09 : Perbincangan

637 144 10
                                    

"Loh? Tante? Om?"

"Lah, Jisoo? KIM JISOO?"

Jisoo dan kedua orang tua Haruto sepertinya tampak terkejut saat bertemu satu sama lain yang membuat Asahi dan Haruto bertanya-tanya.

"Astaga, kamu apa kabar sayang?" Tanya Mama Haruto menyapa Jisoo dan memeluknya.

Jisoo membalas memeluk, "Baik, Tante. Tante sama Om kabarnya gimana?"

"Baik, dong. Tuh, sampe berojol anak satu lagi," ucap Papa Haruto sambil menunjuk Haruto.

"Oh iya, Hanbin gimana sekarang?" Tanya Jisoo.

"Hanbin masih kuliah di Korea. Tante, Om, sama Haruto aja yang balik ke Indo." Jawab Mama Haruto.

"Haruto adiknya Hanbin ya, Tan? Pantes pas ke rumah Jisoo kaya mirip Hanbin," ucap Jisoo membuat Mama dan Papa Haruto tertawa.

Haruto dan Asahi menyimak obrolan mereka.

"Oh iya, ini siapa?" Tanya Mama Haruto menunjuk Asahi. "Ganteng banget,"

"Saya Asahi, adiknya Kak Jisoo," ucap Asahi.

"Astaga, waktu Tante pindah ke Korea, kamu kayanya belum lahir, Junkyu aja masih kecil banget waktu itu. Jadi, Hanbin ini temen kecilnya Kakak kamu sama Jinhwan," Mama Haruto bercerita.

"Gitu ya, Tante." Balas Asahi seraya tersenyum, bingung ingin menanggapi apa.

"Jinhwan apa kabar?" Tanya Mama Haruto pada Jisoo.

"Baik, Tante. Udah jadi dosen sekarang," Jawab Jisoo.

"Wah, hebat dia." Puji Papa Haruto.

"Kok bisa Bang Hanbin temenan sama Kak Jisoo, Ma?" Tanya Haruto pada Mamanya itu. Ia hanya heran, bisa-bisanya Abangnya yang modelan begitu bisa berteman dengan orang secantik Jisoo.

"Bisa, lah. Dulu Mama sama Mamanya Jisoo tuh tetanggaan, sampai mau jodohin Jisoo sama Hanbin kalau mereka udah gede."

"GAK BISA!" Ucap Haruto lantang saat mendengar cerita dari Mamanya itu, membuat semua orang terkejut dengan teriakan Haruto.

"K-kamu kenapa, Nak?" Tanya Sang Papa, keheranan.

"Ma-maksud Haruto tuh, Haruto gak bisa nahan kencing." Alasan Haruto, ia langsung berlari ke toilet, berpura-pura ingin buang air kecil, padahal mah malu. Haruto aja kaget dia teriak begitu, memalukan banget sampai ingin hilang aja Haruto tuh.

"Goblok banget gue, malu banget astaga." Maki Haruto pada dirinya sendiri.

Haruto pun masuk ke toilet dan menjadi benar-benar buang air kecil.

***

"Kamu yang jadi guru les Haruto? Oh tentu saja boleh, boleh banget malah." Ucap Mama Haruto pada Jisoo.

Mereka kini tengah duduk bersama diruang tamu.

"Perbulannya berapa? Terserah mau berapa kalau buat Jisoo," ucap Mama Haruto lagi.

"Iya, sebut aja berapa. Nanti kami transfer ke kamu," ucap Papa Haruto menyetujui ucapan istrinya.

"Aduh, Tante. Jangan begitu, tapi seratus juta juga nggak papa," canda Jisoo.

"Oke," ucap Papa dan Mama Haruto. Jisoo yang niatnya bercanda jadi panik sendiri.

"Eh, Jisoo bercanda kok. Sebulannya cuma tiga juta lima ratus ribu aja kok," ucap Jisoo.

"Udah, nggak papa. Tante sama Om ini kaya," balas Mama Haruto.

"Jangan deh, Tan. Tiga juta lima ratus ribu aja, please." Mohon Jisoo.

Melihat Jisoo memohon membuat Mama Haruto menyerah, "Ya udah deh, kapan mau ngajarnya?"

"Langsung besok aja, Tan. Jam tiga sampai jam empat lewat lima puluh." Jawab Jisoo. "Seminggu, empat kali pertemuan."

Mama Haruto menganggukkan kepalanya mengerti. "Oke, Haruto siap-siap ya besok belajarnya?"

"Iya, Ma." Jawab Haruto.

"Btw Tan, Hanbin kapan balik kesini?" Tanya Jisoo.

"Kenapa? Kamu kangen, ya?" Tanya Mama Haruto membuat Jisoo tersenyum malu.

"Ya iyalah, lama nggak ketemu, dia kan temen kecilnya Jisoo." Jawab Jisoo.

"Nanti, pas Haruto ulang tahun, katanya dia mau ambil cuti kuliah buat balik kesini sekalian nemuin Jisoo sama Jinhwan katanya." Jawab Mama Haruto.

Haruto yang dari tadi mendengar perbincangan mereka agak merasa sakit hati, bisa-bisanya Jisoo merindukan Kakaknya, Haruto iri jadinya. Andai Haruto lahir lebih dulu, pasti dia juga dekat sama Jisoo.

"Emang kapan Haruto ulang tahun?" Tanya Jisoo.

"Tanggal lima April." Haruto menjawab.

"Wih, bulan depan dong?" Tanya Jisoo lagi membuat Haruto mengangguk bangga.

"Nanti Tante buat party, sekalian sambut kedatangan Hanbin. Kamu datang sama adik-adik kamu, ajak orang tua kamu juga, Jinhwan juga di ajak." Ucap Mama Haruto.

"Iya, Tante. Pasti datang Jisoo mah," balas Jisoo tersenyum manis membuat Haruto yang melihatnya merasa berdebar-debar.

"Tolong jangan senyum, Kak." Ucap Haruto refleks, membuat Jisoo menoleh dan menatap Haruto bertanya.

"Ma-maksud Haruto itu Kak Asahi, iya Kak Asahi. Kak Asahi tolong jangan senyum," Haruto panik sendiri, astaga mulutnya ini minta dijahit.

"Dih, ngapa lo? Gue dari tadi kaga ada senyum deh perasaan." Balas Asahi keheranan.

"Maksud gue tuh, kalo lo senyum engga ganteng. Ganteng kalo diam aja," ucap Haruto.

Asahi yang mendengar itu langsung menutup mulutnya sok terkejut, "Elo... Suka sama gue?"

"NAJIS! GUE SUKA CEWEK!" Pekik Haruto membuat yang lainnya tertawa melihat kepanikan Haruto.

"Lucu banget sih kamu." Ucap Jisoo sambil tertawa.

Haruto yang mendengar itu seketika membeku. Jisoo mengatakan dia lucu? Apakah ini mimpi? Jisoo? Jisoo mengatakan dia lucu?

Astaga, tolong selamatkan Haruto! Karena hati dan jantung Haruto sudah meleyot sekarang.

***

To Be Continued

FLAVOR.ITE (Jisoo x Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang