11.smile a wound

23 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-----

Pagi itu di saat perjalan menuju sekolah, fikiran Satya terus tertuju pada ucapan Azka semalam.Walaupun ia tau Azka itu sedang mengigau bukan berarti itu hal yang di sengaja mungkin saja hanya hal kebetulan yang tak sengaja Azka ucapan karena pengaruh alkohol yang dia minum.

Sesampainya di lingkungan sekolah seperti biasa Satya langsung memarkir kan sepeda nya di bawah pohon besar yang agak sedikit jauh dari lapangan.

Waktu masih memperlihatkan pukul 05.30 pagi, jam yang seharusnya para siswa masih berada di rumahnya masing-masing tapi berbeda dengan Satya di jam segini ia sudah di wajibkan untuk berangkat karena tugasnya untuk membersihkan kelas.

Satya menaruh tas di kursi nya,lalu mengambil peralatan bersih-bersih yang ada di pojok belakang kelasnya.

Satya mulai menyapu dari sudut ke sudut,tak lupa ia juga mengepel bersih lantai kelasnya.

Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 masih terlalu pagi untuk teman-teman nya datang kesekolah.Hal ini di manfaatkan oleh Satya untuk sarapan pagi yang ia bawa dari rumah.

Sepotong roti coklat sisa makanan dari orang tuanya semalam yang mereka beli dari toko kue langganan keluarga mereka.Satya sengaja tidak minta bagian kue nya dia hanya menunggu orang tuanya memberikan nya ataupun hanya memakan sisanya.

Hal Biasa yang sudah Satya rasakan sedari dulu,yang terpenting baginya ia bisa merasakan kue itu walaupun hanya sedikit.

Setelah selesai melahap habis roti coklat yang di tangannya Satya mengambil ponselnya dari saku celana. Satya menyetel lagu kesukaannya sembari mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tas nya.

Musik terus mengalun hingga tanpa sadar satu persatu teman-teman kelasnya mulai berdatangan,oleh karena itu Satya buru-buru mematikan musik dari ponselnya.

Hingga kedatangan salah satu siswa membuat suasana pagi Satya menjadi berubah drastis.

Teo dan antek-anteknya datang dan menghampiri tempat duduk Satya. Dengan memasang wajah tengil nya Teo langsung merangkul pundak Satya dari belakang sembari berkata di telinga Satya, "uang nya sudah ada belum nih".

Karena Satya tidak mau mecari masalah dengan Teo,Satya mengambil beberapa lembar uang dari dalam tas dan memberikan nya kepada Teo,Teo langsung mengambil uang dari tangan Satya dengan kasar.

Terlihat Teo sedang menghitung uang yang ada di tangan nya,seraya nominal nya cukup Teo mengacak kasar rambut Satya.

"Gini dong,kalau kaya gini kan enak.besok bawa duit yang banyak lagi ya"

hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang