05 : Oleh-Oleh Lisa

781 164 13
                                    

"HAI SOBAT! LALISA MANOBAN TELAH TIBA."

Lisa memasuki rumah Jisoo dengan menyeret kopernya.

"Ngapain bawa koper, Kak Lis? Mau pindahan kesini kah?" Tanya Jeongwoo begitu Lisa ikut duduk bersama mereka.

"Ini isinya oleh-oleh buat kalian tau, gue belanja banyak di sana." Ucap Lisa.

"Wah, asik. Aku dibeliin apa nih, Kak?" Tanya Mashiho.

"Sempak gambar barbie," Jawab Lisa, bercanda membuat mereka tertawa.

Lisa membuka kopernya dan mengeluarkan isi koper itu satu persatu.

Pertama, ia mengeluarkan sepasang baju berwarna abu-abu, sepatu sneaker berwarna merah, dan jam tangan pria, "Ini untuk Asahi, adeknya Jisoo kesayangan gue."

Asahi mengambil baju dan jam tangan itu yang diberi Lisa, "Wah, bagus banget. Makasih Kak Lis,"

"Sama-sama, Asahi."

Lisa mengeluarkan barang kedua yang adalah sapu yang berukuran kecil dengan ukiran nama 'Mashiho' di gagang sapu itu, "Ini buat Mashiho yang suka bersih-bersih,"

"Ada nama aku dong di sapunya, makasih Kak Lis." Ucap Mashiho yang diangguki oleh Lisa.

Lisa mengeluarkan lagi barang ketiganya, yaitu tas berwarna hitam dilengkapi peralatan tulis di dalamnya, "Ini buat Jeongwoo,"

"Ngapai ngasih aku ginian ya?" Tanya Jeongwoo heran karena dikasih peralatan sekolah.

"Buat lo sekolah, lah. Ya kali buat mancing," Ucap Lisa.

Jeongwoo dengan berat hati menerimanya, "Iya deh Kak, makasih."

Lisa lalu mengeluarkan sepasang sepatu sneaker berwarna putih, "Nih, buat Ajun. Moga pas, kaga kegedean kaga kekecilan,"

Junkyu menerima sepatu itu yang disodorkan oleh Lisa, "Bagus sih, suka. Takut kekecilan aja, kalo kegedean masih bisa ganjel tisu."

"Gak mau?" Tanya Lisa.

"Ya mau, lah." Jawab Junkyu cepat.

Lisa lalu mengeluarkan lagi yang sepertinya adalah mikrofon bluetooth dan memberinya kepada Rose, "Nih titip buat Yedam, kasiin tar kalo lo pulang."

"Buat gue mana?" Tanya Rose yang sudah kewalahan menunggu gilirannya.

"Sabar, njir. Gue bawain lo roti-rotian aja, sih." Ucap Lisa.

"Gak papa, siniin cepetan," balas Rose yang langsung diberi roti-rotian itu oleh Lisa.

"Buat gue mana Lis?" Tanya Jisoo.

Lisa mengeluarkan sekotak perhiasan dan memberikannya pada Jisoo, "Buat Jisoo mah spesial,"

"Wih, bagus banget. Pasti mahal," ucap Jisoo seraya menerima kotak perhiasan itu.

"Iya dong,"

"Btw, Bobby kemarin ikut juga ke Thailand?" Tanya Jisoo.

"Ikut, lah. Tuh Bang Bobby kayanya ngumpul bareng temennya bagi oleh-oleh juga." Jawab Lisa.

"Owh, gitu." Ucap Jisoo.

"Btw, ini siapa? Baru liat," Lisa memperhatikan Haruto yang hanya duduk melihat mereka.

"Aku Haruto, Kak. Teman sekelasnya Jeongwoo." Haruto memperkenalkan diri.

"Owh. Btw aku bawa barang lebih," Lisa mengeluarkan jam tangan pria, "Nih, buat kamu aja."

"Eh? Nggak usah, Kak. Nggak papa," tolak Haruto dengan halus.

Lisa menyodorkan jam itu dan menaruhnya ditangan Haruto, "Udah, ambil aja."

Haruto yang tidak bisa lagi menolak pun menerima saja pemberian dari Lisa itu, "Makasih, Kak."

Lisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi.

"Eh Lis, gue ada sisain lo kue,"

Lisa menatap Jisoo yang berbicara padanya, "Kue?"

"Iya, tadi bikin bareng sama mereka." Ucap Jisoo.

"Wih, mau dong." Balas Lisa.

Jisoo menunjuk ke arah dapur, "Ambil sana di kulkas."

Lisa langsung bangkit menuju dapur untuk mengambil kuenya yang berada di kulkas. Setelah mendapatkan kuenya, ia kembali ke ruang tengah.

"Eh Haruto, kamu kan sekelas sama Jeongwoo, dia pinter nggak disekolah?" Tanya Lisa membuka obrolan.

Jeongwoo yang mendengar namanya dibawa-bawa untuk kedua kalinya itu menoleh pada Lisa, "Ngapain nanya begitu sih, Kak?"

"Dia enggak pintar," jujur Haruto membuat Jeongwoo merasa malu. "Kadang ngajakin aku bolos, tapi akunya nggak mau."

Jeongwoo yang benar-benar merasa malu itu menatap sengit pada Haruto, "To, gue sleding pala lu ye?"

"Jeongwoo parah sih, contoh tuh Junghwan." Celetuk Junkyu.

"Dah tukang molor, bolos ngajak-ngajak lagi." Sahut Mashiho.

"Bukan main," Asahi ikut menyahuti.

"Dih anjir, Haruto lo nggak usah begitu ya, padahal lo juga mau diajak bolos." Ucap Jeongwoo tak ingin disalahkan sendirian.

"Elo nya maksa," balas Haruto membuat Jeongwoo terdiam.

"Jeongwoo?" Panggil Jisoo.

Jeongwoo memaki Haruto dalam hati. Haruto jadi teman jujur banget, apalagi anak itu malah membongkarnya di depan Jisoo, bisa bahaya.

Jeongwoo menoleh kearah Jisoo, "I-iya Kak?"

Junkyu dan Asahi menahan tawa karena sudah tau apa yang akan terjadi.

"Sebelum tidur, kita rapat dulu." Ucap Jisoo yang diangguki Jeongwoo, mana bisa Jeongwoo menolak jika sudah begini.

Dasar Haruto! Ku kira kawan, ternyata lawan.

Haruto tertawa puas dalam hati, ia bahkan tau bahwa Jeongwoo pasti mengutuknya secara membatin.

🦋🦋🦋

To Be Continued

FLAVOR.ITE (Jisoo x Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang