteng nanti cuci mobil kamu ya"
"Itu bukan sapaan pagi namanya"
"Udahlah bang yang penting kan di sapa sama papa dari pada engga,nanti di kira hantu numpang duduk",dan lagi-lagi aku mendapat kan 1 kali jitakan di kepalaku.
Mama dan papa hanya tertawa melihat tingkah bang Regan,suana seperti ini yang sangat aku sukai ketika berkumpul keluarga dan sedikit berbagi cerita satu sama lain.menurut aku hari Minggu ini sedikit berbeda yang biasanya aku hanya sarapan pagi berdua dengan mama sekarang bisa sarapan bersama bang Regan dan papa juga sekaligus.yaa kenapa aku bilang sedikit berbeda biasanya bang Regan dan ayah jarang sekali rumah walaupun hari libur.
Selesai makan aku membantu mama untuk membereskan bekas makan kita tadi,aku yang mengelap meja makan,mama yang mencuci piring,bang Regan yang mengerjakan perintah papa tadi yaitu mencuci mobil,dan papa menyiram tanaman bunga nya.
Pukul menunjukkan jam 10.15 semua pekerjaan sudah selesai dengan cepat,kami berempat pun duduk bersantai di ruang tamu sambil menonton TV.
"Dek gimana sama sekolah kamu lancar aja kan?"
"Lancar bang oh iya mah,pah,bang Regan aku mau cerita deh", pandangan mereka bertolak pun langsung teralih kan ke arah ku.
