BF21 - Berakhir

607 48 3
                                    

Hari ini double update.
Mau dijadiin 1 chapter takut kepanjangan
*
*
Jangan lupa Vote and Follow.
Happy reading, sorry for typo.
*
*
"Gue benci Sama siapapun yang bisa bikin lo ketawa. Gue gak suka!!!"
_Nanon Tirta Rahardian_

*
*

💜💜💜


Hari menjelang malam, udara pun perlahan menjadi dingin.

Aura-aura kesedihan dan kepedihan yang di rasa Nanon masih cukup membekas di dalam lubuk hatinya.

Setelah perdebatan yang membuat kepala pening, Nanon memutuskan untuk sejenak merebahkan dirinya diatas tempat tidur.

Tak ada yang menarik di pikirannya saat ini. Hanya memandang langit-langit kamarnya sebagai bayangan imajinasi yang sering ia gambar disana.

Tok.. tokk.. tok..

Suara ketukan pintu kamar yang membuat Nanon sadar dari lamunannya.

"Gak adek kunci, masuk aja." Ucap Nanon malas membukakan pintu.

"Adek.."

Suara serak-serak basah milik Tayestu sang bapak dari Nanon ini membuat Nanon menata posisinya dari rebahan menjadi duduk rapi diatas tempat tidurnya.

"Eh.. bapak.." ucap Nanon.

"Masuk pak, ada apa ?" Tanya Nanon pada yang bapak.

Tay menghampiri Nanon dan duduk bersama di atas tempat tidur anaknya itu.

"Adek kenapa ? Beberapa hari ini adek diem aja. Ada masalah ?"

Deg..

Mungkin sang bapak tahu apa yang Nanon alami saat ini.

Mulut Nanon kelu untuk menjawab 'iya' dari pertanyaan sang bapak. Dan jika ia menjawab 'iya' pasti sang bapak langsung bertanya, ada apa gerangan yang membuat Nanon seperti ini.

"Le.. bapak tanya kok ga dijawab ?" Tanya Tay lagi.

Nanon mengukir senyum kecut pada sang bapak, namun terlihat tulus.

"Enggak pak, gada masalah kok." Jawab Nanon.

"Cerita aja sama bapak. Bapak bakal dengerin adek." Ucap Tay mengelus halus punggung bungsunya.

"Enggak kok pak. Cuma adek kepikiran sebebtar lagi ujian try out. Adek takut nilai adek jelek. Ntar gabisa masuk kampus yang dikepengenin bapak." Nanon menjawab seadanya.

Tay mengerutkan dahinya kali ini. Ia kembali teringat ucapan Nanon yang waktu itu menolak rekomendasi kampus pilihannya.

"Bukannya adek-- mau kuliah bareng Ohm ?"

Deg..

Sudah Nanon duga. Pasti sang bapak akan menjawab seperti itu.

"Kayaknya, adek nurut apa kata bapak aja deh. Kalau bapak maunya adek kuliah di malang, ya adek bakal turutin apa kata bapak."

Nanon kembali menampilkan dimple ciri khasnya. Namun tidak dengan sang bapak. Tay tak membalas senyuman Nanon.

"Adek.. adek lagi ada masalah sama Ohm ?"

"Hm ?" Tanya Nanon pura-pura terkejut.

"Ndak kok pak. Adek baik-baik saja sama mas Ohm." Ucap Nanon.

BestFriend Or BoyFriend || 🔚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang