"Aku lapar.." Rengek Seomi sambil mencubiti pipi Jungwon dari belakang.
"Siapa suruh tadi gak makan?" Tanya Jay.
"Aku.. Tapi akutu ngerasa gak enak.. Makanya aku gak makan.." Kata Seomi lalu menusuk lesung pipi Jungwon.
Jungwon yang pipinya di unyel, cubit, dan ditusuk hanya diam anteng saja selagi dia suka diperlakukan begitu it's okey. Tapi hanya berlaku untuk Seomi yang lainnya gak boleh.
"Yaudah kita ke restauran sekarang." Kata Jay membuat Seomi mengerucutkan bibirnya.
"Aku mau makan di pedagang kaki lima.." Rengek Seomi membuat Jay dan Jungwon heran.
Bagaimana bisa? Di ibaratkan Seomi adalah tuan putri di negeri ini. Makanannya pasti mewah-mewah dan bergizi dan sehat tentunya karena dia orang terkaya no. 1 di dunia. Dan sekarang dia mau makan di pedagang kaki lima?
"Tapi disana gak sehat sayang." Kata Jay sambil mengelus rambut Seomi padahal dia sedang menyetir.
Seomi memundurkan diri dan bersandar di kursi penumpang belakang sambil melipat tangannya ke dada lalu membuang muka ke arah jendela. Padahal menurut Seomi makanan pedagang kaki lima sangatlah enak dan nikmat. Di tambah lagi porsinya yang banyak.
"Seomi?" Panggil Jay namun tidak ada sahutan dari Seomi karena sedang ngambek.
Saat sampai di restoran Seomi pun tidak mau turun dari mobil dan tetap mendiamkan Jay. Jungwon yang tidak ikutan juga kena diamkan Seomi.
"Kak Seomi gak mau turun?" Tanya Jungwon heran sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Seomi tetap berdiam diri di dalam mobil masih bersi kukuh ingin makan di pedagang kaki lima padahal perutnya sudah berbunyi dengan kencang.
"Gak kasihan sama perutmu itu dari tadi berbunyi?" Tanya Jay.
Seomi tetap saja tidak menghiraukan mereka berdua. Jungwon menyikut kakaknya tang berada di sebelahnya sedangkan Jay menghembuskan nafasnya pasrah lalu menyalakan mobilnya lagi.
"Baiklah, kita makan di pedagang kaki lima." Kata Jay membuat Seomi tersenyum lebar.
"Oke! Kita makan pecel ya!" Kata Seomi senang.
Jungwon dan Jay hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mereka akan mengikuti perkataan Seomi.
"Dibungkus." Kata Jay.
"Aku mau makan di tempatnya." Kata Seomi.
"Baiklah.. Baiklah.." Kata Jay pasrah.
Lihatlah aura di sekeliling Seomi terlihat sekali bunga-bunga yang bermekaran. Tidak seperti tadi sangat muram auranya saat Seomi sedang murung.
Seomi menunjukkan dimana tempat mereka akan makan. Dan berhentilah mereka dimana tempat Seomi tunjuk tersebut.
Seomi turun dengan semangat dan menyapa mamang langganannya dengan ceria.
"MAMANG JUNAEDI!" Seru Seomi sambil tersenyum manis di sebelah penjualnya.
"Eh? Neng Seomi?"
Seomi menjawab pertanyaan mamangnya dengan mengangguk.
"Atuh neng, makin ayu wae neng Seomi. Sudah lama neng gak kesini. Gimana kabarnya, neng Seomi?"
"Kabar aku baik-baik aja, mang. Oiya, pesan seperti biasa ya mang 3. Minumnya juga seperti biasa 3."
"Neng bawa temennya ya?"
"Iya mang. Mereka adek kakak. Nah, yang kakaknya itu pacar aku... Ganteng banget loh mang.." Jawab Seomi dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Seomi?
Teen Fiction"Jangan harap lu dapat cinta dari gue!" -Jay "Apaan sih? Pede banget ni orang karena cuma pakai aku-kamu. Dikira aku suka dia apa?" -Seomi ⚠ 19+